Limbah Kimia Berbahaya dan Tak Berbahaya, Apa Saja Contohnya?

ADVERTISEMENT

Limbah Kimia Berbahaya dan Tak Berbahaya, Apa Saja Contohnya?

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 15 Mar 2023 15:30 WIB
Used nuclear fuel is seen in a storage pool at the Orano nuclear waste reprocessing plant in La Hague, near Cherbourg, France, January 17, 2023. REUTERS/Stephane Mahe
Pabrik pengolahan limbah nuklir (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
Jakarta -

Salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan dalam masyarakat merupakan limbah kimia. Limbah kimia tidak hanya dihasilkan melalui proses medis atau laboratorium saja tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita juga dapat menghasilkan limbah kimia.

Dampak yang ditimbulkan oleh limbah kimia sangat beragam. Pembuangan limbah kimia yang tidak diproses dalam saluran air kotor dapat menimbulkan korosi. Sedangkan beberapa limbah kimia lainnya dapat menimbulkan ledakan.

Yuk, simak informasi lebih lanjut mengenai limbah kimia yang mengutip dari buku Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan yang diterbitkan oleh EGC dan e-journal Poltekkes Denpasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Limbah Kimia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah merupakan sisa proses produksi atau bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian. Sedangkan kimia yang dimaksud dalam limbah kimia merupakan zat penyusun limbah tersebut.

Limbah kimia biasanya dihasilkan melalui proses penggunaan bahan kimia seperti tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Zat yang terkandung dalam limbah ini merupakan zat kimia yang berbentuk padat, cair maupun gas.

ADVERTISEMENT

Pembuangan limbah kimia tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena dapat berdampak pada pencemaran lingkungan sekitar. Namun, pembuangan limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dilakukan bersama dengan limbah umum.

Aktivitas yang dapat menghasilkan limbah kimia antara lain aktivitas diagnostik dan eksperimen, pemeliharaan kebersihan, aktivitas sehari-hari, dan prosedur pemberian desinfektan. Limbah kimia dapat dikatakan sebagai limbah berbahaya apabila limbah tersebut memiliki satu dari beberapa sifat limbah berbahaya.

Sifat Limbah Kimia Berbahaya

Berikut merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh limbah kimia setidaknya satu sehingga dimasukan ke dalam kategori limbah berbahaya:

  • Toksik
  • Korosif (asam dengan pH 12)
  • Mudah terbakar
  • Reaktif (mudah meledak, bereaksi dengan air, rawan goncangan)
  • Genotoksik atau toksik terhadap asam deoksiribo nukleat (ADN/DNA) yang bisa menyebabkan mutasi gen, biasanya berupa obat-obatan sitostatik (obat yang digunakan untuk membunuh atau menghambat mekanisme proliferasi sel kanker).

Kendati demikian tidak semua limbah kimia merupakan limbah kimia berbahaya. Limbah kimia yang tidak berbahaya biasanya tidak mengandung zat kimia dengan sifat di atas. Limbah kimia tidak berbahaya biasanya dihasilkan melalui aktivitas sehari-hari kita.

Contoh Limbah Kimia

Limbah Kimia Tak Berbahaya

Zat kimia yang dapat ditemukan dalam limbah kimia tidak berbahaya, antara lain:

  • Gula
  • Asam amino
  • Garam-garam organik dan anorganik

Limbah Kimia Berbahaya

Sedangkan berikut merupakan zat yang dapat ditemukan dalam limbah kimia berbahaya:

  • Formaldehid

Zat ini biasanya digunakan di rumah sakit untuk membersihkan atau mensterilisasi berbagai peralatan. Zat ini juga digunakan untuk mengawetkan spesimen dan mensterilkan limbah cair yang infeksius.

  • Zat kimia fotografis

Biasanya digunakan pada larutan pencuci foto (fixer dan developer) yang digunakan di bagian Rontgen. Larutan fixer biasanya mengandung 5-10% hidroquinon, 1-5% kalium hidroksida, dan maksimal 1% perak. Larutan developer mengandung sekitar 45% glutaraldehid. Selain itu dalam larutan ini biasanya juga terdapat asam asetat.

  • Solven

Solven merupakan zat pelarut yang digunakan pada bagian patologi, histologi serta laboratorium dan bagian mesin. Hal tersebut menyebabkan kita dapat menjumpai limbah kimia mengandung solven paling banyak di rumah sakit.

Limbah Kimia Organik

Berikut merupakan limbah kimia organik yang dihasilkan oleh instansi kesehatan:

  • Larutan desinfektan dan pembersih
  • Minyak seperti minyak pelumas, untuk pompa vakum menggunakan minyak kendaraan
  • Inteksida dan rodentisida

Limbah Kimia Anorganik

Limbah kimia anorganik biasanya mengandung berbagai asam, basa dan oksidan. Contohnya adalah sulfurat, hidroklorat, nitrit dan asam kromat, natrium hidroksida, larutan amonia, kalium permanganat, kalium dikromat, agen pereduksi seperti natrium bisulfit dan natrium sulfit.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads