Kloset yang kita kenal sekarang rupanya memiliki sejarah yang sangat panjang. Sejarah kloset setidaknya bisa ditelusuri hingga era Mesopotamia.
Kini, kloset bahkan memiliki desain yang canggih untuk memudahkan penggunanya. Dahulu, kloset memiliki bentuk yang sederhana.
Sejarah Kloset
Zaman Mesopotamia
Kloset paling pertama dalam sejarah manusia diketahui berusia kira-kira 5.000 tahun. Kloset yang ditemukan di Mesopotamia ini bentuknya hanya pispot sederhana, seperti diterangkan dalam Live Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pispot dari zaman Mesopotamia mempunyai lubang dan serangkaian tabung keramik yang panjang. Tabung itu gunanya agar isi pispot tidak sampai larut ke tanah sekaligus mencegah cairannya merembes keluar.
Siapa perancang pispot dari Mesopotamia ini tidak diketahui. Namanya hilang dari sejarah.
Zaman Yunani-Romawi
Hampir satu milenium kemudian, muncullah kloset dengan desain yang lebih rumit. Kloset ini ditemukan di peradaban Minoa kuno, Pulau Kreta, Yunani.
Kloset pada masa itu dimanfaatkan untuk umum dan merupakan bukti pertama penggunaan air untuk membuang limbah. Penemuan ini pun pada akhirnya menyebar dan banyak diterapkan orang Romawi.
Sekilas, kloset Romawi memiliki kemiripan dengan Yunani. Terdapat deretan kursi dengan lubang di tengahnya. Bangku ini ditempatkan di atas saluran pembuangan.
Seorang perencana sanitasi dan infrastruktur di Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology, Christoph Luthi menerangkan penemuan ini adalah salah satu inovasi canggih dengan pemanfaatan pemipaan terpusat.
Proses pembuangan kloset tersebut mirip dengan kloset masa kini. Limbah akan dibuang ke pot keramik berisi air, kemudian dialirkan ke selokan yang terpusat dengan air yang bergerak lambat.
Apabila limbah sudah terkumpul, nantinya akan dibawa aliran ke sungai atau ujung pembuangan lain.
Zaman Modern
Kloset siram pertama dirancang pada 1597 oleh Sir John Harington. Dia adalah orang Inggris, punggawa Ratu Elizabeth I.
Kloser yang diciptakan oleh Harington bernama toilet model "Ajax". Nama tersebut adalah plesetan dari jakes yang merupakan bahasa gaul kloset.
Mulanya, kloset Ajax dipasang di rumah Harington sendiri. Kemudian, dia memasangnya di Istana Rismond yang merupakan kediaman kerajaan di tepi sungai Inggris.
Sayangnya, Ajax membutuhkan air 28 liter untuk menyiramnya. Kelemahan lainnya, karena tidak ada pipa tikungan atau s-bend, bau kotoran dapat tercium hingga ke dalam ruangan.
Maka dari itulah walaupun dianggap sebagai pelopor kloset modern, Ajax tidak menarik perhatian publik.
Berikutnya, pada 1776 seorang penemu asal Skotlandia, Alexander Cumming mengajukan hak paten toilet siram yang lebih baik dari Ajax. Toilet ciptaannya memiliki s-bend dan katup yang lebih canggih, mirip dengan toilet zaman sekarang.
Sosok yang biasa dianggap sebagai penemu kloset adalah Thomas Crapper. Namun, sebenarnya dia justru baru memasuki bidang pipa ledeng pada 1860-an.
Mulanya Crapper mengambil 9 hak paten tentang pipa ledeng, bukan kloset toilet yang revolusioner. Crapper mulanya hanya memperbaiki pipa sederhana.
Kata crap pada namanya dianggap identik dengan kegiatan menggunakan kloset. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Crap berasal dari bahasa Latin abad pertengahan, yaitu crappa yang artinya sekam. Saat itu, banyak kloset yang secara mencolok menggunakan tulisan crapper sebagai julukan.
Oleh sebab itu, crapper dianggap sebagai bahasa gaul Amerika untuk kloset pada awal 1900-an.
(nah/nwk)