Seorang pendeteksi logam menemukan perak-perak tertumpuk di semenanjung Jutlandia di Denmark. Tumpukan perak ini kemudian digali oleh para arkeolog.
Hasilnya, para arkeolog mengungkapkan bahwa penemuan harta karun ini bisa menjadi wawasan baru tentang pemerintahan dan ambisi religius dari raja Viking Harald Bluetooth.
Penelitian ini dilakukan oleh kelompok arkeolog lokal saat mensurvei sebuah peternakan di timur laut kota Hobro dan dekat Fyrkat, benteng yang dibangun oleh Harald Bluetooth sekitar tahun 980 M.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 300 keping perak, termasuk 50 koin dan beberapa perhiasan, kemudian berhasil menjadi barang temuan.
Harta Karun Berisi Mata Uang Raja Harald Bluetooth
Melansir laman Live Science, harta karun ini terbagi jadi dua tumpukan dengan jarak sekitar 30 meter.
Torben Trier Christiansen, seorang arkeolog yang terlibat dalam penelitian sekaligus kurator di Museum Jutlandia Utara ini mengatakan bahwa harta karun dengan sengaja dipisah penguburannya.
Terdapat banyak potongan perhiasan perak dan diperdagangkan menurut beratnya dalam temuan harta karun ini.
Potongan perak disebut dengan hack silver. Namun, para arkeolog juga menemukan beberapa koin perak yang berasal dari Arab, Jerman, hingga Denmark.
Menurut para arkeolog, koin Denmark atau "koin silang" ini dibuat selama pemerintahan Bluetooth Harald di tahun 970-an dan 980-an.
Pemberian tanda silang pada koinnya merupakan strategi dari Harald untuk menjadi pemimpin di masa transisi saat Harald berpindah kepercayaan pagan Nordik ke Kristen dan menyebarkan agama barunya untuk menyatukan suku-suku Viking yang berperang di Denmark.
Selain itu, isi dua timbunan ini merupakan bros perak yang sangat besar. Bros ini dikenakan oleh seorang raja atau bangsawan yang diserbu Viking.
Karena bros tidak dipakai di Harald Bluetooth, maka bros tersebut dipotong menjadi beberapa.
Raja Harald Bluetooth
Istilah "Bluetooth" kerap kita dengan berupa jaringan nirkabel untuk menyatukan komunikasi antara perangkat yang berbeda. Tetapi para arkeolog tidak yakin mengapa ia mendapat julukan "Bluetooth".
Yang pasti, ia telah mempersatukan Denmark sekaligus menjadi raja sebagian Norwegia dengan memerintah dari tahun 985 - 986.
Ia meninggal saat melawan pemberontakan yang dipimpin oleh Sweyn Forkbeard, putranya yang menggantikannya sebagai raja Denmark.
Jens Christian Moesgaard, seorang ahli numismatis di Universitas Stockholm mengatakan bahwa koin yang ditemukan pada harta karun ini berasal dari akhir masa pemerintahan Herald Bluetooth.
"Penimbunan ganda ini membuktikan tentang mata uang dan kekuasaan Harald, koin-koin ini mungkin dibagikan di benteng yang dibangun di Fyrkat dan Harald menggunakan koin ini sebagai upah dalam memastikan kesetiaan anak buahnya," kata Moesgaard.
(faz/faz)