.webp)
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meresmikan rumah kaca anggrek di Kebun Raya Bogor, Rabu (17/5/2023).
Peresmian Rumah Kaca Anggrek tersebut bertepatan dengan peringatan HUT ke-206 Kebun Raya Bogor.
Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) ini mengatakan, Kebun Raya Bogor menjadi bagian masa kecilnya yang sempat tinggal di Istana Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Kebun Raya Bogor inilah tempat saya tinggal dulu semasa kecil," tuturnya.
Berdasarkan catatan Rumah Kaca Anggrek, Presiden Republik Rakyat Demokratik Korea Kim Il Sung dan Kim Jong Il pernah mengunjungi rumah kaca Kebun Raya Bogor ini pada 13 April 1965.
Presiden Soekarno saat itu memberikan anggrek yang dinilai paling indah, yang saat itu sedang dikembangkan di rumah kaca. Anggrek itu lalu dinamai Kimilsungia (Dendrobioum Bunga Kimilsung).
Rumah Kaca Anggrek di Kebun Raya Bogor
Rumah kaca anggrek di Kebun Raya Bogor tersebut diberi nama Soedjana Kassan. Ia seorang Kepala Kebun Raya Bogor pribumi pertama yang juga dikenal di ranah anggrek, seperti dikutip dari laman resminya.
Rumah Kaca Anggrek Soejana Kassan terbagi atas dua sayap. Terdapat 450 spesies yang dikoleksi di orchid nursery ini.
Koleksinya anggrek asli Indonesia dan hibrida, baik yang belum dan sudah berbunga, dapat dijumpai dekat Pintu 3 Kebun Raya Bogor sesuai jadwal buka kebun raya.
Menyusuri jalan ke lantai dua rumah kaca, terdapat ruang temu serbaguna. Di peringatan HUT Kebun Raya Bogor tahun ini, ruang di area Griya Anggrek juga menampilkan pameran seni botani, painting day, bincang botani, dan demo seniman Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA) pada 21 Mei-4 Juni 2023.
Infrastruktur rumah kaca anggrek di kebun raya ini merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun kawasan konservasi eks situ atau di luar habitat alami.
Program pembangunan ini dimulai di Rumah Kaca Induk seluas 6.813 meter persegi, Laboratorium Kultur Jaringan 1.560 meter persegi, jembatan sambung, ruang display, dan lainnya sejak 2019. Nilai kontraknya mencapai lebih dari Rp 38 miliar.
(twu/faz)
