Kuburan Kuno Ditemukan Dekat Stasiun Kereta Paris, Usia Hampir 2.000 Tahun

ADVERTISEMENT

Kuburan Kuno Ditemukan Dekat Stasiun Kereta Paris, Usia Hampir 2.000 Tahun

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 26 Apr 2023 19:00 WIB
Peneliti temukan nekropolis kuno di dekat stasiun di Paris, Prancis.
Peneliti temukan nekropolis kuno di dekat stasiun di Paris, Prancis. Foto: INRAP
Jakarta - Ilmuwan menemukan 50 kuburan kuno dekat stasiun Port-Royal, Paris, Prancis yang sibuk. Kuburan berusia hampir 2.000 tahun ini sebelumnya tidak ditemukan selama pekerjaan jalan dan pembangunan stasius pada 1970-an.

Kuburan kuno ini baru ditemukan dalam penggalian arkeologi, menyusul rencana pembuatan pintu keluar baru stasiun kereta.

Antropolog Camille Colonna dari Institut Riset Arkeologi Preventif Nasional (INRAP) Prancis mengatakan, sudah ada dugaan kuat bahwa kawasan stasiun tersebut dekat dengan pekuburan selatan kota kuno Lutetia, seperti dikutip dari France24, Jumat (21/3/2023).

Lutetia atau Lutetia Parisiorum adalah kota kuno Gallo-Romawi pendahulu Paris sebagai ibu kota di masanya.

Kawasan Lutetia pernah didiami orang zaman Neolitikum, lalu orang suku Parisii turunan Gallic sejak pertengahan abad ke-3 sebelum Masehi (SM), dikutip dari World History.

Bagian Pekuburan Terbesar Kota Kuno Lutetia

Pada 1800, sebagian 'Pekuburan Saint Jacques' ditemukan pada sebuah penggalian. Nekropolis ini adalah situs pemakaman terbesar di Lutetia.

Namun, hanya barang-barang yang dinilai berhargalah yang diambil dari makam-makam tersebut.

Sementara itu, tulang belulang, persembahan di prosesi pemakaman, dan artefak lainnya dibiarkan tertutup tanah lagi dan dilupakan seiring waktu.

Tim INRAP kelak menemukan satu bagian pekuburan yang belum pernah digali sejak zaman purbakala.

Siapa yang Dimakamkan di Kuburan Kuno Itu?

Penggalian terbaru sejak Maret 2023 ini menemukan sebuah kerangka manusia dari abad ke-2 M, dengan koin di mulutnya.

Praktik meletakkan koin di mulut jenazah dan atau di peti mati itu disebut obol Charon. Dalam mitologi Yunani, Charon adalah tukang perahu dewa Hades.

Koin itu adalah suap agar Charon mau membawa jiwa seseorang yang meninggal untuk menyeberangi sungai Styx.

Kerangka tersebut ditemukan bersama 50 kuburan. Sisa jasad laki-laki, perempuan, dan anak-anak itu diyakini sebagai orang suku Parisii, yaitu orang Gallic yang tinggal di Lutetia sejak kota di tepi Sungai Seine itu di bawah pendudukan Kekaisaran Romawi.

Pengebumian saat itu lazim dilakukan, bukan kremasi. Orang yang meninggal dikubur dalam peti mati kayu. Mereka kini hanya dapat dikenali dari kukunya.

Dalam kuburan-kuburan tersebut juga ditemukan perhiasan, jepit rambut, dan ikat pinggang.

Orang-orang Parisii ini dimakamkan di samping persembahan, seperti kendi keramik, piala, dan sepatu. Sepatu itu dipasangkan ke kaki jenazah, tetapi ada juga yang diletakkan di samping kaki saja.

Kuburan akan Dianalisis

Colonna mengatakan, tim INRAP berencana memindahkan temuan mereka dari pekuburan untuk dianalisis.

"Ini akan memungkinkan kita memahami kehidupan Parisii melalui upacara pemakaman mereka, serta kesehatan mereka dengan mempelajari DNA mereka," tuturnya.

Presiden INRAP Dominique Garcia mengatakan, kuburan kuno yang dikali tersebut membuka jendela ke dunia Paris selama zaman kuno.

"(Sejarah kuno Paris) umumnya tidak begitu dikenal," pungkasnya.


(twu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads