Bendera, Sejarahnya dari Peradaban Kuno hingga Bentuk dan Fungsinya

ADVERTISEMENT

Bendera, Sejarahnya dari Peradaban Kuno hingga Bentuk dan Fungsinya

Zefanya Septiani - detikEdu
Senin, 06 Mar 2023 15:00 WIB
Upacara Bendera.
Foto: Mufid Majnun/Unsplash
Jakarta -

Sang Merah Putih merupakan sebutan lain bagi bendera nasional Indonesia. Kita pasti sudah sangat akrab dengan yang namanya bendera yang biasanya dijadikan sebuah ikon dari sebuah negara.

Bendera pada awalnya digunakan dalam peperangan. Namun, dalam perkembangannya bendera juga digunakan menjadi lambang kepemimpinan, berfungsi untuk mengidentifikasi teman atau musuh, dan digunakan sebagai penanda titik kumpul.

Ternyata bendera memiliki beragam misteri yang mungkin belum kamu ketahui!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Bendera

Sejarah bendera, menurut buku Flags Through the Ages and Across the World yang ditulis Whitney Smith, dari The Atlantic, disebutkan bendera pada awal kemunculannya berupa kain primordial yang dicelupkan ke dalam darah musuh yang ditaklukkan dan diangkat tinggi di atas tongkat.

Ribuan tahun sebelum pembuatan bendera nasional modern, pasukan dari Mesir kuno, Persia, dan Babilonia membawa berbagai standar penanda pertempuran, yang dikenal secara kolektif sebagai vexilloids.

ADVERTISEMENT

Smith, yang memelopori bidang veksilologi (studi tentang bendera), mendefinisikan proto-bendera ini sebagai segala sesuatu yang berfungsi sebagai bendera, tetapi berbeda dalam beberapa hal.

Secara khusus, vexilloid disebutkan sering kali terdiri dari tongkat dengan lambang, seperti ukiran binatang, di bagian atas.

Vexilloid kuno adalah totemik - menghubungkan kekuatan spiritual dengan kekuatan duniawi - tetapi juga praktis, menjadi penanda titik kumpul-bergerak bagi tentara yang terlibat dalam pertempuran. Legiun Romawi membawa tombak dengan elang logam dipasang di atasnya. Pengaruh mereka pada bendera nasional modern dapat dilihat pada desain banyak tiang bendera, yang juga bergambar elang atau simbol lainnya. Orang-orang Mongol yang lebih berorientasi pada ternak mengibarkan ekor kuda dan yak saat mereka menyerang Asia.

Produksi sutra di China memfasilitasi transisi dari vexilloids tiga dimensi ke spanduk kain dua dimensi. Di sebelah barat di sepanjang Jalur Sutra, bendera-bendera mulai muncul di dunia Muslim. Nabi Muhammad mengibarkan spanduk hitam dan putih, dan kemudian dinasti Islam akan mengidentifikasi diri mereka dengan warna ini dan lainnya.

Dilansir dari laman Brittanica, bendera merupakan penemuan dari orang-orang kuno yang berada di anak benua India atau yang sekarang dikenal sebagai China. Bendera China pada saat itu diketahui memiliki instrumen seperti burung merah, macan putih atau naga biru. Bendera tersebut akan dibawa menggunakan kereta atau ditanam pada kota yang direbut.

Pada zaman kuno India, bendera digunakan sebagai objek pertama dalam pertempuran. Hal ini disebabkan karena jika bendera tersebut jatuh menandakan kekalahan dari pemilik bendera tersebut.

Tidak hanya itu, bendera juga untuk memberikan isyarat seperti pada tahun 1542 M, bendera putih akan memberikan isyarat gencatan senjata. Kemudian penggunaan bendera oleh orang India Kuno mulai menyebar ke daerah lainnya di Asia bahkan sampai ke Eropa.

Bendera dapat sampai ke Eropa karena dibawa oleh Saracens. Kemudian Eropa mulai mengadopsi bendera nasionalnya pada abad pertengahan era Renaissance. Pada saat itu para pemimpin banyak mengadopsi santo pelindung untuk digunakan pada bendera mereka.

Menjelang akhir abad pertengahan, bendera sudah diterima sebagai simbol dari negara, raja, organisasi dan kota. Penggunaan bendera sebagai sebuah lambang negara masih digunakan hingga saat ini. Simbol yang terdapat pada bendera tersebut juga merepresentasikan yang diwakilinya.

Bagian dari Bendera

Bendera biasanya terbuat dari sebuah kain ataupun bahan serupa untuk menunjukkan kedaulatan sebuah negara, masyarakat, organisasi, angkatan bersenjata, kantor atau individu.

Bagian bendera yang berada paling dekat dengan tiang biasanya disebutkan dengan kerekan. Selain itu bagian luar dari bendera biasanya disebut sebagai fly atau fly end. Bagian utama dari bendera merupakan seluruh bagian dari bendera yang disebut sebagai field atau ground.

Selain itu bendera memiliki elemen desain pada sudut atas kerekan, bagian dari desain ini biasanya disebut dengan canton. Bendera dengan berbagai bentuk dan tujuan dikenal dengan warna, standar, spanduk, panji atau panji-panji dan panduan.

Kegunaan bendera untuk tujuan identifikasi dan bergantung pada hembusan angin pada saat tergantung menyebabkan bahan yang disukai biasanya ringan dan memiliki pola yang identik pada kedua sisi.

Bentuk dan Fungsi Bendera

Bendera selama berabad-abad telah melambangkan banyak kegunaan khusus yang menyesuaikan antara bentuk dan fungsi bendera tersebut. Bendera memang biasanya digunakan untuk menunjukan sebuah identitas atau sebuah lambang dari sebuah kelompok.

Namun, bendera tidak hanya berfungsi sebagai lambang negara atau bendera nasional saja. Bendera dengan warna atau bentuk tertentu biasanya juga memiliki isyarat untuk melakukan komunikasi secara tidak langsung. Misalnya bendera kuning yang dikibarkan memberikan sinyal dari penyakit menular.

Pada saat sebuah kapal mengibarkan bendera kuning berarti terdapat penumpang yang sedang menderita penyakit menular dan bendera tersebut tetap dikibarkan sampai melewati masa karantina. Bendera ini juga biasanya dikibarkan pada tempat-tempat karantina.

Meskipun sering diduga sebagai lambang menyerah ternyata secara universal bendera putih memiliki makna dari gencatan senjata. Sedangkan di laut ketika memukul atau menurunkan bendera baru akan menunjukan tanda menyerah.

Ketika bendera satu negara ditempatkan di atas bendera negara lain berarti melambangkan kemenangan atas negara pertama. Setiap bendera nasional juga harus dikibarkan dari tiang benderanya sendiri.

Pengibaran bendera setengah tiang memiliki simbol universal berkabung. Sedangkan untuk memberikan sinyal marabahaya di kapal maka kapal tersebut akan mengibarkan bendera nasionalnya secara terbalik.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads