Ungkapan 'raja hutan' memang kerap tertuju pada singa. Namun, benarkah demikian?
Dikutip dari laman Wonderopolis, para ahli menjelaskan secara teknis singa bukanlah raja hutan. Mereka bahkan tidak hidup di hutan lantaran habitatnya ada di gurun.
Sebagian besar, singa hidup di Afrika seperti negara Angola, Botswana, Mozambik dan Tanzania. Selain itu, Singa juga ditemukan di Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan serta India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika singa benar-benar hidup di hutan pun, mereka tidak akan disebut raja melainkan ratu. Mengapa? Begini penjelasannya.
Singa 'Ratu' Hutan
Alasan mengapa singa bisa disebut ratu hutan karena singa betina merupakan sosok yang memegang kebanggaan kawanan.
Satu kawanan singa bisa berisi rata-rata 13 singa dewasa yang hidup bersama. Bila dikelompokkan lebih kecil, satu kawanan singa hanya terdiri dari satu jantan yang hidup di dalammnya.
Singa jantan memiliki tugas utama untuk melindungi wilayahnya. Auman yang dikeluarkan dari singa jantan dapat menempuh jarak sejauh lima kilometer.
Hal ini dapat digunakan sebagai cara menunjukkan kebanggaan dan peringatan agar singa dari kawanan lain untuk menjaga jarak.
Berbeda dengan jantan yang memiliki auman, kebanggaan singa betina bekerja lebih dari itu. Ia adalah sosok pemburu dan bertanggung jawab dalam memberi makan kawanan.
Para betina ini lebih andal berburu bersama kawanan di malam hari dan kembali pagi hari untuk menyediakan makanan bagi anak-anak dan singa jantan.
Alasan mendasar singa betina lebih handal dalam berburu karena hal tersebut adalah tugas mereka. Mereka perlu mendapatkan makanan untuk harga dirinya bersama kawanan dan menyajikan daging pertama bagi singa jantan.
Namun bila melihat postur tubuhnya, singa betina memiliki tubuh yang lentur, panjang dan tidak memiliki surai. Sehingga tubuh mereka sangat ideal untuk berburu karena tidak panas.
Selain itu laman Snow Africa Adventures menyebutkan, singa betina jauh lebih cepat dibandingkan jantan. Bila jantan berlari dengan kecepatan 56 km/jam, singa betina mampu menembus kecepatan hingga 72 km/jam.
Perpaduan tubuh ramping dan kecepatan ini memungkinkan mereka berlari lebih cepat dalam mencapai mangsanya. Dengan demikian singa betina selalu memiliki tingkat konversi yang lebih baik.
Selain itu, singa betina bertanggung jawab dalam membesarkan anak-anak mereka bahkan seringkali melahirkan pada waktu yang hampir bersamaan.
Dengan peran yang luar biasa, wajar bila ia akan hidup dengan kelompok yang sama sepanjang hidup mereka. Meski begitu, tak jarang singa betina juga pergi untuk membentuk kebanggaan mereka sendiri di tempat lain.
Sedangkan singa jantan akan meninggalkan kawanannya saat mereka berumur tiga tahun. Bila sudah dewasa mereka akan memikul tanggung jawab untuk melindungi wilayah dan menghasilkan keturunan.
Saat ini, singa dianggap sebagai spesies yang rentan punah. Diketahui hanya sekitar 20.000 singa yang hidup di alam liar.
Nah begitulah penjelasan tentang benarkah singa adalah raja hutan. Jawabannya, itu hanya ungkapan belaka.
Walaupun benar, bukan raja melainkan ratu hutan melihat banyaknya peran yang dimainkan singa betina. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers!
(nwk/nwk)