Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan? Ini Jawabannya!

ADVERTISEMENT

Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan? Ini Jawabannya!

Hanif Hawari - detikEdu
Selasa, 23 Mei 2023 10:45 WIB
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya (Raja Adil Siregar/detikcom)
Foto: Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya (Raja Adil Siregar/detikcom)
Jakarta -

Sriwijaya adalah sebuah kekuasaan maritim yang berpusat di daerah Palembang, Sumatera Selatan pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Meski Sriwijaya memiliki daerah kekuasaan yang luas dan kuat dibidang perdagangan, namun sebutan "kedatuan" lebih tepat digunakan daripada "kerajaan" untuk menggambarkan strukturnya.

Menurut Pradhani dalam Sejarah Hukum Maritim Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dalam Hukum Indonesia Kini, salah satu aspek yang kuat di Kerajaan Sriwijaya adalah kemaritimannya. Bahkan, Sriwijaya juga memiliki aturan wilayah maritim. Untuk mengetahui alasan lengkap mengapa Sriwijaya disebut kedatuan, baca penjelasan berikut ini.

Alasan Sriwijaya Disebut Kedatuan

Berikut alasan mengapa Sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sistem Pemerintahan Kurang Kuat

Sriwijaya tidak memiliki sistem pemerintahan yang kental seperti kerajaan-kerajaan pada umumnya ketika masa itu. Pada umumnya, kerajaan-kerajaan yang berdiri dimasa itu menjalankan sistem pemerintahan dan politik yang sangat kuat.

2. Pusat Perdagangan

Sriwijaya saat itu lebih berfokus pada bidang perdagangan. Oleh sebab itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan yang besar. Hal itu dibuktikan dengan kuat dan luasnya jaringan perdagangan dengan negara-negara tetangga seperti India, Tiongkok dan Arab.

ADVERTISEMENT

3. Penyebaran Agama

Selain alasan di atas, Sriwijaya disebut kedatuan karena adanya proses penyebaran agama yang kuat. Di masanya, Sriwijaya memberikan andil besar dalam persebaran agama Buddha hingga se-Asia Tenggara.

4. Sistem Pemerintahan Fleksibel

Selain itu, Sriwijaya juga memiliki sistem pemerintahan yang lebih fleksibel dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan pada umumnya. Sriwijaya tidak memiliki raja yang memerintah secara langsung, melainkan diatur oleh seorang Mahapatih atau perdana menteri yang dipilih dari golongan bangsawan.

Dengan sistem pemerintahan yang fleksibel, memungkinkan Sriwijaya untuk lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan kondisi politik.

Dapat disimpulkan, Sriwijaya disebut kedatuan karena sistem pemerintahan yang fleksibel dan berfokus memperkuat perdagangan serta penyebaran agama Buddha. Semoga dapat menambah pengetahuan kamu!




(hnh/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads