Terungkap! Buaya Bisa Bertelur tanpa Kawin, Begini Caranya

ADVERTISEMENT

Terungkap! Buaya Bisa Bertelur tanpa Kawin, Begini Caranya

Zefanya Septiani - detikEdu
Selasa, 13 Jun 2023 11:30 WIB
Bayi buaya Amerika (Crocodylus Acutus).
Ilustrasi. Foto: Bayi buaya Amerika. (Nevit Dilmen)
Jakarta -

Jakarta - Buaya merupakan salah satu reptil yang menghasilkan keturunan dengan cara bertelur. Baru-baru ini, ditemukan sebuah bukti bahwa buaya betina dapat bertelur meskipun tanpa melalui proses kawin.

Temuan ini bermula pada 2018, ketika seekor buaya betina Amerika (Crocodylus acutus) bertelur. Padahal, buaya ini sendirian di penangkaran selama 16 tahun.

Dari salah satu telurnya tampak janin yang juga betina seperti sang induk, dikutip laman Science Alert.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berakar dari Zaman Dinosaurus

Saat ini, kelahiran perawan tercatat pernah terjadi pada pada buaya dan burung. Temuan ini memberi petunjuk bahwa nenek moyang purba mereka, yaitu dinosaurus kemungkinan juga memiliki kemampuan reproduksi yang luar biasa ini.

Buaya dan burung merupakan anggota hidup dari kelompok reptil yang disebut archosauria. Jika ditelusuri cabangnya, maka dalam kelompok ini terdapat dinosaurus dan reptil terbang.

ADVERTISEMENT

"Penemuan ini memberikan wawasan menarik tentang kemungkinan kemampuan reproduksi dari kerabat archosauria yang punah dari buaya dan burung, terutama anggota Pterosauria dan Dinosauria," tulis tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi evolusi Warren Booth dari Virginia Tech.

Strategi Bertelur tanpa Kawin

Peneliti Warren Booth dkk di jurnal Biology Letters melaporkan, kejadian buaya bertelur tanpa kawin ini merupakan strategi reproduksi aneh bernama partenogenesis. Tim peneliti memperkirakan, strategi reproduksi ini berakar dari evolusi zaman dinosaurus.

Partenogenesis atau kelahiran perawan adalah bentuk reproduksi aseksual. Dalam partenogenesis, hewan betina bisa bereproduksi tanpa kawin dan memperoleh sperma jantan. Berdasarkan analisis genetik dari tim ilmuwan Amerika Serikat (AS), terungkap bahwa buaya tersebut menghasilkan telur tanpa adanya kontribusi dari pasangan jantan.

Lebih lanjut, proses partenogenesis ini juga tidak menggunakan simpanan sperma selama bertahun-tahun seperti yang dilakukan oleh reptil dalam situasi darurat. Kelahiran perawan membuat betina dapat menggabungkan dua selnya untuk membuat embrio yang dapat hidup dari satu induk saja.

Kenapa Bertelur tanpa Kawin?

Peneliti memperkirakan bahwa partenogenesis dilakukan untuk mempertahankan garis keturunan dari kepunahan. Namun, perkiraan ini tidak selalu tepat

Temuan pada burung kondor California di penangkaran menunjukkan bahwa betinanya bia bereproduksi tanpa kawin, bahkan meskipun berkontak runtin dengan jantan yang subur.

Kelahiran Perawan Pada Vertebrata

Meskipun dulu dianggap langka, tetapi ilmuwan perlahan menyadari bahwa partenogenesis tidak jarang terjadi pada hewan vertebrata. Sementara itu, hewan tanpa tulang belakang lebih dahulu lazim diketahui bisa memiliki keturunan tanpa kawin.

Hingga saat ini, kelahiran perawan tercatat terjadi pada lebih dari 80 spesies vertebrata, termasuk pada kadal, ular, hiu, dan pari. Namun, sebagian besar pengamatan dilakukan pada hewan dalam penangkaran. Di samping itu, belum ada catatan kelahiran tanpa kawin luar kelompok vertebrata tersebut.

Mirip Kloning Ibunya, tapi Lahir Mati

Bayi buaya Amerika (Crocodylus Acutus).Atas: Induk buaya Amerika (Crocodylus Acutus). Bawah: Bayi lahir mati buaya Amerika. Foto: Q Dwyer

Sayangnya, telur-telur tersebut buaya Amerika yang diteliti tidak berhasil sampai menetas. Kendati demikian, penemuan ini tetap menakjubkan karena menunjukkan seberapa jauh strategi reproduksi yang tidak biasa terjadi.

Bayi buaya lahir mati itu menunjukkan bahwa genotipe yang identik dengan induknya. Genotik adalah selelompok materi genetik pada organisme.

Kemiripan tersebut membuat bayi hewan lahir mati ini terlihat seperti hasil kloning. Berdasarkan temuan ini, peneliti memperkirkaan bahwa mekanisme reproduksi dalam kasus partenogenesis merupakan bentuk terminal fusion automixis.

Terminal fusion automixis merupakan salah satu cara terjadinya kelahiran tanpa kawin. Pada proses ini, betina akan menggabungkan sebuah sel telurberisi setengah kromosomnya dengan polar body, jenis sel haploid lain yang tersisa dari produksi telur sebelumnya.

Proses tersebut melibatkan sedikit perubahan dalam materi genetik untuk mengisi kekosongan sperma. Dari situ, muncul keturunan yang hampir identik dengan induk betina yang melahirkannya.
Hide quoted text

Untuk diketahui, tingkat telur partenogenesis yang dapat menetas pada spesies lain bisa serendah tiga persen. Hal itu juga dapat menjadi penjelas mengapa telur buaya yang ditemukan tidak dapat hidup.


Source:

https://www.sciencealert.com/virgin-birth-ability-discovered-in-crocodiles-for-the-first-time-ever




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads