Dalam kehidupan sehari-hari, kita menulis huruf dan angka menggunakan alfabet. Namun, dalam beberapa kondisi tertentu kamu diharuskan untuk menulis menggunakan angka Romawi.
Misalnya, saat detikers mengerjakan karya ilmiah atau skripsi. Untuk menandakan setiap BAB dan sub-BAB pada umumnya menggunakan angka Romawi. Sebagai contoh: "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN".
Namun, tidak semua orang paham cara menulis angka Romawi. Bahkan, beberapa di antaranya masih ada yang terbalik dalam membedakan angka Romawi IV dan VI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana cara menulis angka Romawi yang benar? Biar nggak penasaran, simak penjelasannya dalam artikel ini beserta contohnya.
Angka Romawi dari 1-1000
Sebelum memahami cara menulis angka Romawi yang benar, detikers perlu mengetahui penulisan angka Romawi dari 1-1000 beserta nilainya. Untuk lebih jelasnya, simak di bawah ini.
- I = 1 (satu)
- V = 5 (lima)
- X = 10 (sepuluh)
- L = 50 (lima puluh)
- C = 100 (seratus)
- M = 1000 (seribu)
Bilangan Dasar Angka Romawi
Agar lebih paham, detikers juga perlu mengetahui bilangan dasar dari angka Romawi. Soalnya, bilangan ini sering dikombinasikan dengan bilangan angka Romawi lainnya.
Simak bilangan dasar angka Romawi beserta nilainya di bawah ini:
- I = 1 (satu)
- II = 2 (dua)
- III = 3 (tiga)
- IV = 4 (empat)
- V = 5 (lima)
- VI = 6 (enam)
- VII = 7 (tujuh)
- VIII = 8 (delapan)
- IX = 9 (sembilan)
- X = 10 (sepuluh)
Cara Menulis Angka Romawi
Jika sudah mengetahui bilangan angka Romawi dari 1-1000, kini detikers perlu mengetahui tentang cara penulisannya yang baik dan benar. Agar lebih jelas, simak cara-caranya di bawah ini:
1. Tulis Bilangan Desimalnya
Tahap yang pertama adalah menulis bilangan desimalnya terlebih dahulu. Sebagai contoh, jika kamu ingin menulis bilangan seribu dua ratus tiga puluh enam, maka tulis dahulu formatnya seperti ini: 1.236.
2. Menjabarkan Angka Desimal
Jika sudah, tahap selanjutnya adalah menjabarkan angka desimal yakni dengan memecah angka tersebut ke dalam bentuk satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Sebagai contoh, bilangan 1.236 jika dijabarkan angka desimalnya menjadi 1000 + 200 + 30 + 6.
3. Ubah Bilangan ke Angka Romawi
Langkah berikutnya yakni mengubah bilangan yang sudah dijabarkan tersebut ke angka Romawi. Seperti contoh sebelumnya, kita menggunakan angka 1.236 yang kalau dijabarkan menjadi: 1000 + 200 + 30 + 6.
Lalu, penulisan angka Romawinya secara berurutan yakni sebagai berikut: M + CC + XXX + VI. Jadi, angka Romawi dari 1.236 adalah MCCXXXVI.
Contoh Angka Desimal ke Angka Romawi
Setelah memahami cara penulisan angka Romawi yang baik dan benar, mari kita simak beberapa contoh angka desimal ke angka Romawi di bawah ini:
- Angka Romawi 12 = 10 + 2 = X + II = XII
- Angka Romawi 76 = 70 + 2 = LXX + VI = LXXVI
- Angka Romawi 877 = 800 + 70 + 7 = DCCC + LXX + VII = DCCCLXXVII
- Angka Romawi 2019 = 2000 + 10 + 9 = MM + X + IX = MMXIX
- Angka Romawi 2428 = 2000 + 400 + 20 + 8 = MM + CD + XX + VIII = MMCDXXVIII
- Angka Romawi 1988 = 1000 + 900 + 80 + 8 = M + CM + LXXX + VIII = MCMLXXXVIII
Aturan Dasar Penulisan Angka Romawi
Perlu diingat, ada sejumlah aturan dasar dalam penulisan angka Romawi yang perlu diketahui, jadi nggak bisa sembarangan. Mengutip situs academia.com, berikut sejumlah aturan dasar penulisan angka Romawi.
1. Dalam penulisan angka Romawi, ada beberapa angka yang tidak boleh diulang lebih dari tiga kali. Angka Romawi yang dapat diulang hanya I, X, C, dan M. Sementara itu, angka V, L, dan D tidak bisa diulang.
Sebagai contoh, penulisan angka Romawi untuk bilangan 15 tidak boleh ditulis VVV. Format yang benar untuk bilangan 15 adalah XV.
2. Apabila lambang bilangan yang lebih kecil berada di depan berarti dikurang. Sementara itu, jika berada di belakang berarti lambang bilangan yang lebih besar ditambah. Contohnya, IV = 4, karena 5 - 1, VIII = 8 karena 5 + 3.
3. Jika bilangan lebih dari 500 terjadi pengulangan, maka penulisannya dilakukan dengan menambah garis pada bagian atas lambang bilangan Romawi tersebut.
Nah, itu dia penjelasan mengenai cara menulis angka Romawi yang benar beserta contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers!
(ilf/fds)