- Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
- Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
- Struktur Teks Laporan Hasil Observasi 1. Definisi Umum 2. Deskripsi Bagian 3. Deskripsi Manfaat
- Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1. Jeruk 2. Komodo 3. Lumba-Lumba Hidung Botol 4. Kelinci 5. Sampah 6. Lidah Buaya 7. Makhluk di Bumi 8. Alat Pemadam Kebakaran 9. Pohon Kelapa 10. Kucing
Saat menempuh pendidikan di sekolah atau kuliah, sebagian dari kamu pernah mendapatkan tugas untuk melakukan observasi. Setelah selesai melakukan pengamatan, hasilnya akan ditulis di dalam teks laporan hasil observasi.
Dalam menulis laporan hasil observasi tidak boleh sembarangan, lho. Sebab, laporan tersebut harus berdasarkan fakta dan data dari pengamatan yang telah dilakukan.
Sedikit informasi, teks laporan observasi juga disebut sebagai teks klasifikasi. Sebab, laporan ini memuat klasifikasi mengenai kriteria atau jenis-jenis objek pengamatan tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, seperti apa contoh teks laporan hasil observasi? Simak penjelasannya secara lengkap beserta pengertian dan strukturnya dalam artikel ini.
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan observasi adalah teks yang berisi penjelasan atau penjabaran umum atas hasil pengamatan (observasi) dalam kurun waktu tertentu. Di dalam laporan tersebut harus bersifat informatif, komunikatif, dan objektif. Artinya, teks ini harus memberikan informasi sesuai fakta dan mudah dipahami oleh pembaca.
Mengutip e-Modul Bahasa Indonesia Kelas X oleh Ipa Ratna Mutiara, struktur teks laporan hasil observasi berisi pernyataan umum atau klasifikasi dan paragraf yang terdiri dari anggota atau aspek yang dilaporkan. Jadi, laporan hasil observasi punya sejumlah perbedaan jika dibandingkan dengan teks laporan pada umumnya.
Secara umum, laporan hasil observasi terbagi menjadi tiga kategori, yakni fenomena alam, peristiwa budaya, dan kondisi sosial. Fenomena alam meliputi hewan, tumbuhan, dan keadaan lingkungan. Peristiwa budaya meliputi bahasa, seni, dan adat istiadat. Lalu, kondisi sosial meliputi transportasi, hukum, dan pendidikan.
Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Adapun sejumlah ciri-ciri dari teks laporan hasil observasi, yakni sebagai berikut:
- Dalam struktur teks tidak mempunyai kesimpulan atau penutup
- Ditulis lengkap dan menyeluruh, secara rinci dan detail sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan
- Menjelaskan sebuah informasi berdasarkan data dan fakta
- Bersifat objektif, artinya di dalam teksnya tidak terdapat sebuah opini dari penulis
- Bersifat terbaru dan universal, artinya pengamatan yang dilaporkan merupakan sebuah fenomena baru yang perlu diketahui oleh pembaca, sehingga dapat menambah pengetahuan mereka.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Setidaknya ada tiga struktur utama dalam penulisan teks laporan hasil observasi, yakni definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
1. Definisi Umum
Dilansir situs scribd.com, definisi umum berisi tentang pengertian atau konsep dasar dari objek yang diobservasi serta topik apa yang diangkat dalam laporan tersebut. Di bagian ini, objek akan diklasifikasikan sesuai persamaan dan perbedaannya.
Setelah itu, kriteria tersebut akan digunakan untuk membedakan antara kelas atau subkelas menjadi bagian yang lebih rinci lagi pada bab selanjutnya.
2. Deskripsi Bagian
Struktur penulisan teks laporan observasi selanjutnya adalah menyertakan deskripsi bagian. Pada bagian ini, pengamat menjelaskan lebih detail tentang konsep atau isi topik pengamatan yang dijadikan laporan.
Di bagian ini juga, objek akan diklasifikasikan atau digolongkan secara runut dari kelas besar ke kelas yang lebih kecil. Penggolongan tersebut juga diikuti dengan rencana yang lebih mendetail mengenai aspek perilaku, peran, fisik, genetik, serta lingkungan dari hasil pengamatan.
3. Deskripsi Manfaat
Bagian struktur yang terakhir adalah menyertakan deskripsi manfaat. Dalam bagian ini, pengamat menjelaskan tentang manfaat atau kesimpulan yang diperoleh dari proses observasi selama kurun waktu tertentu.
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Setelah memahami pengertian, ciri-ciri, dan strukturnya, mari kita simak sejumlah contoh teks laporan hasil observasi di bawah ini.
1. Jeruk
Jeruk merupakan buah yang termasuk ke dalam spesies citrus. Buah jeruk sendiri berasal dari daerah Cina Selatan, India, dan Myanmar. Saat ini, buah jeruk merupakan tumbuhan yang paling banyak dibudidayakan.
Brazil merupakan produsen terbesar dari buah jeruk diikuti oleh Cina dan India. Konsumsi jeruk yang tinggi di berbagai belahan dunia juga mendorong terhadap produksinya yang semakin naik dari tahun ke tahun.
Jeruk sendiri memiliki banyak jenis dan setiap jenis memiliki karakteristik tersendiri. Ada buah jeruk yang memiliki segmen yang bisa dipisahkan, namun ada juga yang tidak bisa dipisahkan.
Walaupun awalnya berasal dari negara-negara Asia, pada perkembangannya sekarang, jeruk sudah dibudidayakan di seluruh penjuru dunia karena permintaannya yang sangat tinggi.
Sebagian besar jenis dari spesies jeruk memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin ini sangat baik untuk mendukung kesehatan gusi serta mempertahankan daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Selain manfaat kesehatan, jeruk juga sering digunakan untuk membuat berbagai macam makanan yang enak dan minuman yang menyegarkan.
Jadi tidak heran jika buah ini sering dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan berbagai makanan dan minuman.
2. Komodo
Komodo merupakan hewan sejenis reptil besar yang berkaki empat dan wujudnya menyerupai kadal-kadalan. Bedanya, ukuran hewan ini sangatlah besar.
Komodo merupakan hewan langka yang sudah masuk kategori dilindungi. Komodo sudah dicanangkan menjadi satwa nasional bagi negeri ini.
Jika dilihat dari jauh dan dilihat sekilas, komodo tampak seperti biawak biasa. Tetapi, ketika perhatikan dengan saksama, binatang ini ukurannya jauh lebih besar dari biawak.
Panjang tubuhnya bisa mencapai tinggi rata-rata orang indonesia, atau sekitar 165 cm. Panjang ekornya setara panjang badannya sehingga membuat panjang total hewan ini menjadi sekitar tiga meter lebih. Komodo memiliki badan yang panjang, lebih besar dari kepalanya.
Kepala komodo agak memanjang, mirip dengan reptil pada umumnya. Matanya kecil dan berwarna. Mulutnya agak memanjang. Gigi komodo banyak, menyelimuti rahang di sekujur rahangnya. Ukuran giginya cukup panjang dan sangat tajam. Lidahnya yang berwarna kuning sering menjulur keluar dan bercabang pada tepiannya.
Kulit komodo bersisik dan tampak keras, namun memiliki pola yang Indah. Warna kulitnya coklat kehitam-hitaman dengan sedikit bias kuning keemasan.
Pada bagian leher terdapat lipatan-lipatan kulitnya yang bersisik. Lipatan tersebut ditemukan pula di bagian ketiak depan dan lipatan paha bagian belakang. Bagian punggung kakinya bersisik menyerupai gergaji dengan arah miring ke belakang.
Cakar komodo sangatlah tajam dan menukik. Bentuknya mirip cakar burung elang. Warnanya hitam legam dan biasa digunakan untuk bertarung melawan mangsanya.
Binatang ini boleh dibilang hewan yang menyeramkan, namun memiliki sisik yang indah dan bertubuh kekar dan gagah. Komodo merupakan satu di antara satwa nasional yang harus dipertahankan sebagai salah satu bukti nyata kekayaan negeri ini.
3. Lumba-Lumba Hidung Botol
Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus) atau Bottlenose Dolphin merupakan mamalia laut yang masuk ke dalam bangsa Cetacea yang dapat hidup hingga 40-50 tahun.
Bentuk kepala lumba-lumba memungkinkannya untuk menahan atau melawan arus air sehingga tubuhnya dapat bergerak dengan mudah di dalam air. Lumba-lumba memiliki moncong berukuran besar dan ramping, dan tidak memiliki telinga luar.
Lubang kecil yang terletak di belakang mata berfungsi sebagai telinga dalam. Saluran dari lubang tersebut dipenuhi dengan minyak sekresi. Lumba lumba memiliki pendengaran yang sangat baik, frekuensi suara yang mampu ditangkap oleh lumba-lumba mencapai 150 KHz.
Menggunakan alat pernapasan berupa paru-paru membuat lumba-lumba harus sering naik ke permukaan untuk menghirup udara. Pada umumnya lumba-lumba naik ke permukaan setiap 1-2 kali setiap menit.
Lumba-lumba bernapas melalui blowhole, yaitu lubang hidung yang terletak di atas kepalanya. Dalam waktu kurang dari seperlima detik, lumba-lumba sudah mengosongkan kembali dan mengisi kembali paru-parunya. Lumba-lumba akan tenggelam dan menyelam kembali ke dalam laut saat udara keluar dari blowhole.
Kulit lumba-lumba lembut dan kenyal. Terdapat lapisan lemak (blubber) di bawah kulitnya yang berfungsi untuk menjaga tubuh lumba-lumba agar tetap hangat. Di samping itu, blubber juga berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.
Daya apung lumba-lumba juga terbantu dengan keberadaan blubber yang lebih ringan daripada air. Hal ini menjadi inspirasi bagi produsen baju olahraga untuk menciptakan pakaian renang dengan karakteristik mirip kulit lumba-lumba.
4. Kelinci
Kelinci adalah hewan mamalia yang mudah ditemukan di berbagai belahan dunia. Dahulu, kelinci sendiri merupakan hewan yang sangat liar yang hidup dari Afrika hingga sebagian Eropa. Sejauh ini, kelinci sendiri telah dibagi menjadi dua kelompok: kelinci liar atau kelinci lepas dan kelinci.
Berdasarkan penampakannya, terutama bulunya, kelinci dibedakan menjadi dua jenis yaitu kelinci berbulu panjang dan kelinci berbulu pendek. Kelinci, di sisi lain, jatuh ke dalam beberapa jenis, yaitu Lyon, Angola, Amerika, Inggris, Himalaya, dan Duce, menurut penempatannya.
Sementara itu, makanan kelinci sama dengan konsumsi wortel. Namun, dalam praktiknya, telah diamati bahwa kelinci juga dapat diberi makan dengan sisa sayuran hijau, biji-bijian, umbi-umbian dan tahu. Studi menunjukkan bahwa daging kelinci sendiri dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan asma.
5. Sampah
Sampah adalah residu yang tidak diinginkan setelah suatu proses selesai. Sampah dapat berasal dari alam, manusia, konsumsi, tenaga nuklir, industri dan pertambangan. Selama ada aktivitas alam dan manusia, jumlah sampah di bumi akan terus bertambah. Jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari.
Sampah dapat dibedakan menurut jenis dan bentuknya. Sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik menurut jenisnya. Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai atau terurai.
Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, daun kering dan sampah lain yang mudah terurai. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai atau terurai.
Contoh sampah anorganik antara lain sampah yang tidak mudah rusak seperti plastik, kayu, kaca dan kaleng. Sampah anorganik didaur ulang oleh industri rumahan untuk mengurangi sampah dan dijadikan sebagai peluang bisnis.
Sampah dapat diklasifikasikan kembali menjadi sampah padat, cair, alam, konsumen, manusia, dan radioaktif menurut morfologinya. sampah padat adalah sampah padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga seperti sampah dapur, sampah kebun, plastik, logam, dan kaca.
Sampah organik dan anorganik, termasuk sampah padat. Sampah ini merupakan sampah padat biodegradable (sampah yang dapat terurai oleh proses biologis) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat terurai oleh proses biologis) berdasarkan sifatnya yang spontan atau biodegradable, dapat diklasifikasikan sebagai sampah.
Ada dua jenis sampah padat yang tidak dapat terurai secara hayati: dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang. Sampah cair adalah sampah cair yang sudah digunakan dan tidak diperlukan lagi biasanya dihasilkan oleh kegiatan industri.
Sampah cair dibedakan menjadi dua yaitu sampah hitam dan sampah rumah tangga. sampah hitam adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya dari toilet, dan sampah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan ruang cuci.
Sampah alam adalah sampah yang dihasilkan dari alam dan terurai melalui proses daur ulang secara alami. Contoh sampah alam adalah daun-daun kering hutan yang terurai menjadi tanah.
Kotoran adalah istilah yang digunakan untuk produk pencernaan manusia seperti feses dan urin. Kotoran manusia dapat merugikan kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana berkembangnya penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Sejauh ini, jumlah sampah konsumen belum melebihi jumlah sampah industri.
Sampah radioaktif merupakan hasil fusi dan fisi yang menghasilkan uranium dan thorium. Sampah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Oleh karena itu, sampah radioaktif dibuang di tempat-tempat yang tidak mungkin aktif. Umumnya dibuang di bekas tambang garam atau dasar laut.
6. Lidah Buaya
Lidah buaya atau yang biasa disebut aloe vera (Aloe barbadensis miller) merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di Benua Afrika.
Tanaman lidah buaya memiliki khasiat yang luar biasa dan telah digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia sejak ribuan tahun lalu.
Lidah buaya biasanya tumbuh di tempat yang memiliki suhu panas. Tanaman berduri ini juga biasa di tanam di dalam pot maupun di pekarangan rumah untuk dijadikan tanaman hias.
Lidah buaya memiliki daun berbentuk runcing berupa taji, tebal, dan pinggirnya bergerigi/berduri kecil.
Terdapat pula bintik-bintik pada permukaan daunnya, dan panjang daun lidah buaya bisa mencapai 15-36 cm dengan lebar 2-6 cm. Lidah buaya juga memiliki bunga bertangkai berwarna kuning kemerahan (jingga) yang panjangnya mencapai 60-90 cm.
Adapun bahan yang kaya akan manfaat dari tanaman lidah buaya, yaitu berasal dari gel dan getah tanamannya. Kedua bahan tersebut yang biasanya digunakan dalam obat-obatan.
Manfaat lidah buaya yang paling terkenal sebagai pengobatan adalah untuk mengobati berbagai masalah kulit, seperti rasa terbakar akibat paparan matahari, frostbite, iritasi, gatal pada kulit, hingga luka bakar, dan psoriasis. Beberapa orang juga menggunakannya untuk mempercepat penyembuhan luka dan perawatan rambut.
7. Makhluk di Bumi
Makhluk di Bumi dapat dikelompokkan menurut persamaan dan perbedaannya. Pengelompokan membuatnya lebih mudah untuk dipelajari. Semua benda di dunia dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni hidup dan mati. Makhluk hidup berbagi karakteristik seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan memiliki keturunan. Kera, ikan, dan bunga adalah contoh makhluk hidup. Di sisi lain, kaca, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh benda mati.
Makhluk hidup dapat dibagi lagi menjadi bintang dan tumbuhan. Pengelompokan dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbuhan tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ia tidak memiliki otak, tidak memiliki jantung, tidak memiliki paru-paru, tidak memiliki darah, tetapi ia hidup. Juga, tumbuhan dapat melakukan hal-hal yang sangat penting yang tidak dapat dilakukan hewan. Hal ini untuk menghasilkan makanan mereka sendiri, sedangkan hewan tidak. Rumput, gandum, dan tanaman keras adalah spesies tanaman.
Hewan juga dapat dibagi menjadi vertebrata dan invertebrata. Vertebrata memiliki duri, termasuk manusia, burung, anjing, dan katak, sedangkan invertebrata tidak memiliki duri, seperti ubur-ubur, kupu-kupu, dan laba-laba. Ada lima kelompok vertebrata: mamalia, burung, amfibi, reptil, dan ikan.
8. Alat Pemadam Kebakaran
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan sebuah tabung berwarna merah yang sering ditemukan pada gedung-gedung dan juga pada pom bensin. Tabung berwarna merah tersebut adalah alat untuk memadamkan api yang mungkin muncul di dalam maupun di luar ruangan.
Penggunaan alat seperti ini sangat penting terutama di tempat-tempat yang rawan terjadi kebakaran. Hal ini dikarenakan api yang tidak terkontrol bisa sangat cepat untuk merambat ke tempat lain.
Alat pemadam kebakaran biasanya terdiri dari beberapa jenis yang memiliki karakteristik sendiri. Salah satu jenisnya adalah yang berisi air yang dicampur dengan nitrogen atau karbondioksida. Selain itu, ada juga alat pemadam kebakaran yang memadamkan api dengan mengeluarkan serbuk kering, yang biasanya bertujuan untuk memadamkan api yang berasal dari bahan kimia.
Jenis lain dari alat pemadam kebakaran adalah yang memiliki busa dan karbondioksida. Kedua hal tersebut dapat membuat api tidak mendapatkan suplai oksigen yang dibutuhkan untuk tetap menyala. Hal ini membuat alat pemadam kebakaran ini sangat cocok untuk memadamkan api yang ditimbulkan dari berbagai material.
Pada umumnya, api membutuhkan tiga hal agar tetap hidup, yaitu bahan bakar, oksigen, dan panas. Ketiga hal ini juga sering disebut sebagai segitiga api. Untuk memadamkan api, perlu untuk mengeliminasi salah satu aspek dari ketiga hal tersebut.
Jika kamu memadamkan api dengan air, maka kamu akan malah menambah suplai oksigen karena air mengandung oksigen. Ini sebabnya mengapa penggunaan alat pemadam kebakaran sangat efektif untuk mencegah api terus terbakar.
Alat pemadam kebakaran biasanya mengeluarkan bahan-bahan yang bisa menggantikan suplai oksigen agar proses pembakaran api terhenti dan potensi kebakaran dapat diatasi dengan cepat.
9. Pohon Kelapa
Pohon kelapa (Cocos nucifera) atau disebut juga pohon nyiur merupakan tumbuhan palem yang berbatang tinggi, dengan tinggi bisa mencapai tiga meter. Buahnya tertutup sabut dan tempurung keras, dalamnya terdapat daging yang mengandung santan dan air.
Kelapa adalah sebutan dari nama buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa menjadi tumbuhan serbaguna karena dimanfaatkan semua bagiannya oleh manusia. Banyaknya manfaat menjadikan tunas kelapa dijadikan sebagai lambang dari Pramuka di Indonesia.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudra Hindia di sisi Asia, namun sekarang sudah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.
Bagian-bagian dari tumbuhan ini adalah buah kelapa, batang, pelepah, dan akar. Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging, daging buah, air kelapa, dan lembaga. Pohon kelapa atau pohon nyiur banyak terdapat di bagian tepi pantai.
Berdasarkan penelitian yang ada, kelapa diyakini bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit, seperti TBC, luka bernanah, wasir, disentri, dan kolera. Selain itu, buah kelapa bagus untuk mengobati keracunan karena buah ini dapat menetralkan racun di dalam tubuh kita dan dapat dijadikan sebagai makanan atau minuman.
Para dokter gigi juga meyakini bahwa kelapa bisa mencegah gigi berlubang. Sedangkan, batang pohonnya sangat bermanfaat untuk pembuatan janur, pembungkus ketupat, dan masih banyak lagi.
10. Kucing
Kucing merupakan binatang peliharaan yang paling populer dari kelas mamalia. Berdasarkan makannya, kucing termasuk binatang karnivora karena pemakan daging. Ciri karnivora terlihat dari struktur gigi kucing yang tajam dan bertaring.
Kucing dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan asalnya dikenal adanya kucing kampung (Indonesia), kucing anggora, kucing persia, dan kucing hutan.
Kucing berdasarkan garis keturunan ada dua kelompok, yaitu kucing galur murni dan keturunan campuran. Tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx.
Kucing memiliki mata yang cukup unik.Mata/penglihatan yang tajam berfungsi untuk mencari mangsa pada malam hari. Kucing juga dapat melihat dalam cahaya yang amat terang.
Hal ini karena kucing memiliki selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit jika terkena cahaya yang amat terang. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan.
Ciri fisik kucing yang lain adalah memiliki kumis. Kucing memiliki misai yang berfungsi untuk menentukan arah saat berjalan di ruang yang gelap maupun di tengah kegelapan malam.
Selain kumis, ciri khusus lain terdapat pada kaki dan telinga kucing. Kucing memiliki bantalan halus di telapak kakinya. Bantalan ini berfungsi untuk memperkecil suara langkah kakinya dalam berjalan sehingga musuh/mangsanya tidak mendengar dan mengetahui kedatangan kucing.
Seperti halnya hewan yang telah mengalami penjinakan, kucing hidup dalam hubungan mutualistik dengan manusia. Karena keuntungan yang diperoleh dari adanya kucing, manusia membiarkan kucing liar berkeliaran di pemukiman. Kucing banyak dimanfaatkan manusia untuk menangkap tikus-tikus.
Nah, itu dia 10 contoh teks laporan hasil observasi beserta pengertian, ciri-ciri, dan strukturnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers!
(ilf/fds)