Studi: Penciptaan Air di Planet Lain Bisa Dilakukan, Seperti di Bumi

ADVERTISEMENT

Studi: Penciptaan Air di Planet Lain Bisa Dilakukan, Seperti di Bumi

Martha Grattia - detikEdu
Senin, 17 Apr 2023 17:00 WIB
Bumi disinari matahari dalam posisi ekuinoks atau equinox.
Penciptaan air di Bumi bisa direproduksi di planet lain, begini studinya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Robin_Hoood
Jakarta -

Planet-planet di galaksi ini mengandung atmosfer, air, dan bahkan adanya kehidupan. Tapi tahukah kamu, darimana air di planet-planet ini berasal?

Sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin oleh ilmuwan University of California Los Angeles (UCLA) dengan rekan-rekannya di Carnegie Institution for Science menunjukkan bahwa air terbentuk dari Bumi sendiri, bukan dari tabrakan dengan asteroid.

Lebih lanjut, ketua peneliti asal UCLA Ed Young mengatakan, proses penciptaan air yang berlangsung di Bumi dapat direproduksi di planet lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Air di Bumi

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature ini mendapati bahwa keberadaan air adalah karakteristik Bumi, bukan kiriman atau hasil dari planet dan objek ruang angkasa lainnya.

Sebelumnya, teori terbentuknya air di Bumi yang populer adalah air terbentuk dari asteroid dan komet yang bertabrakan dengan planet saat pembentukannya.

ADVERTISEMENT

Proses Penciptaan Air Bisa Dicoba di Planet Lain

Penelitian dosen ilmu Bumi, planet, dan ruang angkasa UCLA dan rekan-rekannya tersebut didasarkan pada super-Earth, planet-planet ekstrasurya yang cukup melimpah di galaksi Bima Sakti, seperti dikutip dari laman resmi UCLA.

Analisis tim Young menemukan bahwa planet-planet super-Bumi ini punya atmosfer kaya hidrogen, lautan magma, dan banyak oksigen saat periode pembentukannya, seperti halnya Bumi.

Hidrogen pada atmosfer ini bertemu dengan magma cair yang panas. Dalam kondisi inilah molekul hidrogen dan oksigen bereaksi menjadi air.

Para peneliti melanjutkan penelitian lebih dalam. Para peneliti mencoba untuk mengeksplorasi kimia atmosfer planet ekstrasurya dengan lebih detail untuk menghasilkan lebih banyak wawasan mengenai planet dan galaksi secara keseluruhan.

Lewat penelitian ini, Young menyadari, mengenal lebih dalam planet ekstrasurya lain begitu bermanfaat untuk kehidupan di Bumi.

"Dengan mengubah perspektif kita soal tempat di ruang angkasa, kita bisa jadi mengubah pendekatan riset ke depan dan menemukan hasil-hasil yang lebih menakjubkan," pungkasnya.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads