Tiap-tiap hewan bereproduksi dengan cara yang berbeda. Sebagian dari mereka punya cara berkembang biak tersendiri yang unik, salah satunya cacing planaria.
Mengutip jurnal Tahapan Perkembangan Organ Reproduksi Seksual Planaria dari Perairan Lereng Gunung Slamet, Baturraden, Banyumas oleh Endah Sri Palupi, dkk, hewan planaria tergolong spesies Filum Platyhelminthes.
Planaria adalah cacing berbentuk pipih dengan panjang yang mencapai 30 mm. Hewan ini hidup di wilayah yang bertemperatur 18-24 celcius, dengan ketinggian 500-1500 mdpl.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cacing ini juga umumnya ditemukan di habitat air yang tidak tercemar. Karena planaria membutuhkan sirkulasi oksigen yang baik, tidak bersifat asam, dan tak mengandung bahan kimia bersifat polutan.
Banyak penelitian menjelaskan, planaria bisa digunakan sebagai indikator kualitas air, terutama di perairan tawar. Jika di suatu perairan terdapat planaria, bisa dipastikan airnya belum tercemar.
Populasi cacing planaria dipengaruhi pula oleh lingkungan habitatnya. Sehingga hewan itu bisa terancam punah lantaran semakin tingginya pencemaran air yang terjadi sekarang ini.
Planaria memiliki keunikan dibanding hewan lain, pasalnya cacing ini punya dua cara berkembang biak. Seperti apa cara berkembang biak planaria?
2 Cara Planaria berkembang Biak
Dijelaskan dalam jurnal yang bertajuk Pemeliharaan Planaria Dalam Perkembangbiakan Secara Vegetatif oleh Hertien Koosbandiah Surtikanti, dan buku Biologi 2 susunan Diah Aryulina dkk, cacing planaria bisa berkembang biak dengan dua cara:
1. Cara Seksual
Planaria dikenal sebagai binatang hermafrodit, yakni hewan yang memiliki alat kelamin ganda. Kedua alat kelamin ini berkembang dari sel-sel formatif pada parenkhim. Meski punya kelamin ganda, hewan ini tidak mampu melakukan pembuahan sendiri.
Cara reproduksi seksual cacing ini melalui perkawinan. Yang dilakukan dengan saling melekatnya dua planaria dewasa pada sisi ventral-posterior tubuhnya. Kemudian terjadilah kopulasi (kawin dengan bersetubuhan) antara keduanya.
2. Cara Aseksual
Perkembangbiakan dengan cara aseksual pada hewan lebih jarang terjadi daripada tumbuhan. Adapun planaria termasuk binatang yang bereproduksi secara aseksual.
Berkembang biak aseksual pada planaria terjadi dengan cara fragmentasi, yaitu pemutusan bagian tubuh atau pembelahan diri .
Setelah planaria mencapai ukuran normalnya, tubuh hewan ini secara spontan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian ini akan berkembang lagi hingga dewasa dan menjadi satu organisme yang utuh. Kemudian cara perkembangbiakan aseksual pada planaria ini berulang.
Itulah penjelasan dua cara planaria berkembang biak, semoga menjadi informasi yang membantu ya!
(fds/fds)