Sepasang arkeolog menemukan ruangan misterius di bawah lantai bawah salah satu rumah di Old Dongola. Kawasan ini dahulu merupakan ibu kota Makuria, kerajaan abad pertengahan di Afrika.
Arkeolog Dr Lorenzo de Lellis dan Dr Maciej Wyżgoł semula berniat mengeksplorasi rumah-rumah yang berasal dari periode Funj, sekitar abad 16-19 M, seperti dikutip dari laman Polish Center of Mediterraniean Archaeology (PCMA) University of Warsaw, Polandia.
Keduanya terkejut karena menemukan bukaan yang mengarah ke ruangan kecil di bawah ruangan lantai satu. Ruangan itu terbuat dari bata yang dijemur. Lorenzo dan Wyżgoł kemudian mendapati lukisan kuno berunsur seni Kristen di kamar misterius tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukisan Kuno Nubia di Ruang Misterius
Dalam lukisan dinding itu, digambarkan sosok Bunda Maria dan Yesus Kristus. Ada pula rupa Yesus Kristis bersama raja Nubia dan malaikat tertinggi, Michael.
Uniknya, raja Nubia yang tidak biasa digambarkan tunduk pada Kristus justru dilukiskan menunduk dan mencium tangannya. Sementara itu, malaikat Michael melebarkan sayapnya untuk sang raja dan Yesus Kristus.
Tulisan yang Sulit Dimengerti
Peneliti Dr Agata Deptula dari PCMA University of Warsaw kini sedang meneliti tulisan dalam lukisan tersebut. Berdasarkan tulisan Yunani, teks di lukisan tersebut teridentifikasi sebagai teks Liturgy of the Presanctified Gifts.
Tulisan di lukisan utama sulit dimengerti. Namun, berdasarkan analisis awal Dr Vincent va Gerven Oei, peneliti mendapati bahwa tulisan itu mencantumkan raja bernama David.
Tertulis pula permohonan pada Tuhan atas perlindungan di kota setempat. Kota itu diperkirakan adalah Dongola, sementara yang digambar adalah Raja David. Ia merupakan salah satu raja terakhir di Kerajaan Makuria Kristen.
Kelak, Raja David diketahui menyerang Mesir, yang kemudian mendapat serangan balik.
Fungsi Ruang Misterius
Usut punya usut, ternyata rumah ini bersebelahan dengan bangunan sakral yang diidentifikasi sebagai Gereja Agung Yesus. Gereja ini diperkirakan sebagai gereja katedral Dongola di Kerajaan Makuria.
Tim konservasi di bawah Magdalena Skarzynska, MA berupaya agar lukisan kuno yang mulai mengelupas ini dapat diselamatkan kesatuan gabungan Pusat Arkeologi Mediterania Polandia, Universitas Warsawa, dan Departemen Konservasi dan Pemulihan Karya Seni Akademik Seni Rupa di Warsawa.
Konservator melindungi lukisan ini dengan memasang tali dan pelindung. Mereka memberi ruangan kosong antara dinding dan plester dengan cairan injeksi. Para arkeolog dari PCMA UW akan kembali ke Dongola pada musim gugur untuk mengetahui struktur lukisan ini.
(twu/twu)