Terungkap, Bulan Saturnus Penuhi Syarat Kunci Adanya Kehidupan Luar Bumi

ADVERTISEMENT

Terungkap, Bulan Saturnus Penuhi Syarat Kunci Adanya Kehidupan Luar Bumi

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 21 Jun 2023 19:30 WIB
Enceladus
Ilmuwan ungkap penemuan fosfat di bulan Saturnus memenuhi persyaratan kunci untuk kehidupan. Begini studinya. Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Luasnya alam semesta membuat kita bertanya-tanya akan kehidupan lain di luar Bumi. Para ilmuwan pun terus melakukan pencarian akan planet yang dirasa layak untuk dijadikan tempat hidup.

Pencarian akan kehidupan ekstraterestrial di tata surya mendapati bahwa Enceladus, salah satu bulan Saturnus yang besar, menunjukkan bahwa samudra di bawah permukaannya mengandung salah satu bahan pembangun penting bagi kehidupan.

'Syarat Kunci' Kehidupan

Penemuan yang melibatkan Dr Christopher Glein dari Southwest Research Institute tersebut berhasil mendeteksi secara langsung adanya fosfor dalam bentuk fosfat yang berasal dari samudera global tertutup es di Enceladus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan fosfat dalam bulan Saturnus dapat menunjukkan tanda-tanda kemungkinan terjadinya kehidupan di Enceladus. Pasalnya, fosfor dalam bentuk fosfat memiliki peranan yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan di Bumi.

Fosfat berguna dalam proses pembentukan DNA dan RNA, molekul penghasil energi, membran sel, tulang dan gigi pada manusia dan hewan, serta mikrobioma laut seperti plankton. Kehidupan seperti yang kita kenal saat ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya fosfat.

ADVERTISEMENT

"Kami menemukan konsentrasi fosfat setidaknya 100 kali lebih tinggi di air samudera yang membentuk plume bulan ini dibandingkan dengan samudera di Bumi," jelas Glein, dikutip dari Science Daily, Rabu (21/3/2023).

"Memprediksi keberadaan fosfat menggunakan model adalah satu hal, tetapi menemukan bukti fosfat ini sungguh menarik. Ini adalah hasil yang menakjubkan dalam astrobiologi dan langkah maju besar dalam pencarian kehidupan di luar Bumi," tambahnya.

Misi Cassini Temukan Air di Enceladus

Tim peneliti melakukan penelitian menggunakan data dari misi Cassini milik NASA. DIketahui, pesawat ruang angkasa Cassini telah menjelajahi Saturnus beserta cincin dan bulannya selama lebih dari 13 tahun.

"Pada tahun 2020 (dipublikasikan pada tahun 2022), kami menggunakan pemodelan geokimia untuk memprediksi bahwa fosfor seharusnya melimpah di samudera Enceladus," ungkap Glein, seorang ahli terkemuka dalam oseanografi ekstraterestrial.

"Sekarang, kami telah menemukan fosfor yang melimpah dalam sampel es plume yang menyembur keluar dari samudera bawah permukaan," sambungnya.

Penelusuran Cassini membawa manusia menemukan adanya air di bawah permukaan Enceladus. Peneliti lalu menganalisis sampel dalam bentuk butiran es dan gas yang menyembur ke luar angkasa dari retakan pada permukaan es bulan tersebut.

Selanjutnya, analisis terhadap kelas butiran es yang kaya garam oleh Analisis Debu Kosmis Cassini menunjukkan keberadaan fosfat natrium. Observasi dan eksperimen laboratorium analog menghasilkan temuan bahwa fosfor mudah tersebar di samudera Enceladus dalam bentuk fosfat.

Pembelajaran selama 25 tahun terakhir akan ilmu planet menemukan bahwa dunia dengan samudera di bawah lapisan permukaan es merupakan hal yang umum yang terjadi pada tata surya. Kondisi ini dapat dijumpai di bulan-bulan besar seperti Europa, Titan, dan Enceladus.

Dunia seperti Bumi yang memiliki samudera di permukaannya harus berada di jarak yang dekat dengan bintang induknya. Dengan begitu, suhu tetap mendukung adanya air di permukaan.

Di sisi lain, dunia dalam samudera dapat terjadi pada rentang jarak yang jauh lebih luas. Kondisi ini secara signifikan dapat memperluas jumlah dunia layak huni yang mungkin ada di seluruh galaksi.

"Percobaan geokimia dan pemodelan menunjukkan bahwa konsentrasi fosfat yang tinggi seperti itu hasil dari kelarutan mineral fosfat yang ditingkatkan, baik di Enceladus maupun mungkin di dunia-dunia samudera es lainnya di tata surya, di luar Jupiter," ungkap Glein.

"Dengan penemuan ini, kini diketahui bahwa samudera Enceladus memenuhi persyaratan yang umumnya dianggap sebagai persyaratan paling ketat untuk kehidupan. Langkah berikutnya jelas kami perlu kembali ke Enceladus untuk melihat apakah samudera yang bisa dihuni ini benar-benar dihuni," jelasnya.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads