Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) adalah aliansi militer yang didirikan oleh Amerika Serikat, Kanada, dan sejumlah negara Eropa bagian Barat pada tahun 1949.
Awalnya NATO bertujuan sebagai penyeimbang bagi tentara Soviet yang ditempatkan di daerah Eropa tengah dan timur setelah Perang Dunia ke II dilansir melalui laman Ensiklopedia Britannica, Selasa (14/2/2023).
Meski hadir setelah Perang Dunia II, sejarah NATO berkembang bahkan hingga saat ini. Begini sejarah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) selengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Pakta Pertahanan Atlantik Utara
Penyebab Awal
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hadir sejak 4 April 1949 yang berupaya dalam menciptakan keseimbangan di Eropa Tengah dan Timur setelah Perang Dunia II.
Karena pada dasarnya setelah Perang Dunia II Eropa Barat mengalami kelelahan secara ekonomi dan militer. Akibatnya para sekutu barat secara drastis mengurangi pasukan mereka dan partai komunis baru bermunculan di Perancis dan Italia.
Sejak saat itu berbagai kejadian politik terjadi secara cepat seperti Uni Soviet bangkit dengan cepat dan mendominasi semua negara di bagian Eropa tengah dan timur.
Hingga berbagai negara komunis di bawah Moskow mengkonsolidasikan 'kendali' mereka atas pemerintahan negara politik non-komunis pada tahun 1948. Kejadian itu dikenal sebagai 'Iron Curtain' atau Tirai Besi yang dipopulerkan oleh Winston Churchill Perdana Menteri Inggris saat itu.
Karena hal tersebut, kerja sama masa perang antara negara sekutu barat dan Uni Soviet hancur. Akhirnya masing-masing pihak mengatur daerahnya sendiri hingga muncul dua negara Jerman yakni demokratis di barat dan komunis di timur.
Pada tahun 1948, Amerika Serikat meluncurkan Rencana Marshall yang bertujuan untuk memberikan bantuan ekonomi dalam jumlah besar ke negara-negara Eropa Barat dan Selatan. Tak gratis, mereka memberikan syarat untuk bekerja sama satu sama lain dalam hal perencanaan dan mempercepat pemulihan bersama.
Sedangkan pemulihan militer tertera di dalam Traktat Brussel yang terjadi pada tahun 1948. Negara-negara yang berpartisipasi adalah Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg.
Mereka menyimpulkan perjanjian ini sebagai pertahanan kolektif yang disebut sebagai Uni Eropa Barat. Tanpa disadari, aliansi ini adalah penyeimbang militer yang memadai bagi Uni Soviet.
Pembicaraan Rahasia Inggris
Setelah adanya Traktat Brussel, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat sempat terlibat dalam pembicaraan penjajakan rahasia tentang organisasi yang mengatur keamanan. Hal tersebut terjadi lantaran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu sedang lumpuh akibat Perang Dingin.
Pada bulan Maret 1948, sebuah kudeta komunis di Cekoslowakia terjadi. Dengan demikian tiga negara tersebut mulai diskusi tentang skema pertahanan kolektif multilateral yang akan meningkatkan keamanan bagi negara Eropa Barat dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi.
Tak hanya Inggris, Kanada dan Amerika Serikat diskusi ini akhirnya juga diikuti oleh Perancis, Negara Rendah (Belgia, Belanda dan Luxemburg) dan Norwegia pada bulan April 1949.
Hasil diskusi akhirnya meresmikan Perjanjian Atlantik Utara yang akhirnya dikenal sebagai Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Nagara Anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO
Anggota asli NATO di masa awal adalah Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Kini ada 30 negara yang bergabung dalam NATO yakni Albania, Belgia, Bulgaria, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Montenegro, Belanda, Makedonia Utara , Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Turki, Inggris Raya, dan Amerika Serikat
Makedonia Utara adalah anggota terbaru NATO yang bergabung pada tahun 2020. Pada Mei 2022 Swedia dan Finlandia mengumumkan niat mereka untuk bergabung dengan NATO sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina yang tidak beralasan.
Keanggotaan NATO terbuka untuk negara Eropa lain manapun yang ingin memajukan prinsip-prinsip perjanjian dan untuk berkontribusi pada keamanan wilayah Atlantik Utara.
4 Nilai NATO
Dilansir melalui laman resminya NATO memiliki empat nilai yang dipegang kuat yakni sebagai berikut:
1. Aliansi politik dan militer: Hal ini berkaitan dengan tujuan NATO dalam menjamin kebebasan dan keamanan anggotanya melalui saran politik dan militer.
2. Pertahanan Kolektif: NATO berkomitmen pada prinsip bahwa satu untuk semua, semua untuk satu. Dengan demikian bila ada serangan yang mengarah pada satu anggota NATO, anggota lain akan bergerak.
Ini adalah prinsip pertahanan kolektif , yang diabadikan dalam Pasal 5 Traktat Washington.
3. Tautan Translantik: NATO adalah aliansi negara-negara dari Eropa dan Amerika Utara. Hal ini memberikan hubungan unik antara kedua benua ini.
Selain itu mereka mungkin untuk berkonsultasi dan bekerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, dan melakukan operasi manajemen krisis multinasional bersama-sama.
4. Konsep Strategis: Konsep Strategis menetapkan tugas dan prinsip inti aliansi, nilai-nilai, lingkungan keamanan yang berkembang, dan tujuan strategis Aliansi untuk dekade berikutnya.
Itulah penjelasan tentang Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Semoga informasi ini bermanfaat ya detikers!
(pal/pal)