Hukum Newton merupakan hukum dasar dinamika yang merumuskan pengaruh gaya terhadap perubahan gerak benda. Terdiri dari Hukum I Newton, Hukum II Newton dan Hukum III Newton, hukum dasar ini ditemukan oleh fisikawan terkenal yaitu Sir Isaac Newton.
Sederhananya, Hukum Newton menjelaskan pengaruh gaya terhadap benda. Sebuah benda yang awalnya diam, kemudian bergerak jika dikenai suatu gaya.
Dalam tulisan kali ini akan dibahas tentang 3 Hukum Newton, lengkap dengan contoh penerapannya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum I Newton
Dikutip dari laman Kemendikbud, Hukum I Newton berbunyi, "Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap". Artinya, sebuah benda tidak akan bergerak selama gaya yang bekerja padanya adalah nol, atau sebuah benda yang bergerak lurus akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi.
Contoh penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat seseorang sedang berlari. Ketika seseorang akan memulai lari, maka ia akan mengalami hambatan udara yang lebih kecil daripada daya dorongnya, sehingga pelari tersebut bisa berakselerasi.
Contoh lain adalah ketika terjadi tabrakan antara dua mobil yang menyebabkan kerusakan pada bagian mobil. Salah satu mobil berusaha merubah kondisi mobil kedua yang semulanya bergerak menjadi berhenti. Perubahan ini memerlukan tenaga besar yang diberikan melalui sentuhan kedua sisi mobil. Jika tenaga yang diberikan melebihi daya tahan mobil, maka itulah penyebab terjadinya kerusakan ketika dua mobil tersebut mengalami tabrakan.
Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi, "Sebuah benda dengan massa m mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan (a) yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap massa (m)". Artinya, gaya yang diberikan pada benda akan menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan kecepatan.
Ketika sebuah gaya searah dengan gerak benda, maka kecepatannya akan bertambah. Sedangkan ketika gaya berlawanan dengan gerak benda, maka kecepatannya akan berkurang.
Contoh penerapannya bisa dilihat ketika seorang anak yang bermain sepak bola. Saat anak tersebut menendang bola, bola yang tadinya memiliki kecepatan dari nol berubah menjadi tidak nol. Akibatnya, bola mengalami percepatan dari kaki yang menendang bola tersebut.
Kecepatan bola akan semakin bertambah ketika gaya tendangan dari kaki semakin besar. Bisa dilihat bahwa bola memiliki percepatan dari gaya yang bertambah besar.
Hukum III Newton
Dikutip dari buku Modul Pembelajaran Fisika kelas 10 dari Kemendikbud, Hukum III Newton berbunyi, "Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan". Artinya, sebuah gaya akan selalu terjadi berpasangan, dimana sebuah benda tidak akan memberikan gaya pada benda lain tanpa mengalami gaya itu sendiri.
Hukum III Newton ini juga sering disebut dengan "aksi-reaksi". Gaya yang diberikan merupakan sebuah aksi, sedangkan gaya yang dialami sebagai konsekuensinya adalah bentuk reaksi.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat ketika seorang pria menarik sebuah pohon menggunakan seutas tali (aksi), dan tali tersebut akan memberikan gaya (reaksi) yang sama besar namun berlawanan arah.
Itulah penjelasan dari 3 Hukum Newton yang pada dasarnya menjelaskan bentuk-bentuk pengaruh dari sebuah gaya terhadap benda. Sekarang kamu bisa melihat ada banyak contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan 3 Hukum Newton bukan?
(elk/fds)