Hari Bahasa Ibu Internasional 2023, Ini Sejarah dan Temanya

ADVERTISEMENT

Hari Bahasa Ibu Internasional 2023, Ini Sejarah dan Temanya

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 13 Feb 2023 06:00 WIB
Multiethnic community concept. Diversity of people. Communication between multicultural and multiracial people. Social network concept. Sharing ideas and information between people of different races who exchange views. Communication concept. Dialogue between different cultures. Talk or converse with people abroad. Dialogue between colleagues or collaborators or collaborators of different races. Concept of globalization and integration
Ilustrasi Hari Bahasa Ibu Internasional. (Foto: Getty Images/iStockphoto/melitas)
Jakarta -

Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati setiap tanggal 21 Februari di seluruh dunia. Hari ini dirayakan sebagai upaya pelestarian bahasa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, setiap dua minggu sebuah bahasa akan menghilang. Setidaknya, 43 persen dari perkiraan 6.000 bahasa yang digunakan di dunia terancam punah. Hanya beberapa ratus bahasa yang benar-benar mendapat tempat dalam sistem pendidikan dan ranah publik, dan kurang dari seratus digunakan di dunia digital.

Diperingatinya Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day menyimpan sejarah pilu. Bagaimana kisahnya? Simak sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Hari Bahasa Ibu Internasional berawal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh. Resolusi bahasa internasional ini digerakan oleh Rafiqul Islam, seorang Bangladesh yang tinggal di Vancouver, Kanada.

Menurut unggahan Instagram Badan Bahasa Kemdikbud, Rafiqul Islam menulis surat kepada Kofi Annan, dahulu Sekretaris Jenderal PBB, pada tanggal 9 Januari 1988 dan memintanya untuk mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan. Ia meminta adanya Hari Bahasa Ibu Internasional.

ADVERTISEMENT

Kemudian pada sidang Konferensi Umum UNESCO pada tanggal 17 November 1999 ditentukannya Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada 21 Februari . Tanggal tersebut dipilih karena pada saat itu terjadi peristiwa pembunuhan dalam memperjuangkan bahasa Bangli di Dhaka, Bangladesh pada tahun 1952. Kini Hari Bahasa Ibu Internasional dirayakan setiap tahun di seluruh dunia.

Tema Hari Bahasa Ibu Internasional 2023

Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 akan jatuh pada hari Selasa, 21 Februari. Adapun tema yang dibawakan berfokus pada pendidikan multibahasa dan kebutuhan untuk mengubah pendidikan.

Dilansir dari situs The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pendidikan multibahasa berbasis bahasa ibu akan memfasilitasi akses dan inklusi dalam pembelajaran bagi kelompok penduduk yang menggunakan bahasa nondominan, bahasa kelompok minoritas dan bahasa pribumi.

UNESCO juga akan mengeksplorasi potensi multibahasa untuk mengubah pendidikan dari perspektif pembelajaran seumur hidup. Diskusi pada 21 Februari itu akan berfokus pada tiga tema, yakni:

  1. Meningkatkan pendidikan multibahasa sebagai kebutuhan untuk mengubah pendidikan dalam konteks multibahasa dari pendidikan anak usia dini dan seterusnya.
  2. Mendukung pembelajaran melalui pendidikan multibahasa dan multibahasa dalam konteks global yang cepat berubah dan dalam situasi krisis.
  3. Merevitalisasi bahasa yang hilang atau terancam punah.

Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati setiap tahun untuk mempromosikan keragaman bahasa dan budaya serta multibahasa.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads