Ikatan Kimia: Pengertian, Jenis dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Ikatan Kimia: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Hanif Hawari - detikEdu
Sabtu, 06 Mei 2023 09:45 WIB
laju reaksi
Ilustrasi ikatan kimia. Foto: Getty Images/skynesher
Jakarta -

Ikatan kimia adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis. Ia merupakan seorang Profesor Fisika dan Kimia dari Amerika Serikat.

Dikutip dari buku Ikatan Kimia karya Muhammad Rahman, pada tahun 1916 Lewis meneliti tentang kesulitan gas mulia dalam membentuk ikatan kimia. Dari penemuan tersebut diduga bahwa gas mulia mempunyai satu keunikan sendiri. Keunikannya terletak pada konfigurasi elektron yang membuatnya tidak bisa bersenyawa dengan unsur-unsur lain.

Dari penemuan tersebut, Lewis mengungkapkan teori ikatan kimia disimpulkan bahwa ikatan kimia adalah sebuah gaya yang mengikat dua atom atau lebih dalam pembentukan senyawa kimia. Tujuannya adalah agar atom tetap terikat dalam senyawa baru yang telah diproduksi dan juga untuk kestabilan unsur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semakin kuat sebuah ikatan kimia, maka senyawa yang terproduksi pun semakin stabil. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimianya maka senyawa yang terbentuk pun semakin tidak stabil dan memungkinkan terjadi reaksi hingga stabil. Pembentukan ini dipengaruhi kuat oleh elektron valensi.

Jenis-jenis Ikatan Kimia

Setelah mengetahui penjelasan tentang ikatan kimia, berikut penjelasan tentang jenis-jenis ikatan kimia. Yuk disimak detikers!

ADVERTISEMENT

1. Ikatan Ionik

Ikatan ionik terjadi ketika ion positif dan negatif (gaya listrik Coulomb) pada setiap atomnya membentuk sebuah ikatan kimia. Ikatanionik ini juga biasa disebut dengan ikatan elektrovalen.

Contoh ikatan ion adalah Natrium dan Fluorida (NaF). Jadi,ikatan pada senyawa NaF merupakan ikatan Ionik ya.

Ikatan ionik hanya dapat terjadi antar unsur-unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan cukup besar. Sehingga, terjadi serah terima elektron seperti pada contoh di atas.

2. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terjadi ketika ada pemakaian elektron ikatan secara bersama. Ketika ikatan kovalen terjadi, maka kedua atom yang berikatan tersebut akan tertarik pada pasangan elektron yang sama. Contoh ikatan kovalen terjadi pada atom H2.

Berbeda dengan ikatan ionik yang mengalami serah terima elektron. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, maka kedua atom H harus menggunakan elektron secara bersama.

3. Ikatan Logam

Atom logam memiliki elektron valensi yang relatif kosong, hal itu dikarenakan jumlah atomnya yang sedikit. Sehingga, ada perpindahan elektron antara satu atom ke atom yang lain.

Kemungkinan untuk berpindah tersebut sangat besar, sehingga elektron valensinya berbaur hingga menyerupai awan elektron yang membungkus ion positif di dalam atom.

Ikatan yang terjadi tersebut membuat logam ketika ditempa hanya akan mengalami pergeseran pada atom-atom penyusunnya, tapi ikatannya tetap ya, guys. Contoh ikatan logam adalah magnesium (mg).

4. Ikatan Kovalen Koordinasi

Jenis ikatan kimia beserta penjelasan yang terakhir adalah ikatan kovalen koordinasi. Lalu apa bedanya ikatan kovalen koordinasi dengan ikatan elektrovalen, ikatan logam, dan kovalen?

Ternyata, ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian elektron secara bersama. Namun, elektron yang digunakan secara bersama tersebut hanya berasal dari salah satu atom.

Contoh dari ikatan kimia kovalen koordinasi adalah proses pembentukan O3 atau yang lebih dikenal sebagai ozon. Dalam proses pembentukan ozon, untuk memenuhi aturan oktet pada semua atom, atom yang posisinya berada di tengah harus melepaskan atau menyumpangkan dua elektron yang akan digunakan secara bersama-sama oleh dua atom lainnya.

Demikian penjelasan mengenai ikatan kimia beserta jenis dan contohnya. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers, ya.




(hnh/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads