Putri Ariani mendapat Golden Buzzer di audisi America's Got Talent (AGT) 2023. Siswa SMKN 2 Kasihan, Bantul atau Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta ini berharap kelak bisa lanjut studi di The Juilliard's School, kampus sarjana dan pascasarjana seni pertunjukan kenamaan di New York, AS.
"Saya sedang sekolah sekarang, tetapi saya harap bisa masuk Juilliard's College of Music untuk program kuliah. Saya berharap bisa menang America's Got Talent sehingga bisa meraih mimpi-mimpi saya," tutur Putri pada aktris dan juri AGT 2023 SofΓa Vergara, dikutip dari kanal YouTube America's Got Talent, Kamis (8/6/2023).
Juri AGT 2023 Simon Cowell menekan Golden Buzzer setelah Putri Ariani menyanyikan lagi ciptaannya, Loneliness, dan Sorry Seems to be the Hardest Word gubahan Elton John. Golden Buzzer memungkinkan Putri langsung masuk AGT Live Show tanpa minimal tiga vote juri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu 17 tahun, kamu menulis lagu, kamu punya suara khas, maksudku, sangat--sangat bagus, ada yang bersinar padamu. Dan kamu bilang menunggu masuk kuliah (Juilliard's). Aku tidak tahu apakah ini akan membantu, membuat perbedaan, tapi--," kata Simon Cowell seraya menekan Golden Buzzer.
The Juilliard School, New York menduduki 5 besar universitas terbaik untuk bidang studi seni pertunjukan dalam QS World University Rankings by Subject 2023. Lantas, adakah alumni AGT yang diterima di The Juilliard School seperti mimpi Putri Ariani?
Alumni AGT yang Diterima The Juilliard School
Ialah Adrian Romoff, salah satu alumni America's Got Talent season 9 yang diterima The Juilliard School of Music sebagai pianis klasik dengan beasiswa pada 2014, seperti dikutip dari laman GoFundMe ibundanya, Olga Romoff.
Adrian berusia 9 saat mengikuti AGT dan lolos hingga babak perempat final. Dikutip dari WQXR New York Public Radio, Adrian diterima di Juilliard's Pre-College Division pada musim gugur 2014. Remaja yang lompat kelas 5 tingkat ini kini berusia 17 tahun.
Dalam program gelar S1 Bachelor of Music, calon mahasiswa The Juilliard School bisa memilih Prodi Bass Trombone, Bassoon, Cello, Clarinet, Composition, Double Bass, Flute, Guitar, Harp, Horn, Jazz Studies, Oboe, Organ, Percussion, Piano, Trombone, Trumpet, Tuba, Viola, Violin, dan Voice.
Di samping kuliah S1 musik, para seniman pertunjukan juga bisa memilih studi tari, musik, drama, dan pascasarjana musik. Tersedia juga program pre-college, summer program, preparatory education, hingga kelas ekstensi bagi orang dewasa dan siswa SMA.
Sosok The Julliard School di AGT
![]() |
Sebaliknya, sejumlah alumni The Julliard School juga menapaki ajang pencarian bakat America's Got Talent 2013. Salah satunya yakni Raja Rahman, pianis konser dan pengajar musik lulusan S1 (1991) dan S2 (1993) Julliard. Finalis AGT ini mengintegrasikan ilusi dalam pertunjukannya di bersama pesulap Jarret Parker.
Sedangkan Brad Segal, alumnus Juilliard lain, kelak menjadi komposer di reality show, mulai dari The Bachelor, Dancing with the Stars, Life Below Zero, sampai America's Got Talent sendiri. Setelah lulus, pianis klasik ini menggabungkan skill improvisasi, synth, dan sequencing sehingga mendapat pekerjaan untuk memproduksi musik televisi, iklan radio, hingga scoring reality show.
Chair of Voice Faculty, The Juilliard School Darrell Babidge sendiri tercatat juga mendidik pelajarnya yang kelak ikut The Voice dan America's Got Talent. Para mahasiswanya antara lain memenangkan kompetisi Metropolitan Opera National Council dan menjadi nominee Grammy Award, seperti yang diimpikan Putri Ariani.
Putri Ariani menuturkan, dengan melaju ke panggung AGT, ia berharap kelak menjadi bintang besar dan orang-orang melihatnya sebagai musisi.
"Tantangan bagiku yakni orang-orang melihatku sebagai orang buta, bukan sebagai musisi. Tetapi saat aku bernyanyi, aku merasa seperti superstar," tuturnya di tayangan audisi.
(twu/nwk)