Dikenal sebagai negara maritim, kekuatan Indonesia terletak pada wilayah lautnya yang luas. Tak hanya luas, tapi juga kaya akan sumber daya laut.
Maka dari itu, sudah waktunya untuk mencari upaya pemanfaatan laut dalam meningkatkan perekonomian. Dengan begitu, hal ini tak hanya meningkatkan perekonomian daerah tertentu saja, tapi juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Simak disini untuk pembahasan selengkapnya.
Upaya Pemanfaatan Laut dalam Meningkatkan Perekonomian
Dikutip dari jurnal Strategi Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nelayan yang ditulis oleh Beryl Hamdi Rayhan, terdapat berbagai cara untuk memanfaatkan laut sebagai alternatif peningkatan perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Wisata Alam Hutan Mangrove
Di wilayah pesisir dan lautan, hutan mangrove adalah ekosistem pendukung kehidupan. Fungsinya adalah menyediakan nutrien bagi biota laut, menahan abrasi, menyerap limbah, hingga mencegah intrusi air laut. Tak hanya itu, hutan mangrove juga merupakan penghasil kayu dan daun-daunan untuk bahan baku pembuatan obat,
Ditinjau dari aspek perekonomian, hutan mangrove juga mulai banyak dialihkan menjadi destinasi wisata. Banyak daerah pesisir di Indonesia yang disulap sebagai kawasan wisata alam hutan mangrove. Dengan upaya ini, perekonomian sebuah daerah bisa mulai terangkat.
2. Wahana Penyelaman
Indonesia terkenal dengan lautnya yang punya banyak terumbu karang indah. Berada di bawah laut, terumbu karang memberikan sejumlah manfaat, yakni menjadi sumber nutrien biota laut, melindungi fisik pantai, dan tempat asuhan dan mencari pakan biota laut. Sementara bagi manusia, terumbu karang dapat dimanfaatkan menjadi bahan konstruksi jalan, bangunan, dan perhiasan.
Tentunya, keindahan terumbu karang sangat sayang jika tak ditunjukkan kepada masyarakat. Makanya, ini bisa jadi potensi yang bagus bagi para penyelam yang ingin menikmati keindahan terumbu karang bawah laut. Contohnya, Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara yang dikenal akan pesona terumbu karangnya.
3. Bahan Baku Industri Kosmetik
Menariknya, sumber daya laut dapat menguntungkan industri kosmetik di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia punya budidaya rumput laut (alga) yang cukup tinggi, yakni hingga 462.400 ton setiap tahunnya. Budidaya rumput laut ini dilakukan di Bali, Pulau Seribu, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Dengan industri kosmetik Indonesia yang saat ini sedang gencar-gencarnya bersaing di pasaran, rumput laut tampaknya bisa jadi angin segar bagi para pelaku bisnis di bidang ini. Algin yang terkandung dalam alga coklat seperti Sargassum, misalnya, banyak dipakai sebagai bahan baku pembuatan sabun, cream, lotion, dan shampo.
4. Bahan Baku Industri Farmasi
Masih seputar rumput laut, ternyata jenis biota laut yang satu ini juga populer di industri farmasi. Rumput laut sendiri mengandung berbagai senyawa kimia, seperti karagenan, agar, dan algin. Karagenan diperoleh dari jenis alga merah seperti Gelidium, Gracilaria, dan Hypnea.
Ada pula algin yang merupakan kandungan alga coklat Sargassum. Berbagai senyawa tersebut bisa diolah untuk jadi bahan baku berbagai jenis obat-obatan, seperti emulsifier, stabilizer, tablet, salep, kapsul, dan filter.
5. Budidaya Perikanan Laut
Di tahun 1997, ditemukan bahwa produksi perikanan laut mencapai angka 3,8 juta ton, meliputi 84% kelompok ikan, 6% krustasea, 3% moluska, 3% rumput laut, dan 4% binatang air lainnya. Jumlah ini terbilang tinggi, maka tak heran bahwa konsumsi ikan maupun aktivitas ekspor ikan di Indonesia juga tinggi.
Dari potensi ikan laut tersebut, para nelayan bisa memanfaatkannya untuk budidaya perikanan pantai maupun laut. Adapun jenis ikan yang biasa dibudidayakan antara lain ikan bandeng, kakap, udang windu, dan jenis lainnya. Tak hanya itu, ada pula jenis komoditas laut lain yang prospeknya dinilai bagus untuk budidaya, yakni ikan kerapu, kakap putih, kakap merah, lola, batu laga, kerang mutiara, dan teripang.
(fds/fds)