- Makanan Khas 38 Provinsi di Indonesia 1. Asam Keueng (Nanggroe Aceh Darussalam) 2. Mie Gomak (Sumatera Utara) 3. Sate Padang (Sumatera Barat) 4. Tempoyak (Jambi) 5. Pendap (Bengkulu) 6. Makauhe Tumpah (Riau) 7. Lakse Kuah (Kepulauan Riau) 8. Kue 8 Jam (Sumatera Selatan) 9. Belacan (Bangka Belitung) 10. Gabing (Lampung) 11. Angeun Lada (Banten) 12. Nasi Uduk (DKI Jakarta) 13. Surabi (Jawa Barat) 14. Getuk (Jawa Tengah) 15. Tengkleng Gajah (DI Yogyakarta) 16. Rawon (Jawa Timur) 17. Sate Lilit (Bali) 18. Sayur Ares (Nusa Tenggara Barat) 19. Kolo (Nusa Tenggara Timur) 20. Kerupuk Basah (Kalimantan Barat) 21. Kalumpe/Karuang (Kalimantan Tengah) 22. Dodol Kandangan (Kalimantan Selatan) 23. Nasi Bekepor (Kalimantan Timur) 24. Tudai (Kalimantan Utara) 25. Jalangkote (Sulawesi Selatan) 26. Ayam Bambu (Sulawesi Tengah) 27. Kabuto (Sulawesi Tenggara) 28. Sambusa (Sulawesi Barat) 29. Tili Aya (Gorontalo) 30. Saut (Sulawesi Utara) 31. Kohu-Kohu (Maluku) 32. Kasbi Komplet (Maluku Utara) 33. Tumis Bunga Pepaya (Papua Barat) 34. Aunuve Habre (Papua Tengah) 35. Udang Selingkuh (Papua Timur) 36. Ikan Bakar Batu (Papua Pegunungan) 37. Labu Ikan Buah Kuning (Papua Selatan) 38. Ulat Sagu (Papua Barat Daya)
Indonesia yang terbagi menjadi 38 provinsi, menyimpan sejumlah kekayaan, baik dalam aspek budaya, adat, tradisi, hingga makanan tradisional. Setiap provinsi punya keunikan masing-masing dalam hal makanan khasnya, entah itu dari segi rasa, bahan, hingga proses pembuatannya.
Tak jarang, makanan khas banyak disajikan ketika hari-hari besar, misalnya Hari Raya Idul Fitri atau lebaran. Sebab, di momen semacam ini, ada kebiasaan di Indonesia untuk saling mengunjungi daerah tempat tinggal satu sama lain. Makanya, makanan khas masing-masing daerah cukup cocok untuk dihidangkan.
Ingin tahu apa saja makanan khas di 38 provinsi di Indonesia? Dikutip dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan Khas 38 Provinsi di Indonesia
1. Asam Keueng (Nanggroe Aceh Darussalam)
Asam keueng merupakan olahan sayur asam dengan cita rasa kuah yang pedas. Makanan ini merupakan salah satu makanan khas dari Nanggroe Aceh Darussalam, selain mie aceh. Umumnya, asam keueng disajikan dengan ikan tongkol atau bandeng, teri basah, udang, atau daging bakar.
2. Mie Gomak (Sumatera Utara)
Mie gomak adalah hidangan khas Sumatera Utara yang dibuat dari bahan dasar mie goreng maupun mie kuah. Namun, bentuk mienya punya perbedaan dengan mie di daerah lain, yakni ukurannya yang cukup besar. Mie gomak sedap jika disantap dengan saus kacang atau saus longong.
3. Sate Padang (Sumatera Barat)
Sate bukanlah makanan baru bagi masyarakat Indonesia. Namun, sate padang sendiri punya keunikan karena punya bumbu kacang yang lebih kental. Selain itu, ada pula jenis sate padang lainnya, yakni sate pariaman dengan kuah merah dan sate padang panjang dengan bumbu berwarna kuning.
4. Tempoyak (Jambi)
Tempoyak dibuat dari bahan dasar durian yang sudah difermentasi. Nantinya, bumbu tempoyak ini akan dihidangkan bersama nasi dan lauk. Tak jarang, tempoyak juga digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat sambal.
5. Pendap (Bengkulu)
Pendap terbuat dari bahan dasar ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut. Bumbu yang dipakai yakni bawang putih, kencur, cabai, garam, dan kelapa muda parut. Kemudian, pendap akan dibungkus daun talas dan direbus selama kurang lebih 8 jam sebelum bisa dimakan.
6. Makauhe Tumpah (Riau)
Makauhe tumpah merupakan makanan khas Riau yang merupakan olahan lobster bakau dari daerah pesisir. Makauhe biasa disajikan dengan cara direbus, atau dimasak dengan lada hitam, saus padang, hingga saus tiram.
7. Lakse Kuah (Kepulauan Riau)
Lakse adalah makanan khas Kepulauan Riau yang merupakan mie panjang yang terbuat dari bahan dasar sagu. Kuahnya berwarna merah, dengan cita rasa yang khas di lidah karena banyak menggunakan rempah-rempah.
8. Kue 8 Jam (Sumatera Selatan)
Seperti namanya, kue 8 jam memang memerlukan waktu hingga 8 jam agar matang sempurna. Bahan utama untuk membuatnya yakni telur bebek, gula pasir, mentega, dan susu kental manis. Kue 8 jam banyak dijumpai di rumah-rumah warga Palembang ketika lebaran.
9. Belacan (Bangka Belitung)
Belacan terbuat dari fermentasi hasil laut, sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang tidak biasa. Umumnya, belacan dijadikan sebagai bumbu untuk menambah sedapnya masakan, contohnya sambal.
10. Gabing (Lampung)
Gabing dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bahan sekaligus, seperti batang kelapa muda, santan kelapa, bumbu opor, cabai rawit, dan cepokak. Untuk menambah sedapnya gabing, biasanya akan ditambahkan potongan daging juga.
11. Angeun Lada (Banten)
Angeun lada adalah sayuran yang kerap disantap masyarakat Banten. Isinya ada daging dan jeroan sapi, mulai dari limpa, babat, usus, hingga jantung. Angeun lada juga merupakan sajian wajib setiap momen besar, salah satunya Hari Raya Idul Fitri.
12. Nasi Uduk (DKI Jakarta)
Nasi uduk sepertinya sudah tak asing bagi warga Indonesia. Meski berasal dari DKI Jakarta, makanan yang satu ini cukup mudah ditemukan di daerah-daerah lainnya. Ciri khas dari nasi uduk adalah rasanya yang gurih, sebab dibuat dengan santan dan rempah-rempah, seperti daun salam, daun sereh, daun jeruk, dan lengkuas.
13. Surabi (Jawa Barat)
Surabi adalah kue dengan ukuran kecil yang dibuat dari tepung beras, terigu, dan santan kelapa. Teksturnya unik dan rasanya gurih, sebab dibakar menggunakan tungku. Ada 2 jenis surabi, yakni surabi asin yang disajikan dengan taburan oncom dan surabi manis yang dilumuri saus atau gula merah.
14. Getuk (Jawa Tengah)
Getuk punya warna-warni yang menarik perhatian dan ukuran yang relatif kecil, sehingga cocok dijadikan hidangan pencuci mulut. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat getuk adalah singkong, dan umumnya disajikan dengan taburan kelapa di atasnya.
15. Tengkleng Gajah (DI Yogyakarta)
Tengkleng gajah terkenal dengan hidangan sup dan gulai dengan isian daging, jeroan, dan tulang kambing yang ukurannya cukup besar. Rasanya sangat menggugah selera, cocok bagi kamu yang cinta masakan yang kaya akan bumbu,
16. Rawon (Jawa Timur)
Rawon pada dasarnya adalah makanan khas Surabaya. Namun, tak dapat dipungkiri, beberapa daerah lain di Jawa Timur punya kreasi resep rawon mereka sendiri. Rawon rasanya khas, karena kuahnya dibuat dari bahan dasar kluwek. Umumnya, penyajian rawon dilengkapi dengan tauge, telur asin, dan kerupuk udang.
17. Sate Lilit (Bali)
Sate lilit, seperti namanya, memang bak sate yang dililit ke tusukannya. Pembuatannya menggunakan daging ikan yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan rempah-rempah. Uniknya, sate lilit tidak menggunakan tusukan kayu seperti sate pada umumnya, melainkan batang serai untuk menambah sedap aromanya.
18. Sayur Ares (Nusa Tenggara Barat)
Sayur ares adalah olahan sayur yang unik dari Nusa Tenggara Barat, sebab menggunakan pelepah pisang sebagai bahan utamanya. Pelepah tersebut dimasak bersama dengan santan bumbu merah dan daging atau tulang ayam. Nama lain dari sayur ares adalah jukut ares.
19. Kolo (Nusa Tenggara Timur)
Kolo menggunakan bahan dasar beras yang dibakar menggunakan batang bambu. Masyarakat NTT kerap menyebutnya sebagai nasi bakar. Makanya, tak heran bahwa kolo menjadi makanan yang disukai di NTT.
20. Kerupuk Basah (Kalimantan Barat)
Kalau umumnya kerupuk punya tekstur yang renyah, di Kalimantan Barat ada makanan yang bernama kerupuk basah. Walau begitu, makanan ini lebih mirip bentuknya dengan Pempek Palembang, dengan bahan dasar yang juga menggunakan ikan toman atau ikan belidak. Biasanya, kerupuk basah disajikan dengan sambal kacang atau sambal cabai.
21. Kalumpe/Karuang (Kalimantan Tengah)
Kalumpe atau karuang adalah olahan sayur daun singkong dari Kalimantan Tengah. Cara pembuatannya adalah dengan ditumbuk hingga halus, lalu dicampur dengan terong kecil, bumbu bawang merah, bawang putih, serai, dan lengkuas. Agar lebih sedap, kalumpe bisa disantap bersama sambal terasi.
22. Dodol Kandangan (Kalimantan Selatan)
Dodol kandangan punya tekstur yang lembut, banyak disajikan di rumah-rumah warga Kalimantan Selatan. Bahkan, karena kelezatannya, para wisatawan berbondong-bondong menjadikannya sebagai buah tangan setelah berkunjung kesana.
23. Nasi Bekepor (Kalimantan Timur)
Nasi bekepor pada dasarnya adalah nasi putih yang dimasak bersama dengan rempah-rempah. Hal yang membuat makanan ini unik adalah proses pembuatannya yang menggunakan alat masak khusus khas warga Kalimantan Timur. Nasi bakepor cocok untuk dihidangkan dengan sayur asam berisi ikan patin atau gabus.
24. Tudai (Kalimantan Utara)
Tak lengkap rasanya mampir ke Kalimantan Utara kalau tidak menyicip tudai. Masakan yang satu ini merupakan olahan kerang tudai, dengan dagingnya yang tebal dan lembut. Tudai umumnya bisa dimasak dengan dua cara, yakni digoreng maupun direbus.
25. Jalangkote (Sulawesi Selatan)
Jalangkote yang berasal dari Sulawesi Selatan lebih cocok disebut sebagai camilan. Saat dilihat, bentuknya punya kemiripan dengan kue pastel. Akan tetapi, kulit jalangkote memang lebih tipis. Selain itu, jalangkote lebih cocok dimakan dengan sambal.
26. Ayam Bambu (Sulawesi Tengah)
Sesuai dengan namanya, ayam bambu dari Sulawesi Tengah memang dimasak dengan menggunakan bambu. Sebelumnya, ayam tersebut dicampur terlebih dahulu dengan bumbu-bumbu kesukaan warga sana. Beberapa orang kerap menyebut ayam bambu sebagai ayam buluh.
27. Kabuto (Sulawesi Tenggara)
Kabuto dibuat dari singkong yang diparut dan dikeringkan. Kemudian, hasilnya akan dikukus hingga matang sebelum bisa disajikan. Oh ya, agar cita rasanya semakin kaya, warga Sulawesi Tenggara biasa menambahkan gula merah atau parutan kelapa di atasnya.
28. Sambusa (Sulawesi Barat)
Sambusa punya nama yang mirip dengan Samosa khas India dan Pakistan. Bahkan, bentuk segitiga dari makanan ini pun serupa. Akan tetapi, isian yang digunakan untuk membuat sambusa adalah daging ikan tuna yang diolah dengan berbagai sayuran dan bumbu pelengkap, seperti daun bawang, daun seledri, merica, bawang merah, dan bawang putih.
29. Tili Aya (Gorontalo)
Tili aya adalah hidangan pelengkap nasi di Gorontalo. Bahan pembuatannya adalah gula merah, telur, dan santan kelapa. Kemudian, bahan-bahan yang telah bercampur dimasak dengan cara dikukus.
30. Saut (Sulawesi Utara)
Satu lagi makanan khas yang menggunakan batang pohon pisang muda, yakni saut dari Sulawesi Utara. Saut dibuat dengan menambahkan daging ayam ataupun ikan. Prosesnya sendiri dengan cara dibakar dengan tungku selama kurang lebih 4 jam.
31. Kohu-Kohu (Maluku)
Dari penampakannya, Kohu-Kohu punya kemiripan dengan urap yang ada di Jawa Timur. Meski begitu, perbedaannya terletak pada bahan yang digunakan, yakni ikan tongkol ikan tuna, ikan cakalang, atau ikan teri. Tak hanya itu, terdapat aneka jenis sayuran dalam Kohu-Kohu, seperti kacang panjang, bayam, kangkung, dan buncis.
32. Kasbi Komplet (Maluku Utara)
Di Maluku Utara, salah satu makanan pokoknya adalah kasbi komplet. Makanan ini dibuat dari singkong. Kasbi komplet akan semakin lezat jika dihidangkan dengan sayur dan lauk yang berguna untuk menunjang kebutuhan nutrisi dalam tubuh.
33. Tumis Bunga Pepaya (Papua Barat)
Tumis bunga pepaya adalah makanan khas dari Papua Barat yang punya cita rasa asin dan sedikit pahit. Umumnya, warga sana menikamti tumis bunga pepaya untuk dimakan bersama ikan ataupun papeda.
34. Aunuve Habre (Papua Tengah)
Aunuve Habre, walau namanya cukup sulit dieja, adalah sajian yang dibuat dari ikan cakalang yang dibungkus daun talas. Rasanya kenyal, gurih, asam, dan asim menjadi satu. Biasanya, aunuve habre disantap dengan papeda.
35. Udang Selingkuh (Papua Timur)
Nama udang selingkuh memang cukup unik untuk menyebut makanan khas dari Papua Timur. Dinamakan sebagai udang selingkuh karena jenis udang yang digunakan punya tubuh seperti udang, namun capitnya tampak seperti kepiting. Di Papua Timur sendiri, udang selingkuh sangat cocok dihidangkan dengan bunga pepaya maupun tumis kangkung.
36. Ikan Bakar Batu (Papua Pegunungan)
Nama ikan bakar batu diambil dari cara masaknya, yakni dengan cara menggali lubang di dalam tanah, kemudian dibakar dengan kayu bakar dan batu karang. Kemudian, ikan dibakar dengan ditutupi daun pisang. Rasanya lezat, seperti ikan asap yang biasa kita jumpai.
37. Labu Ikan Buah Kuning (Papua Selatan)
Labu ikan buah kuning dibuat dengan cara merebus buah selama 30 menit. Kemudian, aneka bumbu seperti jahe, asam jawa, dan sereh juga dicampurkan, bersama dengan ikan kakap yang telah dibersihkan dan direbus.
38. Ulat Sagu (Papua Barat Daya)
Terakhir, ada ulat sagu yang berasal dari Papua Barat Daya. Makanan ini telah terbukti mengandung gizi yang tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah meningkatkan kekuatan otot.
(fds/fds)