Viral! Benarkah Panda Merah Berdiri Saat Terancam?

ADVERTISEMENT

Viral! Benarkah Panda Merah Berdiri Saat Terancam?

Zefanya Septiani - detikEdu
Jumat, 10 Mar 2023 18:30 WIB
Panda merah berdiri (Dokumentasi Cincinnati Zoo via Red Panda Network)
Foto: Panda merah berdiri (Dokumentasi Cincinnati Zoo via Red Panda Network)
Jakarta -

Baru-baru ini, warganet dihebohkan gambar panda merah (Ailurus fulgens) yang berdiri dan mengangkat tangannya saat merasa terancam. Pasalnya, mereka berpendapat bahwa panda tersebut tidak terlihat menyeramkan tetapi malah menggemaskan.

Perbincangan akan panda merah ini terus bergulir di antara warganet. Rasa penasaran akan panda merah juga semakin meningkat. Lantas, benarkah panda merah akan mengangkat tangannya apabila merasa terancam?

Yuk, simak informasi mengenai panda merah yang mengutip dari National Geographic, World Wild Life, buku Rahasia Panda terbitan Elex Media Komputindo, buku Pandas ditulis Heather Angel, buku Bear-ology yang ditulis Sylvia Dolson, jurnal Biological Conservation via Science Direct berjudul "The endangered red panda (Ailurus fulgens): Ecology and conservation approaches across the entire range" yang ditulis Arjun Thapa dkk, laman Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute, laman University of Wisconsin-La Crosse dan laman Red Panda Network, yayasan internasional konservasi panda merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Panda Merah

Klasifikasi taksonomi panda merah menjadi topik yang sangat kontroversial. Ketika panda merah pertama kali ditemukan, para ilmuwan menempatkannya di keluarga beruang, Ursidae. Lalu dipindahkan ke Famili rakun, Procyonidae.

Alasan kebingungan klasifikasi taksonomi ini karena panda merah memiliki karakteristik yang sama dengan keluarga beruang dan rakun. Misal, panda merah memiliki struktur tengkorak dan gigi yang mirip dengan giant panda/panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca), spesies spesifik dalam keluarga Ursidae, hewan yang identik dengan China. Selain itu, panda merah juga mengadaptasi kaki depan untuk memanipulasi bambu dan beradaptasi dengan lingkungan yang mirip dengan panda raksasa. Di sisi lain, panda merah juga memiliki karakteristik yang sama dengan keluarga rakun antara lain ekor yang tebal dan bermotif, wajah bak 'bertopeng', dan telinga yang runcing. Namun terlepas dari kesamaan ini, panda merah saat ini telah ditempatkan di keluarganya sendiri, Ailuridae, berdasarkan filogenik molekuler.

ADVERTISEMENT
Pohon filogenetik panda merah (Dok uwlax.edu)Pohon filogenetik panda merah & giant panda/panda raksasa (Dok uwlax.edu)

Panda merah pertama kali diklasifikasikan dan diberi nama ilmiahnya, Ailurus fulgens, pada tahun 1825. Panda raksasa dideskripsikan jauh kemudian dan mendapatkan nama 'panda' karena kesamaan yang dimiliki kedua spesies tersebut, seperti memakan bambu.

Secara bahasa pula, kata 'panda' berasal dari bahasa negara di sekitar Himalaya, kemungkinan Nepal dan aslinya sebutan untuk panda merah. Jadi, panda merah dapat dianggap sebagai panda asli (atau satu-satunya) asli - bahkan jika giant panda/panda raksasa semakin terkenal selama bertahun-tahun.

Habitat Panda Merah

Panda merah hidup di dataran tinggi, hutan sedang di Himalaya dan pegunungan tinggi lainnya di mana tempat bambu tumbuh. Studi genetik baru menunjukkan bahwa subspesies panda merah yang awalnya dikenal mungkin sebenarnya adalah dua spesies berbeda: Ailurus fulgens fulgens dan Ailurus fulgens styani (juga dikenal sebagai Ailurus fulgens refulgens).

Ailurus fulgens fulgens sebagian besar hidup di Nepal dan juga dapat ditemukan di India dan Bhutan. Ailurus fulgens styani terutama ditemukan di China dan Myanmar, dan cenderung lebih besar dan berwarna merah tua.

Sebagian panda merah akan tinggal di pepohonan dan menghabiskan seluruh waktunya di situ. Sama seperti panda biasa, panda merah juga suka menghabiskan waktunya untuk tidur. Hewan ini juga merupakan hewan soliter yang mencari makan di malam hari dan saat senja dan fajar menyingsing.

Panda merah sendiri merupakan hewan yang terampil dan akrobatik. Hewan ini akan menggunakan ekornya yang panjang dan lebat untuk keseimbangan mereka dan menutupi dirinya pada saat musim dingin tiba.

Perilaku Panda Merah

Biasanya panda merah akan ditemukan hidup sendirian dan tidak berkelompok. Namun, beberapa ilmuwan berhasil menangkap interaksi panda merah dengan sesamanya yang sangat unik.

Ketika melakukan komunikasi mereka akan melengkungkan ekornya, mengayun-ayunkan kepala, memekik atau mengeluarkan suara yang oleh para ilmuwan disebutkan sebagai 'huff-quack'.

Pada saat merasa terancam, panda merah akan mengeluarkan suara gonggongan atau mengeluarkan cairan menyengat dari kelenjar di pangkal ekornya atau dari bantalan telapak tangannya. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dirinya dari ancaman.

Uniknya cairan yang dikeluarkan tidak hanya berfungsi sebagai serangan saja tetapi juga digunakan oleh panda merah jantan untuk menandai wilayahnya pada saat mencari pasangan di masa musim kawin. Cairan yang tertinggal memberi tahu panda lain tentang jenis kelamin, usia, kesuburan, dan lainnya. Kelenjar ini menghasilkan cairan tak berwarna yang tidak bisa dicium manusia.

Saat panda merah menemukan tanda aroma baru, ia menguji bau tersebut dengan lidahnya. Bagian bawah lidah panda merah memiliki struktur seperti kerucut untuk mengumpulkan cairan dan mengirimkannya ke kelenjar di dalam mulut, tempat penciuman diinterpretasikan. Panda merah adalah satu-satunya karnivora dengan adaptasi ini.

Meskipun panda merah memiliki sistem pencernaan karnivora, tetapi mereka praktis vegetarian. Sekitar 95% makanan mereka adalah bambu!

Mereka memakan ujung daun yang bergizi dan pucuk yang lembut, tetapi melewatkan batangnya. Mereka juga mencari akar, rerumputan, buah-buahan, serangga, dan belatung. Panda merah terkadang juga berburu burung dan mamalia kecil. Di Kebun Binatang Nasional dan Institut Biologi Konservasi Smithsonian, panda merah memakan biskuit, bambu, dan rebung (saat sedang musim). Sebagai suguhan pengayaan, mereka suka mengemil apel, anggur, pisang, blueberry, dan buah lainnya.

Panda merah betina memiliki masa kesuburan yang singkat yaitu hanya beberapa hari dalam setahun. Mereka akan tinggal bersama anak mereka selama 90 hari. Panda merah jantan tidak terlalu tertarik pada anaknya dan menyerahkan pemeliharaan anaknya kepada induknya.

Berdiri Saat Terancam

Perilaku panda merah yang berdiri dan mengangkat tangan ini pernah didapati fotografer Dominic Marcoux saat berkunjung ke Granby Zoo Granby, Quebec, Kanada saat musim salju dilansir Daily Mail, Februari 2016 lalu. Marcoux saat itu mengatakan mendapatkan momentum 2 panda merah bermain 'cop and robbers' alias polisi dan perampok, di mana yang satu seperti menodongkan pistol dan satunya berdiri mengangkat tangan seperti gerakan menyerah.

Menandakan apa perilaku ini? Dilansir dari laman Red Panda Network, panda merah memang kadang berdiri dengan kaki belakangnya! Terlihat lucu ya, tapi ini sebenarnya adalah mekanisme pertahanan karena panda merah sering berdiri agar terlihat lebih besar saat diprovokasi atau terancam.

Mereka juga akan mengeluarkan seruan terkeras mereka yang disebut 'huff-quack'. Kedengarannya seperti beruang besar yang ada di dalam ruangan (sambil bersuara) dan jika mereka stres atau terpojok, mereka bahkan mungkin membela diri dengan cakarnya yang tajam atau mengeluarkan bau busuk dari kelenjar aromanya pada penyusup atau berdiri dengan kaki belakangnya.

Ancaman Kepunahan Panda Merah

International Union for the Conservation of Nature (IUCN) menyebutkan bahwa saat ini populasi panda merah sudah hampir punah. Namun, perhitungan yang pasti terkait jumlah populasi yang tepat terkait panda merah di alam liar tidak diketahui.

Diperkirakan pada tahun 2015 populasi panda merah mencapai 10.000 ekor. Ternyata angka tersebut sudah menurun 50% dari jumlah populasi panda merah di tahun 1997. Hewan ini terancam karena habitatnya yang hilang akibat ulah manusia. Per 2020, ilmuwan malah memperkirakan hanya ada 2.500 ekor panda merah di alam.

Pembukaan hutan yang dilakukan untuk pembuatan pertanian maupun tujuan lainnya ternyata menyebabkan hilangnya habitat panda merah. Selain itu, perburuan liar akan hewan ini juga dilakukan. Para pemburu akan mengambil bulu dari panda merah yang dikenal akan keindahannya.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads