.webp)
Magnet adalah suatu objek yang memiliki dua medan yang dapat mempengaruhi benda-benda tertentu yang berada di sekitarnya. Magnet diketahui berasal dari daerah Magnesia yang ditemukan oleh orang-orang Yunani Kuno di Gunung Ida.
Magnet di Gunung Ida pertama kali ditemukan oleh seorang penggembala. Saat itu tongkat besi yang dibawanya tiba-tiba tertarik oleh tanah. Ternyata peristiwa tersebut merupakan magnet alami yang dimiliki tanah di Gunung Ida.
Magnet yang kuat akan memisahkan campuran antara besi dan aluminium. Mengapa bisa demikian? Simak penjelasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis Magnet
Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu (2000) oleh Slamet Prawihartono, Sri Hayati, Abdul Khalim, Hari Subagya, dan Agus Taranggono dijelaskan bahwa magnet terbagi menjadi dua jenis, yaitu magnet alami dan magnet buatan.
Magnet alami merupakan magnet yang ditemukan di alam. Bumi sendiri merupakan magnet alami terbesar di dunia.
Bumi mengandung magnet di dalamnya dan memiliki dua kutub magnet terkuat yaitu di area Kutub Utara dan Kutub Selatan. Magnet alami lainnya bisa ditemukan pada bebatuan yang mengandung unsur magnet.
Sedangkan magnet buatan adalah magnet yang dibuat sendiri oleh manusia. Magnet buatan ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu magnet permanen dan magnet sementara. Magnet permanen umumnya terbuat dari baja. Sedangkan magnet sementara terbuat dari besi lunak.
Magnet permanen memiliki sifat kemagnetannya yang tetap dan terjadi dalam waktu relatif lama. Sedangkan untuk magnet sementara ini sifat kemagnetannya hanya berlangsung dalam kurun waktu tertentu saja.
Magnet sementara ini dapat dibuat sendiri dengan cara menggosokkan besi dengan magnet dengan gerakan searah secara berulang-ulang.
Sifat Magnet
Kedua jenis magnet, baik permanen maupun sementara, memiliki sifat yang berbeda.
Magnet permanen sifatnya keras dengan artian magnet ini sulit untuk dijadikan magnet akan tetapi setelahnya akan menyimpan sifat kemagnetan dalam jangka waktu lama. Contoh magnet keras ini terbuat dari baja, kobalt, dan akomak.
Adapun magnet sementara bersifat lunak karena mudah untuk dijadikan magnet akan tetapi kemampuan menyimpan kemagnetannya dalam jangka waktu yang sebentar. Pembuatan magnet lunak ini biasanya dari besi.
Berdasarkan sifat magnet keras dan magnet lunak maka daya tarik magnet bisa dibedakan berdasarkan bahan benda yang ditariknya. Ini juga yang menjadi alasan mengapa magnet yang kuat dapat memisahkan campuran antara besi dan aluminium.
Bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet yaitu sebagai berikut.
- Bahan feromagnetik, yaitu bahan yang dapat ditarik oleh magnet secara kuat. Contoh benda berbahan feromagnetik adalah nikel, baja, besi.
- Bahan paramagnetik, yaitu bahan yang hanya sedikit bisa ditarik oleh magnet. Contoh bahan paramagnetik adalah aluminium, platina, dan tembaga.
- Bahan diamagnetik yang merupakan bahan yang sedikit ditolak oleh magnet dengan lemah. Contohnya adalah timah, emas, bismut, dan merkuri.
Kenapa Magnet Kuat dapat Memisahkan Campuran Besi dan Aluminium?
Alasan kenapa magnet yang kuat dapat memisahkan campuran antara besi dan aluminium adalah karena bahan dari besi dan aluminium itu sendiri.
Besi memiliki bahan yang bersifat feromagnetik sehingga dapat ditarik dengan kuat dan mudah oleh magnet. Sedangkan aluminium bersifat paramagnetik yang hanya sedikit bisa ditarik oleh magnet. Oleh karena itu, perbedaan bahan keduanya akan mudah dipisahkan oleh tarikan magnet yang kuat.
Itulah penjelasan mengapa magnet yang kuat akan memisahkan campuran antara besi dan aluminium. Hal tersebut terjadi karena sifat kemagnetan yang dimiliki oleh setiap bahan.
(inf/inf)
