Musso Pimpin Pemberontakan PKI di Madiun 1948, Begini Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Musso Pimpin Pemberontakan PKI di Madiun 1948, Begini Sejarahnya

Hanif Hawari - detikEdu
Kamis, 25 Mei 2023 15:16 WIB
Monumen Kresek menjadi tanda kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1948 di Madiun. Kala itu PKI membantai sejumlah tokoh dan ulama Madiun.
Foto: Sugeng Harianto/detikcom
Jakarta -

Terjadi pergolakan besar di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Salah satunya, pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, Jawa Timur pada 18 September 1948.

Lalu siapakah sosok Musso yang identik dengan tragedi pemberontakan PKI di Madiun 1948? Apakah benar Musso Pemimpin tragedi tersebut?

Membangkitkan PKI

Dalam buku Madiun 1948: PKI Bergerak (2011) karya Harry Poeze, Musso dijelaskan sebagai salah satu pemimpin PKI di awal 1920. Dia adalah pengikut Stalin dan anggota dari Internasional Komunis di Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 11 Agustus 1948, Musso kembali ke Indonesia melalui Yogyakarta. Pada tanggal 5 September 1948 dia memberikan pidato yang menganjurkan agar Indonesia merapat kepada Uni Soviet.

Kedatangan Musso ke Indonesia adalah untuk membawa amanat Moskow. Atas intruksi Moskow, ia mendirikan PKI muda.

ADVERTISEMENT

Musso dikenal sebagai orang yang bersifat otoriter dan tidak sabar. Bagi Moskow, justru sifat itulah yang diutamakan. Sebab di Uni Soviet, komunisme diwujudkan lewat paksaan berupa revolusi.

Musso kemudian menyusun doktrin bagi kekuatan komunis di Indonesia yang dinamai "Jalan Baru untuk Indonesia". Sesuai dengan doktrinnya, pada Agustus 1948 Partai Sosialis yang dipimpin Amir Syarifuddin dan Partai Buruh berfusi dengan PKI atau dikenal dengan Front Demokrasi Republik (FDR).

Pemberontakan di Madiun

Sejak awal September 1948, Musso dan beberapa pimpinan PKI lain berkeliling Jawa. Dikutip buku Sejarah Daerah Jawa Timur (1978), ketika Musso dan Amir Syarifuddin berada di Purwodadi mendengar kabar bahwa unsur pro-PKI telah mengambil inisiatif untuk melancarkan revolusi (pemberontakan).

Pada 18 September pagi, sekelompok rakyat Purwodadi mengibarkan bendera merah dan Musso berangkat ke Madiun. Malam hari mereka tiba di Rejo Agung dekat Madiun dan menjumpai kenyataan bahwa organisasi PKI telah melancarkan coup d'etat di Kota Madiun dan sekitarnya.

Sejak saat itu, pemberontakan komunis dimulai. Selain pengambilalihan kekuasan di Madiun, mereka juga merebut kota-kota dan ibu kota karesidenan Madiun.

Demi kepentingan pertahanan, presiden Soekarno selaku panglima tertinggi mengangkat Kolonel Sungkono sebagai Gubernur Militer Jawa Timur. Ia mendapat tugas untuk menindas pemberontakan dan mengambil alih Madiun.

Malam harinya, dilakukan penangkapan kepada pemimpin-pemimpin PKI dari berbagai daerah termasuk Yogyakarta, Ibukota pada masa itu. Sedangkan Panglima Jendral Sudirman, memerintahkan pengepungan Madiun.

Gerakan pasukan pemerintah dimulai pada 21 September 1948. Pengejaran pemberontakan oleh TNI terus dilakukan pada 31 Oktober 1948.

Musso akhirnya ditembak mati oleh Brigjen Sudarsono di Sumoroto. Selanjutnya tokoh-tokoh pemberontak tertangkap di Desa Girimarto dan pada 5 November 1948 menjalani hukuman militer.

Ternyata pemimpin pemberontakan PKI di Madiun 1948 adalah Musso. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers.




(hnh/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads