Daftar Isi
- Ciri-ciri Kalimat Majemuk Bertingkat
- 66 Contoh Kalimat Majemuk Berdasarkan Jenisnya a. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan b. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu c. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat d. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perumpamaan/Perbandingan e. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sebab-Akibat f. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pertentangan/Perlawanan g. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara h. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penjelas i. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Atributif j. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pengandaian k. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif
Dalam Bahasa Indonesia, kalimat majemuk adalah struktur yang terdiri beberapa anak kalimat (klausa) bebas. Klausa dihubungkan dengan kata hubung (konjungsi) dengan intonasi akhir tertentu.
Putrayasa dalam bukunya yang berjudul Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan Logika menyebutkan kalimat majemuk dibedakan menjadi setara, rapatan, dan bertingkat. Penggunaan kata hubung menjadi salah satu ciri kalimat majemuk.
Dalam tulisan ini akan dibahas lebih detail seputar kalimat majemuk bertingkat
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Kalimat Majemuk Bertingkat
Beberapa ciri kalimat majemuk bertingkat adalah:
- Memiliki pola tidak sederajat
- Salah satu klausa bergantung pada klausa yang lain
- Kata hubung yang biasa digunakan antara lain: meskipun, walaupun, supaya, agar, karena, sebab, sehingga, maka, ketika, setelah jika, apabila, bahwa, dan sebagainya.
66 Contoh Kalimat Majemuk Berdasarkan Jenisnya
ADVERTISEMENT
a. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan
- Warga saling bekerja sama membersihkan selokan dan halaman rumah agar nyamuk tidak berkembang biak.
- Kakak menambahkan aksesoris di rambutnya agar terkesan lebih anggun.
- Ayah menambahkan gula ke teh nya supaya terasa lebih manis.
- Agil mencuci tas sekolahnya supaya terlihat bersih.
- Ibu membawakan abang payung agar ia tidak kehujanan.
- Abang mencuci gelasnya agar ibu tidak marah.
b. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu
- Abang pulang dari sekolahnya saat sore hari.
- Ibu membawa adik ke rumah sakit saat pagi tadi.
- Ayahku memintaku untuk cepat pulang sebelum hujan turun.
- Hidupnya telah berubah drastis sejak ia menjadi pengedar narkoba dan pecandu.
- Ia sudah meninggalkan rumahnya sebelum fajar menyingsing.
- Dia sering menangis ketika teringat ayahnya yang tidak pernah pulang.
c. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat
- Ayah ingin membeli motor baru jika ayah dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.
- Kita akan mengalami kerugian apabila produk kita gagal di pasaran.
- Kakak tidak semarah itu seandainya ia meminta maaf.
- Tidak ada barang yang ketinggalan asalkan kau menyusunnya dengan jeli.
- Semua pekerjaan itu selesai dalam sekejap asalkan semua orang bergotong royong mengerjakannya.
- Ibu akan memarahimu jika kau tetap melakukannya.
d. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perumpamaan/Perbandingan
- Setiap hari dua bersaudara itu bertengkar ibarat anjing dan kucing.
- Sifat saudara kembar itu amat berbeda bagaikan bumi dan langit.
- Ajeng sangat mirip dengan ibunya seperti pinang dibelah dua.
- Berdiam diri lebih baik daripada bergosip membicarakan orang lain.
- Ia memarahi adiknya layaknya orang yang kerasukan
- Semangatnya menyala-nyala laksana kobaran api.
e. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sebab-Akibat
- Banyak anak sekolah yang menjadi pecandu narkoba, oleh karena itu tugas kita semua untuk mencegahnya.
- Aya adalah anak tunggal di keluarganya, oleh karena itu ia sangat dimanja orang tuanya.
- Lingkungan yang kotor menyebabkan terjangkitnya banyak wabah, oleh karena itu kita harus menjaga kebersihan.
- Beberapa hari ini gelombang besar menghantam perahu nelayan sehingga mereka tidak berani melaut.
- Abang bermain games sampai larut malam sehingga abang sering tertidur di kelas.
- Ayah tidak sarapan pagi ini, oleh karena itu ia makan lumayan banyak siang ini.
f. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pertentangan/Perlawanan
- Pihak kelurahan itu mengatakan mengurus KTP cukup satu hari, kenyataannya sudah dua minggu KTP-ku belum ada kabar beritanya.
- Konglomerat itu hidup minimalis padahal ia bergelimang harta.
- BMKG meramalkan hari ini hujan lebat, kenyataannya sepanjang hari ini panas menyengat.
- Setiap hari Ayu terlambat masuk sekolah padahal jarak rumahnya hanya sejengkal.
- Polisi merupakan aparat pengayom bagi masyarakat, faktanya di lapangan beberapa oknum melakukan pemerasan.
- Abang selalu makan terlambat, padahal ia memiliki penyakit maag.
g. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara
- Menghadapi terjangan air laut, penduduk menahan tanggul dengan karung yang diisi pasir.
- Dua pencuri masuk ke rumah mewah itu dengan mengendap-ngendap.
- Berjam-jam dosen itu memeriksa hasil ulangan mahasiswanya dengan teliti.
- Pesta pernikahannya dirayakan dengan megah nan mewah.
- Dinding kamarku kotor berantakan karena adikku mencoretnya dengan crayon.
- Abangku masuk kerumah dengan pelan karena ia pulang terlambat.
h. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penjelas
- Surat edaran kelurahan memberitahukan bahwa besok seluruh warga ikut kerja bakti di lingkungan masing-masing.
- Siapakah bayi terbesar yang lahir di Sumut bahkan di Indonesia?
- Pria itu mengatakan bahwa di perempatan lampu merah terjadi kecelakaan.
- Ibu memberi kabar bahwa tahun depan ibu akan pensiun dini.
- Kepala sekolah mengumumkan bahwa tahun ini seluruh siswa lulus ujian sekolah.
- Ayah memberi tahu bahwa ia akan pergi sore ini.
i. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Atributif
- Petani menyemaikan bibit unggul yang diberikan pemerintah minggu lalu.
- Pak satpam memarahi anak yang membuang sampah di depan rumah itu.
- Para orang tua sibuk merias anak-anaknya yang mengikuti karnaval batik tadi pagi.
- Pemenang lomba bahasa Inggris tingkat kabupaten minggu lalu adalah gadis yang memakai kacamata tebal itu.
- Orang yang mondar-mandir di depan rumah pak Lurah tadi sedang mencari alamat.
- Ibu yang sedang membeli sayur itu adalah ibu saya.
j. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Pengandaian
- Setelah peristiwa semalam itu, ia diam seribu bahasa seolah-olah tak terjadi apa pun.
- Hidupnya hancur berantakan seakan-akan dunia sudah kiamat.
- Anak kecil itu mengangguk-angguk seolah-olah ia mengerti apa yang dikatakan ayahnya.
- Hatinya sedih pilu seakan-akan di iris sebilah bambu.
- Sejak kematian kedua orang tuanya, seakan-akan hidupnya telah terenggut dari dunia.
- Ia menangis seolah-olah semuanya telah hancur.
k. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif
- Banyak pengguna jalan yang menyeberang jalan sembarangan, meskipun sudah dibangun jembatan penyeberangan.
- Malam itu kakak tetap pergi, walaupun ibu sudah melarangnya.
- Ayu mengganti kerugian pedagang itu walaupun ia tak tahu apa yang terjadi.
- Orang tua itu tidak mau mengungsi meskipun badai sudah memporak porandakan tempat tinggalnya.
- Ia tetap berjuang untuk sembuh, biarpun dokter mengatakan sudah tidak ada harapan lagi.
- Ogest tetap makan makanan yang pedas meskipun ia sudah dilarang oleh dokter.
Nah, itu dia contoh kalimat majemuk bertingkat sesuai dengan jenisnya. Semoga bermanfaat ya.
(row/row)