Pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan utama di dunia. Pemanasan global atau global warming merupakan bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Dalam kurang lebih seratus tahun terakhir, rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 Β± 0.18 Β°C. Di Indonesia, menurut Bappenas (data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), suhu rata-rata udara di permukaan tanah mengalami peningkatan sebesar 0,5 0C. Jika dibandingkan dengan periode tahun 1961 hingga 1990, rata-rata suhu di Indonesia diproyeksikan meningkat 0,8 hingga 1,0 0C antara tahun 2020 hingga 2050.
Model iklim milik Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebuah panel antarpemerintah tentang perubahan iklim yang dibentuk PBB, menyampaikan suhu permukaan global akan mengalami peningkatan antara 1.1 hingga 6.4 derajat selama abad ke dua puluh satu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Utara, fenomena pemanasan global dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan alih guna lahan. Kegiatan tersebut menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, seperti karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Dari emisi proses pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara inilah yang menjadi akibat penggundulan, pembakaran hutan, dan efek rumah kaca.
Lantas apa saja dampak lebih lanjut yang ditimbulkan dari pemanasan global bagi kehidupan?
Dampak Pemanasan Global
Mengutip dari laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dan jurnal berjudul Pemanasan Global: Dampak dan Upaya Meminimalisirnya karya Ramli Utina, berikut ini beberapa dampak pemanasan global yang berbahaya bagi kehidupan:
1. Mencairnya Es di Kutub
Menurut Ramli Utina Dosen Biologi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo dalam jurnalnya, Naiknya permukaan air laut secara global dapat mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil. Bahkan naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuat es di kutub-kutub bumi mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut.
Pemanasan global juga berpengaruh pada kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir. Akibat mencairnya es di kutub bisa melanda banjir rob dan berakibat pada kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus akan mengancam sendi kehidupan masyarakat.
2. Meningkatnya Cuaca Ekstrem
Perubahan musim sulit diprediksi. Hal ini dapat meningkatkan intensitas fenomena cuaca yang ekstrem. Akibatnya musim tanam bagi petani menjadi tidak menentu. Selain itu musim penghujan juga mempengaruhi musim produksi.
Apabila terjadi pemanasan global dengan meningkatnya cuaca ekstrem membuat musim produksi tidak menentu.Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat
tekanan tuntutan hidup.
3. Kebakaran Hutan
Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini dapat membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air, tanah, dan udara.
Selain itu, asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan flora dan fauna. Kebakaran hutan bisa memicu punahnya jenis flora dan fauna. Tempat tinggal yang terbatas juga bisa ancaman kehidupan flora dan fauna. Hal ini disebabkan dari peningkatan suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan yang kurang terpenuhi membuat pertumbuhan flora lambat dan kekurangan nutrisi hingga tidak bisa bereproduksi kembali.
4. Kabut Asap
Seperti halnya kebakaran hutan, Pemanasan global juga dapat meningkatkan suhu di permukaan bumi dan memicu terjadinya kekeringan. Kekeringan tersebut menimbulkan terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut akan menimbulkan kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.
Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan juga bisa menyebar ke berbagai negara dan tidak mudah hilang.
5. Wabah Penyakit
Kenaikan suhu akibat pemanasan global juga berdampak pada sistem imun makhluk hidup. Sistem imun menurun bisa mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan menjadi wabah yang mengkhawatirkan. Berubahnya habitat memungkinkan terjadinya perubahan terhadap resistensi.
Pemanasan global juga membuat kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme penyebab penyakit tropis semakin banyak. Jenis larva ini bisa menimbulkan wabah penyakit yang dianggap baru.
6. Rusaknya Terumbu Karang
Suhu dan keasaman air laut akibat pemanasan global dapat berdampak pada terumbu karang. Terumbu karang mengalami pemutihan dan lama kelamaan akan rusak bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang dapat membuat ekosistem laut tidak seimbang.
Selain itu, kondisi juga makin diperparah ketika karbon dioksida bereaksi dengan air laut dan merubah kadar pH air laut sehingga air laut menjadi lebih asam. Proses peningkatan kadar asam dapat menyebabkan makhluk hidup di laut mati dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
7. Penipisan Lapisan Ozon
Mengutip dari e-modul Pembelajaran IPA Kelas VIII tentang Pemanasan Global Kemendikbud, Pemanasan global seringkali dikaitkan dengan adanya penipisan lapisan ozon yang berada di Bumi.
Tentu saja penipisan lapisan ozon maupun lubang yang ada di lapisan ozon ini akan dapat menyebabkan dampak yang luar biasa kepada Bumi dan seisinya. Menipisnya lapisan ozon ini disebabkan oleh berbagai gas yang berasal Bumi, yaitu dari industri maupun aktivitas rumah tangga.
Nah, itulah beberapa dampak pemanasan global bagi kehidupan. Semoga bisa menjadi informasi bagi detikers semua.
(fds/fds)