Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila, Apa Bedanya?

ADVERTISEMENT

Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila, Apa Bedanya?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 01 Jun 2023 11:00 WIB
Garuda Pancasila
Foto: Unsplash @mufidpwt/Pancasila
Jakarta -

Hari Lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni. Hari ini juga ditetapkan sebagai tanggal merah dan hari libur nasional. Namun, terkadang ada yang keliru menyebutnya sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Apa bedanya?

Secara penetapan tanggal, kedua hari libur nasional tersebut berbeda beberapa bulan. Hari Lahir Pancasila 1 Juni, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.

Keduanya juga berbeda secara latar belakang sejarah. Hari Lahir Pancasila berkaitan dengan rumusan dasar negara pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Sementara Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan peristiwa pemberontakan G30S/PKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Penyebutan Pancasila muncul pertama kali disebutkan oleh Presiden Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.

Dijelaskan dalam buku "Modul Pancasila" oleh Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi RI, pada sidang tersebut, berbagai tokoh bangsa hadir dan turut memberikan gagasannya tentang dasar negara yang akan menjadi dasarnya Indonesia merdeka.

ADVERTISEMENT

Mulai dari Moh Yamin, RAA Wiranatakoesoema, KRMTH Woerjaningrat, Soesanto Tirtoprodjo, Drs. Moh. Hatta, Soepomo, R. Abdoelrahim Pratalykrama dan tak ketinggalan Ir. Soekarno.

Semua tokoh tersebut memberikan sumbangsi ide dan gagasan tentang pokok-pokok dasar negara Indonesia.

Moh Yamin mengusulkan tiga poin yaitu Permusyawaratan, Kebijaksanaan, dan Ketuhanan. RAA Wiranatakoesoema mengusulkan tentang rasa persatuan, Woerjaningrat mengusulkan bahwa kemerdekaan harus bersendi kekeluargaan bangsa Indonesia, dan lain sebagainya.

Kemudian Ir Soekarno mengemukakan dengan jelas dan utuh tentang 5 prinsip dasar negara, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan

3. Mufakat, atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Sejarah Kesaktian Pancasila

Sementara itu, sejarah Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September atau G30S. Peristiwa ini juga dikenal dengan penculikan dan pembunuhan 7 perwira TNI AD oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Dikutip dari buku "Tragedi Fajar Perseteruan Tentara-PKI dan Peristiwa G30S" oleh Agus Salim via detikNews, tujuan utama G30S/PKI adalah menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengganti negara Indonesia menjadi negara komunis.

Namun, PKI justru berdalih jika terdapat para perwira TNI AD yang akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno melalui Dewan Jenderal.

Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, dan Mayor Jenderal Siswondo Parman. Lalu Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Para perwira TNI AD yang dianggap tergabung dalam Dewan Jenderal tersebut diculik. Kemudian dibunuh dan dimasukkan ke sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur.

Pasca G30S, Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto ditugaskan untuk mengadakan pemulihan keamanan dan ketertiban. Salah satu tindakan Soeharto adalah melakukan penumpasan pemberontakan G30S/PKI pada 1 Oktober 1965.

Adapun untuk penetapan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober telah diatur dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966).




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads