Seluruh wanita akan merasakan suatu siklus yang terjadi setiap bulannya, di mana mereka akan merasakan nyeri pada perut. Dalam hal ini, perempuan akan mengalami proses meluruhnya sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim disebut menstruasi.
Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim disertai dengan keluarnya darah yang terjadi secara berulang setiap bulan. Hal ini disebabkan oleh sel telur (ovum) yang tidak dibuahi menyebabkan lapisan dinding rahim (endometrium) menebal, kemudian menjadi luruh sehingga membuatnya mengeluarkan darah.
Lalu, bagaimana terjadinya proses meluruhnya sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim wanita? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid juga termasuk sebagai salah satu ciri-ciri kedewasaan pada seorang wanita yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Mengutip Modul Biologi Kelas XI oleh Apon Purnamasari, berikut siklus menstruasi pada wanita.
1. Fase Menstruasi
Pada tahap pertama, hormon yang berperan adalah hormon estrogen dan progesterone yang mengalami reduksi pada sekitar 5-7 hari pertama menstruasi. Dalam fase ini, perempuan bisa mengeluarkan darah sebanyak 10-80 ml per hari dan rata-rata 35 ml per hari.
Hal ini menyebabkan sel telur yang berada dalam lapisan endometrium di uterus dilepas bersamaan dengan robeknya endometrium melalui pendarahan. Alhasil, dinding uterus berubah menjadi sangat tipis.
2. Fase Praovulasi
Setelah melewati fase menstruasi, perempuan akan memasuki fase praovulasi. Di tahap ini, hormon yang berperan adalah hormon FSH dan hormon LH.
Kedua hormon tersebut menstimulasi sel-sel folikel untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesterone yang membuat lapisan endometrium yang luruh akhirnya terbentuk kembali seperti semula.
3. Fase Ovulasi
Tahap berikutnya adalah fase ovulasi yang terjadi sekitar hari ke-14 dari total keseluruhan waktu siklus menstruasi terjadi. Di fase ini, sekresi hormon estrogen sangat banyak, maka sekresi hormon FSH mulai menurun dan digantikan dengan sekresi hormon LH.
Adanya stimulasi dari hormon LH membuat folikel semakin matan dan menyebabkan sel telur keluar dari folikel (ovulasi).
4. Fase Pasca Ovulasi
Fase yang terakhir ini berlangsung sejak hari ke-15 sampai ke-28. Di tahap ini, folikel yang pecah kemudian berubah menjadi badan padat berwarna kuning (Korpus luteum) yang menghasilkan hormon progesteron.
Bersamaan dengan hormon estrogen, hormon progesteron punya peran dalam memelihara pertumbuhan endometrium sehingga siap untuk penanaman embrio. Akan tetapi, jika sel telur pada uterus tidak dibuahi maka korpus luteum mengalami degenerasi menjadi korpus albikan.
Akibatnya, sekresi hormon estrogen dan progesteron semakin menurun dan sebaliknya sekresi hormon FSH dan LH naik kembali. Karena darah tidak mengandung hormon estrogen dan progesteron, maka endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh bersama darah. Hal ini menunjukkan bahwa fase pasca ovulasi berganti lagi menjadi fase menstruasi.
Jenis-jenis Hormon dalam Proses Menstruasi
Dalam pembahasan di atas, dijelaskan kalau ada sejumlah hormon yang mempengaruhi proses menstruasi. Agar detikers tidak bingung, simak penjelasan hormon-hormon tersebut di bawah ini yang dikutip dari buku Konsep Dasar Keperawatan Maternitas oleh Apriza, dkk.
1. Estrogen
Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk membantu perkembangan serta perubahan saat masa pubertas wanita. Mulai dari memastikan proses ovulasi (di mana ovarium melepaskan sel telur) dalam siklus menstruasi bulanan, hingga perkembangan fungsi organ seksual.
2. Progesteron
Progesteron merupakan yang berfungsi utamanya mengatur siklus menstruasi dan mendukung kehamilan dan ovulasi. Hormon ini dihasilkan dari sel-sel lutein korpus luteum.
3. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)
Hormon FSH adalah hormon glikoprotein yang memacu pematangan folikel saat fase folikuler dari siklus. Hormon FSH berfungsi membantu mengontrol siklus menstruasi dan produksi sel telur dalam ovarium. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis.
4. Luteinizing Hormone (LH)
Luteinizing hormone (LH) merupakan hormon yang berfungsi untuk membantu tubuh mengatur menstruasi dan ovulasi, yang juga diproduksi kelenjar hipofisis. Hormon ini akan memicu proses penting dalam sistem reproduksi, yang juga membantu produksi hormon yang dibutuhkan untuk mendukung kehamilan.
Nah, itu dia penjelasan mengenai proses meluruhnya sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim wanita yang disebut menstruasi. Semoga artikel ini dapat membantu detikers!
(ilf/fds)











































