Inilah 10 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

ADVERTISEMENT

Inilah 10 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Rabu, 24 Mei 2023 19:58 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/9/2012). Pengamat Ekonomi dari Standard Chartered Bank mengatakan perekonomian dunia akan mengalami kenaikan pada level 3,2%. Pertumbuhan tersebut akan berdampak pada impor dan ekspor Indonesia pada tahun 2013.
Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Negara mana pun pasti melakukan perdagangan internasional. Ada sejumlah faktor pendorong setiap negara melakukan perdagangan internasional, mulai dari faktor geografis yang berbeda-beda, kurangnya barang atau jasa yang dibutuhkan, hingga perjanjian dan kerja sama politik.

Mari kita ulas 10 faktor pendorong perdagangan internasional yang terjadi di berbagai negara. Selain itu, kamu harus tahu apa saja jenis-jenis perdagangan internasional yang biasa dilakukan.

Faktor-faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Berikut ini 10 faktor pendorong perdagangan internasional barang dan jasa yang dirangkum dari laman Universitas Sebelas Maret dan Universitas Bina Darma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Globalisasi dan Pasar Bebas

Globalisasi membuat satu negara hampir tidak mungkin bisa berdiri sendiri. Semua negara seakan berada dalam satu desa global yang tak terpisahkan. Ditambah lagi adanya pasar bebas yang dianut sejumlah negara, perdagangan internasional pun semakin mudah dilakukan.

2. Perbedaan Sumber Daya Alam

Faktor geografis setiap negara membuat perbedaan sumber daya alam (SDA) di masing-masing negara. Misalnya Indonesia memiliki tambang emas sedangkan Singapura tidak memilikinya. Karena adanya kebutuhan emas di Singapura, maka mereka mengimpor dari Indonesia.

ADVERTISEMENT

3. Perbedaan Sumber Daya Manusia

Perbedaan sumber daya manusia (SDM) ini bisa terkait kuantitas maupun kualitasnya. Misalnya Indonesia kekurangan tenaga ahli yang dapat mengoperasikan peralatan tertentu, maka akan mendatangkan ahli dari luar negeri.

Atau dari segi kuantitas, bisa terjadi ketika penduduk negara tersebut kecil, sementara peluang kerja di sana lebih besar, sehingga membutuhkan tenaga tambahan, maka mereka mendatangkan dari negara lain.

4. Pemenuhan Kebutuhan Barang atau Jasa

Barang atau jasa yang dibutuhkan, baik bahan pangan maupun kepentingan tersier, mungkin tidak diproduksi di dalam negeri. Jika memungkinkan, maka barang atau jasa tersebut akan diimpor dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

5. Mencari Keuntungan

Persaingan ekonomi global membuat negara saling berlomba mencari keuntungan dari pasar bebas. Ekspor yang lebih tinggi dari impor akan memberi tambahan devisa negara dan berdampak positif bagi kemajuan negara.

6. Perbedaan Teknologi

Penguasaan teknologi antara satu negara dengan yang lain berbeda. Negara maju dapat memproduksi mobil dengan mudah, sedangkan negara berkembang belum tentu bisa. Karena mobil dibutuhkan, maka terjadilah impor mobil dari negara produsen.

7. Faktor Selera

Mungkin saja suatu negara sudah bisa memproduksi suatu barang. Namun ada kalanya konsumen mencari sesuatu yang berbeda karena seleranya tidak sesuai. Maka konsumen harus membeli produk dari luar negeri untuk menyesuaikan seleranya.

8. Perbedaan Biaya Produksi

Biaya produksi dipengaruhi banyak faktor, antara lain ketersediaan bahan baku hingga penguasaan teknologi. Mungkin saja sebuah negara mampu memproduksi ponsel, tetapi belum tentu bisa menjual dengan harga murah karena biaya produksi yang tinggi. Akan lebih masuk akan jika mengimpor ponsel dari negara lain tetapi harganya jauh lebih murah.

9. Perbedaan Sosial dan Budaya

Faktor sosial dan budaya juga bisa menjadi pendorong terjadinya perdagangan internasional. Misalnya orang Indonesia terbiasa mengenakan batik, sehingga banyak produsen batik. Orang Amerika yang tertarik memakai batik akan mendatangkannya dari Indonesia karena di sana tidak ada produsen batik.

10. Kerja Sama Politik

Kebijakan politik luar negeri suatu negara sering kali menciptakan kerja sama di bidang ekonomi yang dituangkan dalam perjanjian. Perjanjian tersebut biasanya memuat perdagangan internasional yang saling menguntungkan.

Jenis-jenis Perdagangan Internasional

Ada beberapa jenis perdagangan internasional yang biasa dilakukan negara-negara. Berikut 5 jenis perdagangan internasional yang dilansir dari bunghatta.ac.id.

1. Ekspor dan Impor

Jenis perdagangan internasional yang paling umum dilakukan adalah ekspor dan impor. Ekspor yaitu menjual barang ke luar negeri, sedangkan impor mendatangkan barang dari luar negeri. Ekspor ada dua macam, yaitu ekspor biasa dan ekspor tanpa L/C.

2. Konsinyasi

Konsinyasi adalah mengirim barang ke luar negeri dengan sistem menitipkan ke agen atau pasar bebas, bursa dan lelang. Hal ini dilakukan karena belum ada pembeli tertentu. Pembayarannya pun baru didapat jika ada yang membeli produk tersebut.

3. Barter

Dalam perdagangan internasional, barter masih sering dilakukan. Beberapa macam barter yang bisa dilakukan antara lain direct barter, counter purchase, switch barter dan bay back barter.

4. Package Deal

Package deal adalah perdagangan yang dilakukan dengan perjanjian dagang atau trade agreement dengan negara lain.

5. Border Crossing

Perdagangan internasional dengan cara border crossing sering dilakukan dua negara yang saling berdekatan, terutama dilakukan masyarakat di perbatasan. Kerja sama dua negara ini memudahkan masyarakat mendapatkan barang yang hanya ada di negara tetangganya.

Demikian tadi telah kita ketahui 10 faktor pendorong perdagangan internasional beserta jenis-jenis perdagangan internasional yang biasa dilakukan. Semoga bermanfaat.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads