Cerita Sangkuriang merupakan salah satu cerita rakyat yang populer di Indonesia. Cerita ini merupakan kisah legenda dari asal mula terciptanya Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Jawa Barat.
Gunung Takuban Perahu merupakan gunung yang menyerupai perahu raksasa yang diciptakan oleh Sangkuriang sebagai syarat untuk menikahi dayang Sumbi yang ternyata merupakan ibu kandungnya sendiri. Cerita ini mengandung pesan moral yang penting mengenai norma di masyarakat.
Bagi kamu yang masih belum familiar dengan cerita ini, simak cerita Sangkuriang dalam bahasa Inggris beserta terjemahannya berikut ini.
Cerita Sangkuriang dalam Bahasa Inggris
Dalam pelajaran bahasa Inggris, terkadang murid akan diminta untuk membacakan cerita legenda dalam bahasa Inggris. Nah, berikut ini contoh teks cerita Sangkuriang dalam bahasa Inggris.
A long time ago in West Java, lived a beautiful girl named Dayang Sumbi. Her beauty and intelligence made a prince from the heavenly kingdom of Kahyangan desire her as his wife. The prince asked permission from his father to marry Dayang Sumbi. However, people from Kahyangan could never live side by side with humans, but his father approved on one condition, when they had a child, the prince would transform into a dog.
They got married and Dayang Sumbi gave birth to a baby boy named Sangkuriang. The prince then changed into a dog named Tumang. He was very smart and handsome like his father. Sangkuriang liked to hunt animals and looked for fruits to eat. One day, when he was hunting, Sangkuriang accidently killed Tumang. He went home and told her mother about the dog.
Driven by sadness and anger, she grabbed a big spoon and hit Sangkuriang's head with it. Dayang Sumbi was so sad and started to cry because she just lost her husband. Sangkuriang feels confused. How can his mother love a dog more than him? Sangkuriang then decided to run away from their home.
Many years later, Sangkuriang found a house of a beautiful woman. He didn't know that the woman was his mother and fell in love with her. Sangkuriang forced her to marry him but Dayang Sumbi could not accept it because she knew that the boy was her son.
She realizes that she needs to do something to prevent Sangkuriang from marrying her. Dayang sumbi decided to ask him an impossible requirement to marry her in order for him to give up. She asked Sangkuriang to build her a big boat within one night.
Without doubt, Sangkuriang accepted this condition and worked hard to fulfil the condition. Then he commands the genies to cut down trees and build a boat. A few moments before dawn, Sangkuriang and his genie servants almost finished the boat.
Dayang Sumbi immediately woke all the women in the village and asked them to wave a long red scarf. All the women in the village were waving their red scarf, making it look as if dawn was breaking. Deceived by false dawn, the cock crowned and farmers rose to the new day.
Sangkuriang immediately dropped their work. With all his anger, he kicked the unfinished boat. The boat flew and landed on a vallet, The boat then became a mountain, called Tangkuban Perahu.
Terjemahan Cerita Sangkuriang dalam Bahasa Indonesia
Untuk memudahkan kamu dalam memahami cerita Sangkuriang, berikut ini terjemahan cerita Sangkuriang dalam bahasa Indonesia.
Dahulu kala di Jawa Barat, hiduplah seorang gadis cantik bernama Dayang Sumbi. Kecantikan dan kecerdasannya membuat seorang pangeran dari kerajaan surga Kahyangan menginginkannya sebagai istrinya.
Sang pangeran meminta izin kepada ayahnya untuk menikahi Dayang Sumbi. Namun, orang dari Kahyangan tidak pernah bisa hidup berdampingan dengan manusia. Akhirnya, ayahnya menyetujui dengan satu syarat, ketika mereka memiliki anak, sang pangeran akan berubah menjadi anjing.
Mereka menikah dan Dayang Sumbi melahirkan seorang bayi laki-laki bernama Sangkuriang. Sang pangeran kemudian berubah menjadi seekor anjing bernama Tumang. Sangkuriang sangat cerdas dan tampan seperti ayahnya. Sangkuriang suka berburu binatang dan mencari buah untuk dimakan. Suatu hari, saat berburu, Sangkuriang tidak sengaja membunuh Tumang. Dia pulang ke rumah dan memberi tahu ibunya tentang anjing itu.
Didorong oleh kesedihan dan kemarahan, dia mengambil sendok besar dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok itu. Dayang Sumbi sangat sedih dan menangis tersedu-sedu. Sangkuriang merasa bingung. Bagaimana bisa ibunya lebih mencintai anjing dibandingkan dirinya? Sangkuriang memutuskan untuk kabur dari rumah mereka.
Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang menemukan rumah seorang wanita cantik. Dia tidak menyadari bahwa wanita itu adalah ibunya dan jatuh cinta padanya. Sangkuriang memaksa Dayang Sumbi untuk menikah dengannya tetapi Dayang Sumbi tidak dapat menerimanya karena dia tahu bahwa laki-laki itu adalah anaknya.
Dayang Sumbi menyadari bahwa dia perlu melakukan sesuatu untuk mencegah Sangkuriang menikahinya. Dayang sumbi memutuskan untuk meminta syarat yang mustahil untuk menikahinya agar Sangkuriang menyerah. Dia meminta Sangkuriang untuk membuatkannya sebuah perahu besar dalam waktu satu malam.
Sangkuriang menerima syarat tersebut dan bekerja keras untuk memenuhi syarat tersebut. Kemudian, dia memerintahkan jin untuk menebang pohon dan membuat perahu. Beberapa saat menjelang subuh, Sangkuriang dan para jin hampir menyelesaikan perahunya.
Dayang Sumbi segera membangunkan semua wanita di desa tersebut dan meminta mereka untuk melambaikan selendang merah. Semua wanita di desa itu melambai-lambaikan selendang merah, seolah-olah fajar telah menyingsing. Tertipu oleh fajar palsu, ayam jantan dan petani bangkit untuk memulai hari yang baru.
Sangkuriang segera menjatuhkan hasil pekerjaannya. Dengan penuh amarah, dia menendang perahu yang belum selesai itu. Perahu itu terbang dan mendarat di sebuah lembah, perahu besar itu kini disebut dengan Tangkuban Perahu.
Pesan Moral Cerita Sangkuriang
Seperti halnya cerita legenda lainnya, cerita sangkuriang juga memiliki pesan moral yang dapat dipelajari. Berikut ini pesan moral yang didapat dari cerita Sangkuriang.
1. Pentingnya Bersikap Jujur
Dayang Sumbi tidak pernah memberitahukan kepada anaknya mengenai identitas Tumang sebenarnya. Hal ini membuat Sangkuriang tidak tahu bahwa Tumang merupakan ayahnya.
Jika sejak awal Dayang Sumbi jujur kepada Sangkuriang mengenai identitas asli dari Tumang, maka Sangkuriang mungkin tidak akan membunuh Tumang dan kabur dari rumahnya. Dalam cerita tersebut kita belajar mengenai pentingnya bersikap jujur kepada siapapun agar hal buruk tidak terjadi.
2. Mencintai dengan Sewajarnya
Rasa cinta yang dimiliki Sangkuriang kepada ibunya sudah sangat tidak wajar. Bahkan, saat Dayang sumbi menawarkan syarat yang sulit untuk menikahinya, Sangkuriang tidak menyerah dan tetap berniat untuk menikahi Dayang Sumbi.
Dalam hal ini, kita belajar mengenai arti mencintai sewajarnya. Jika terlalu obsesi atau dibutakan oleh cinta, seseorang justru akan merasa tidak nyaman dan semakin menjauh.
3. Hindari Berbuat Curang
Sangkuriang ingin cintanya terbalas dan melakukan perbuatan curang dengan meminta pertolongan jin untuk membantunya membangun perahu. Namun, pada akhirnya perahu tidak berhasil diselesaikan dan usaha Sangkuriang justru gagal.
Dari cerita tersebut, kita belajar bahwa perbuatan curang tidak akan menguntungkan diri sendiri, melainkan justru akan merugikan diri sendiri.
4. Pentingnya Menahan Emosi
Sangkuriang memiliki emosi yang tidak bisa dikontrol. Akibatnya, ia tidak sengaja membunuh ayahnya. Berdasarkan cerita Sangkuriang tersebut, penting untuk belajar bagaimana cara menahan emosi. Sebab, emosi yang berlebihan justru akan berakibat buruk bagi diri sendiri.
Nah, itulah cerita Sangkuriang dalam bahasa Inggris beserta terjemahan dan pesan moralnya yang bisa diambil. Pada dasarnya, cerita sangkuriang mengajarkan pada kita untuk senantiasa berbakti kepada orangtua serta berlaku jujur agar hidup kita senantiasa jauh dari musibah.
Simak Video "Video: Pengalaman Seru Wisata Canyoneering di Subang"
(inf/inf)