Ikan Guppy: Ikan Hias yang Awalnya Buat Pengendali Hama Nyamuk

ADVERTISEMENT

Ikan Guppy: Ikan Hias yang Awalnya Buat Pengendali Hama Nyamuk

Martha Grattia - detikEdu
Senin, 27 Mar 2023 08:30 WIB
Guppy International Festival 2018 di Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018).
Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Jakarta -

Ikan guppy merupakan ikan hias air tawar yang cukup digemari untuk menghiasi akuarium karena warnanya yang cantik, lincah, dan mudah dikembangbiakkan. Ikan ini dulu digunakan sebagai pengendali hama nyamuk. Lalu, mengapa ikan ini banyak digemari dan bagaimana cara merawatnya?

Asal Usul Ikan Guppy

Dari buku Guppy, Ikan Mungil Berekor Indah yang ditulis Nixon dan M Sitanggang terbitan AgroMedia, ikan guppy awalnya ditemukan di Venezuela, Guyana dan sebagian Kepulauan Karibia pada 1859 oleh ichthyologist atau pakar perikanan berkebangsaan Jerman, Wilhem CH Peters.

Dua tahun kemudian ilmuwan Spanyol, Filippi menemukan beberapa ikan kecil yang mirip ikan guppy di Kepulauan Barbados.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya ikan guppy dimasukkan dalam genus Lebistes, dan mendapatkan tata nama ganda Lebistes reticulata. Setelah diteliti ulang, ikan guppy dimasukkan dalam genus Poecilia dan tata nama ganda dalam bahasa latinnya berubah jadi Poecilia reticulata. Reticulata duambil dari corak tubuh guppy yang loreng.

Nama guppy sendiri baru dipakai setelah 5 tahun ikan ini ditemukan, pada 1864 oleh Robert John Lechmere Guppy yang menemukan jenis guppy dengan sosok lebih indah dari yang ditemukan sebelumnya. Guppy lalu memberikan ikan ini untuk diteliti rekan ilmuwannya Alberth Gunther yang mengidentifikasi ikan ini sebagai spesies baru. Nama guppy dicantumkan untuk penghormatan pada penemunya, Robert Guppy.

ADVERTISEMENT

Ikan Guppy untuk Pengendali Hama Nyamuk

Masih dari buku yang ditulis Nixon & M Sitanggang, di Asia, guppy liar pertama kali dikenalkan di Singapura tahun 1930-an. Ikan ini saat itu digunakan untuk mengendalikan populasi hama nyamuk di rawa hutan bakau. Dari situlah, guppy akhirnya berkembang biak di berbagai saluran air negara kota itu seperti saluran got, sungai, dan kanal.

Singapura jadi negara Asia pertama yang memperkenalkan ikan guppy dan banyak menyerap cara mengembangbiakkan ikan guppy dari bangsa Eropa.

Sedangkan di Indonesia, ikan ini datang tahun 1920-an sebagai ikan hias akuarium dan berkembang sampai saat ini, demikian dikutip dari buku Cara Mudah Budidaya Ikan Guppy dengan Ember yang ditulis Budiati.

Ciri dan Habitat Ikan Guppy, Mirip Ikan Cupang

Sekilas, ikan guppy mirip dengan ikan cupang. Hal ini, menurut buku yang ditulis Budiati, karena bentuk ekor ikan guppy paling panjang mencapai 6 cm, selain itu juga ada kemiripan di bentuk lebar ekornya. Ikan guppy jantan berukuran lebih kecil dari betina yakni 2-3 cm, dan ikan betina bisa mencapai panjang 4-6 cm.

Ikan guppy hidup di air tawar hingga payau. Habitatnya mencakup sungai, sawah dan kolam dangkal. Dari buku Aku Ingin Tahu Sains 2: Kehidupan di Air Tawar yang ditulis Nur Ayati, meski hidup berkelompok, ikan guppy ini punya potensi kanibal sesamanya bila kehabisan makanan. Disarankan memelihara ikan guppy lebih dari 4 ekor dalam akuarium, jangan 2 ekor karena akan saling menyerang.

Dari Jurnal Biosaintifika Unnes berjudul DNA Barcoding: A Study of Guppy Fish (Poecilia reticulata) in East Java, Indonesia via laman Unair, ikan guppy termasuk jenis ikan yang mudah beradaptasi dan memiliki toleransi tinggi terhadap rentang temperatur dan salinitas, bahkan terhadap perairan tercemar sekalipun, dan menjadi salah satu spesies terakhir yang dapat bertahan di daerah tercemar berat.

Guppy dapat hidup di air tawar dan payau dengan pH 7-8, dH 9-19 dan pada temperatur 18Β°C -28Β°C. Toleransi ini, membuat ikan guppy menjadi pilihan dalam studi toksikologi. Selain itu ikan guppy juga ditemukan di beberapa habitat seperti danau dan selokan pada ketinggian tendah hingga daerah pengunungan yang tinggi. Studi tentang distribusi ikan guppy berdasarkan ketinggian tempat yang dilakukan dan diketahui bahwa ikan guppy (P. reticulata) ditemukan sampai ketinggian 1.000 mdpl.

Perkembangbiakan Ikan Guppy

Di Indonesia sendiri jenis ikan ini tergolong mudah berkembang dan termasuk ke dalam kelompok ikan live bearer, yaitu jenis ikan yang bersifat ovovivipar.

Telur ikan guppy berkembang dan menetas di dalam tubuh guppy betina sehingga langsung melahirkan anak-anak ikan yang memiliki tubuh sempurna dan sudah dapat berenang sendiri.

Dari buku yang ditulis Nur Ayati, disebutkan guppy betina melahirkan 50 ekor anak ikan. Bayi ikan guppy langsung mandiri begitu lahir, bisa cari makan sendiri berupa ikan-ikan kecil dan larva serangga yang menetas di air, seperti larva nyamuk.

Sedangkan alat kelamin pada ikan guppy jantan merupakan modifikasi sirip anal yang berfungsi sebagai alat kopulasi atau perkawinan.

Ikan guppy jantan memiliki warna tubuh yang lebih menarik seperti perpaduan hitam, putih, merah, oranye, kuning serta spot warna-warni pada permukaan tubuhnya. Sedangkan ikan guppy betina memiliki warna yang seragam: coklat keabu-abuan.

Ikan Guppy Bahan Percobaan Ilmiah

Ikan guppy jadi bahan percobaan ilmiah. Dari buku IPA Terpadu 3A SMP Kelas IX Semester Pertama yang ditulis Ir Budi Prasodjo dkk terbitan Yudhistira, adalah Charles Darwin yang menggunakan ikan guppy jadi bahan percobaan ilmiah.

Darwin saat itu berhipotesis soal adaptasi makhluk hidup, menggunakan ikan guppy yang disebar di sungai I, sungai II dan bersatu menjadi sungai III.

Rancangan percobaannya sebagai berikut:

Sungai I dihuni ikan guppy berukuran besar, tetapi ikan predatornya kecil.
Sungai II dihuni ikan predator berukuran kecil tapi tak ada ikan guppy.
Sungai III dihuni ikan guppy berukuran besar dan kecil, dengan ikan predator berukuran besar.

Apakah ukuran ikan predator yang berbeda menentukan ikan guppy yang hidup di dalamnya?

Darwin lantas memasukkan ikan guppy kecil dari sungai III ke sungai II. Diamati sekitar 30-60 generasi sekitar 11 tahun, Darwin menemukan ikan guppy pada sungai II berukuran besar. Kesimpulannya, tubuh ikan guppy yang hidup di suatu tempat bergantung pada predator yang hidup di dalamnya.

Selain itu, ikan guppy bisa bertahan di lingkungan ekstrem yang tercemar berat sehingga bisa menjadi pertanda apakah suatu lingkungan itu tercemar berat atau tidak. Berdasar Jurnal Biosaintifika Unnes via laman Unair, guppy bahkan ditemukan di beberapa lokasi, seperti pembuangan limbah di Moskow dan Sungai Lee di Essex Inggris. Guppy bahkan dikirim ke ruang angkasa dengan USSR Biosatellite Cosmos pada tahun 1987.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads