Arkeolog Temukan Lokasi Tinggal Penduduk Pertama Australia, di Mana?

ADVERTISEMENT

Arkeolog Temukan Lokasi Tinggal Penduduk Pertama Australia, di Mana?

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 05 Jun 2023 19:30 WIB
Bunga Pink Flannel bermekaran di kawasan Lithgow, Australia. Menariknya, bunga langka itu mekar di bekas lahan kebakaran hutan yang terjadi pada 2019-2020 lalu.
Ilmuwan Pecahkan Lanskap Penduduk Pertama Australia. (Foto: Getty Images/Brook Mitchell)
Jakarta -

Para arkeolog telah memetakan wilayah tersembunyi tempat orang pertama Australia tinggal lebih dari 60.000 tahun lalu. Wilayah tersebut diduga lebih tua dari wilayah yang sudah terungkap sebelumnya, Madjedbebe.

Daerah pedalaman tersebut dulunya adalah rawa bakau pesisir dan sebelumnya berupa dataran sabana semi-kering yang berjarak ratusan kilometer dari pantai. Selama zaman Pleistosen akhir, permukaan laut sangat rendah sehingga Australia terhubung ke tetangga utaranya, New Guinea dan Indonesia, di benua super yang dikenal sebagai Sahul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kemudian, pada zaman es terakhir, sebagian besar daratan tergenang air saat lapisan es mencair. Meski demikian, arkeolog meyakini penduduk pertama Australia menempati wilayah tersebut setidaknya selama 65.000 tahun berdasarkan ribuan peralatan batu dan sisa-sisa sisa makanan yang ditemukan.

Sekuat tenaga, para arkeolog berusaha menemukan situs selain Madjedbebe. Alasan pencarian ini sulit dikarenakan wilayah tersebut diduga telah terendam air.

ADVERTISEMENT

Pencarian Wilayah Orang Australia Pertama

Untuk membantu pencarian, para peneliti bekerja sama dengan Njanjma Rangers setempat, penjaga tradisional Greater Red Lily Lagoon Area di West Arnhem Land, merekonstruksi lanskap kuno yang terkubur di bawah dataran banjir musiman saat ini.

"Kami ingin orang melihat dan ingin orang tahu apa yang terjadi ribuan tahun yang lalu di masa lalu," kata pemilik tradisional dan rekan penulis Alfred Nayinggull dalam Science Alert.

Tim tersebut menggunakan pengukuran geofisika untuk secara digital mengupas lapisan tanah dan mengungkap serangkaian tebing batu pasir. Teknik ini adalah tomografi resistivitas listrik, melibatkan pengaliran arus listrik melalui tanah untuk mengukur sedimen dan batuan di bawah. Membandingkan hasil tersebut dengan pemetaan udara, tim menyadari betapa lanskap telah berubah.

Lembah yang dalam dan sistem sungai sekarang terkubur di bawah lebih dari 15 meter sedimen yang diendapkan oleh hutan bakau yang luas. Para peneliti mengatakan itu bisa berisi situs di mana orang pertama Australia meninggalkan seni cadas atau peralatan batu. Namun, masih harus dilihat apakah artefak tersebut telah dilestarikan.

Para peneliti yang tidak terlibat dalam pekerjaan mengatakan tanah asam Red Lily Lagoon kemungkinan besar akan mengikis seni cadas apa pun yang pernah menghiasi tebing batu pasir. Akan tetapi, mereka terdorong untuk mencari artefak lain di daerah tersebut, yang merupakan wilayah kunci untuk memahami penduduk Australia.

Temuan Pada 2020

Pada tahun 2020, tim lain dari Universitas Flinders melaporkan bahwa mereka telah menemukan situs arkeologi Aborigin terendam pertama yang ditemukan di dasar laut, di perairan lepas pantai Australia Barat.

Mereka menggunakan pendekatan yang mirip dengan tim di Red Lily Lagoon: memetakan lanskap bawah air terlebih dahulu untuk mempersempit area sebelum menyelam untuk mencari artefak.

Tetapi melindungi daerah-daerah yang kaya akan sejarah ini telah menjadi masalah. Sebab, situs seni cadas di Semenanjung Burrup Australia Barat sedang disingkirkan dan dirusak oleh perluasan industri berat.

Setelah situs-situs ini dihancurkan, kesempatan ilmuwan untuk melihat sejarah melalui tangan dan mata orang-orang kuno hilang, kecuali cerita yang dibagikan oleh keturunan mereka.

"Kami perlu tahu di mana tempat-tempat lain di Australia itu, dan sebelumnya berbeda," kata Alfred Nayinggull.

"Saya perlu tahu, dan seluruh dunia akan melihat, apa yang terjadi di masa lalu," pungkasnya.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads