Komponen Kimiawi Penyusun Sel Makhluk Hidup dan Fungsinya

ADVERTISEMENT

Komponen Kimiawi Penyusun Sel Makhluk Hidup dan Fungsinya

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 29 Mar 2023 11:00 WIB
biomolecule is molecules present in live organisms. Types of biological molecule: Carbohydrates, Lipids, Nucleic acids and Proteins. biomolecule for example of Glucose, cell membrane, DNA, and monomer of a CRP.
Foto: Getty Images/iStockphoto/ttsz
Jakarta -

Salah satu penyusun tubuh makhluk hidup adalah sel yang merupakan unit fungsional terkecil di dalam tubuh. Meskipun ukurannya yang sangat kecil tersusun atas beberapa komponen kimiawi.

Yuk, kenali apa saja komponen penyusun sel yang mengutip dari buku 'Buku Ajar Patofisiologi' yang ditulis oleh Dr dr Edy Sapada MKes dan Wita Asmalinda, SST, MKes serta e-modul 'Biologi' milik Kemdikbud.

Komponen Kimiawi Penyusun Sel

Kehidupan dari sebuah sel merupakan akibat dari reaksi kimia atas beberapa komponen senyawa kimia dalam sel tersebut. Komponen kimiawi sel yang meliputi seluruh aktivitas sel tersebut yang juga dikenal sebagai protoplasma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protoplasma merupakan substansi kompleks yang tersusun atas unsur-unsur kimia. Biasanya protoplasma terdiri atas air namun bahan yang memberi ciri pada strukturnya adalah protein dan beberapa senyawa kimia lain.

Senyawa dari komponen kimiawi penyusun sel (protoplasma) dapat berupa senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik komponen sel berupa karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Sedangkan komponen senyawa anorganiknya berupa air, vitamin ataupun mineral.

ADVERTISEMENT

Berikut merupakan komponen kimiawi penyusun sel:

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu komponen kimiawi penyusun sel yang sangat penting dalam proses-proses fisiologi yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Komponen ini terdiri atas unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H) yang membentuk rumus molekul Cn(H2O)n.

Pembentukan karbohidrat pada tumbuhan dibentuk oleh sel yang memiliki hijau daun (kloroplas mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis.

Menurut fungsinya karbohidrat akan dibedakan menjadi:
1. Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi di dalam sel
2. Karbohidrat rantai pendek sebagai cadangan energi
3. Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya

Sedangkan jika mengacu pada struktur ikatan molekulnya maka karbohidrat akan dibedakan menjadi:
1. Monosakarida
2. Disakarida
3. Polisakarida

Lemak

Komponen kimiawi penyusun sel berikutnya adalah lemak yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen.

Lemak dibentuk oleh gliserol dan asam lemak dan berfungsi sebagai komponen utama membran plasma, pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin dalam sel hidup.

Protein

Unsur organik terbesar yang menyusun sebuah sel merupakan protein yang terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Protein sendiri merupakan polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan peptida.

Air merupakan unsur terbesar yang menyusun protoplasma yang kemudian diikuti oleh protein yang tersusun atas protein struktural dan protein fungsional. Protein struktural adalah protein penyusun organel sel seperti membrane, mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma.

Protein fungsional adalah protein yang terlibat dalam metabolisme tubuh seperti enzim-enzim dan hormon yang berfungsi mengatur reaksi-reaksi kimia yang menjaga sel tetap hidup.

Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan materi inti dari komponen kimiawi sel. Terbagi ke dalam dua macam yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik. Asam nukleat merupakan polimer nukleotida.

Air

Diketahui bahwa 50-65% dari berat sel terdiri atas air yang merupakan komponen esensial cairan tubuh yang terdiri dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan ekstrasel. Air dalam sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis.

Vitamin

Sel tidak membutuhkan banyak jumlah vitamin namun vitamin harus tetap ada dalam sebuah sel untuk menunjang berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya.

Vitamin berguna untuk mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan dan penghancur radikal bebas. Contohnya adalah vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H.

Mineral

Komponen senyawa kimia ini berfungsi untuk memelihara fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan enzim serta menjaga keseimbangan asam dan basa. Mineral yang terkandung dalam jumlah yang besar dalam sel disebut makroelemen sedangkan jika jumlahnya sedikit maka disebut mikroelemen.

Mineral makroelemen biasanya berupa kalsium, magnesium, fosfor, klor, natrium dan belerang. Sedangkan mineral mikroelemen biasanya berupa zat besi, yodium, seng, kobalt dan fluorin.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads