Baia atau Baiae adalah kota kuno Republik Romawi di Campania, Italia. ada 176 SM, kota ini dikenal dengan mata air belerangnya yang menyembuhkan penyakit kulit.
Karena itu, orang-orang Baia membangun pemandian kuno berkubah untuk privat dan umum. Di samping untuk terapi, pemandian Baia juga dikenal sebagai tempat bersantai dan liburan, seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica.
Lantas, bagaimana kisah kota Baia kini tenggelam di teluk setempat? Simak fakta tentang Baia di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota Kuno Baia di Bawah Air
Kota Resor dan Spa
![]() |
Baia ini dikenal luas di kalangan orang Romawi kaya dan berkuasa karena mata air panas yang menyembuhkan dan untuk rekreasi. Lokasinya yang terletak di atas ventilasi vulkanik alami memungkinkan orang setempat memanfaatkannya untuk jadi sumber air di spa.
Sementara itu, tabib juga kerap mengunjungi pasiennya di Baia. Para pasien umum berendam dan menggunakan spa di tempat-tempat pemandian dan spa Baia.
Suasana Baia yang khas wisata membuat tokoh penguasa Romawi kuno seperti Julius Caesar, Cicero, Pompey, dan Nero diketahui senang mengunjungi kota resor tepi pantai ini. Caesar juga mendirikan vila liburan permanen di Baia, seperti dikutip dari Atlas Obscura.
Kena Jarah
![]() |
Berbagai kawasan di Baia dikenal dengan bangunan-bangunan mewah, termasuk kuil, pemandian air panas, pemandian air dingin, villa berteras-teras, dan hotel-spa. Kuil Diana, contohnya, dihiasi marmer bergambar peristiwa berburu.
Namun, kota ini kelak dijarah orang Barbar, lalu tentara muslim pada abad ke-8. Kota ini kelak ditinggalkan penduduknya sekitar tahun 1500 karena wabah malaria.
Kota Tenggelam
![]() |
Tingkat permukaan air di Baia perlahan naik lewat ventilasi vulkanik setelah sisa-sisa perkotaan ini dikosongkan. Pada abad ke-8, daerah rendahnya terendam air laut. Lambat laun, kota ini terendam di bagian dangkal Teluk Pozzuoli.
Taman Bawah Laut
![]() |
Sisa-sisa kota kuno Baia kini dapat dilihat sebagai taman bawah laut dengan scuba diving maupun perahu kaca. Beberapa yang terlihat antara lain patung-patung kota khas seniman Italia yang hampir utuh dan reruntuhan bangunan.
Sementara itu, sejumlah kuil masih dapat dilihat di daratan, dengan peninggalan berupa reruntuhan bangunan-bangunan berkubah.
(twu/pal)