.webp)
Sering terdengar di malam hari, tahukah detikers bagaimana jangkrik mengeluarkan suara? Krik..krik..krik.. begitulah suara jangkrik terdengar.
Alasan mengapa suara itu hanya bisa terdengar malam hari adalah karena mereka makhluk nokturnal. Maka, jangkrik akan menghabiskan banyak waktu di luar sarang setelah matahari terbenam.
Banyak yang keliru bila 'kicauan' suara jangkrik berasal dari kaki mereka. Bukan kaki, ternyata jangkrik melalui proses yang disebut dengan stridulasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu? Begini penjelasannya.
Alasan Jangkrik Mengeluarkan Suara
Dilansir melalui laman Study.com, Kamis (9/2/2023) jangkrik berasal dari kata Perancis yakni criquer yang berarti berderit. Faktanya hanya jangkrik jantan yang bisa mengeluarkan suara dengan tujuan untuk berkomunikasi.
Ada tiga alasan utama mengapa jangkrik mengeluarkan suaranya yakni sebagai panggilan, 'pacaran', dan persaingan. Bagi mereka suara yang dikeluarkan jangkrik jantan bak lagu yang dinyanyikan dengan indah.
Berdasarkan alasan bahwa jangkrik menyanyikan lagu panggilan, tujuannya untuk menarik perhatian betina. Mereka akan mengeluarkan suara yang keras agar bisa terdengar dari jarak yang jauh. Sayangnya lagu panggilan ini tak semata menarik betina, melainkan juga predator.
Untuk itu, ketika melakukannya jangkrik jantan akan bersembunyi di balik dedaunan atau ilalangnya. Tak hanya itu, mereka biasa berlindung di bawah tanah. Liang tanah memberikan keuntungan karena menghasilkan gema sehingga suara bisa lebih kencang dan bergerak lebih jauh.
Ketika berhasil mendapatkan betina, jangkrik jantan akan mengubah suaranya bak menjadi lagu 'pacaran'. Suara ini bisanya lembut karena bertujuan untuk merayu dan meyakinkan betina bila dirinya lebih unggul dibanding jantan yang lain.
Terakhir jenis suara yang ketiga adalah seperti menyanyikan lagu persaingan. Jangkrik jantan melakukan hal ini sebagai peringatan bagi jangkrik jantan lainnya yang melanggar wilayahnya atau bersaing untuk mendapatkan pasangan yang diinginkan.
Lagu ini juga bak memberikan isyarat kepada jangkrik jangan lainnya untuk pergi dari wilayahnya.
Cara Jangkrik Mengeluarkan Suara
Seperti yang dibahas sebelumnya, hanya jangkrik jantan yang mengeluarkan suara seperti yang detikers pernah dengar. Suara itu dihasilkan melalui proses yang disebut stridulasi.
Stridulasi terjadi ketika satu bagian tubuh digerakkan ke bagian tubuh lainnya untuk mengeluarkan suara. Metode ini pada dasarnya umum bagi para serangga untuk mengeluarkan suara.
Untuk menghasilkan suara, jangkrik jantan akan menggerakkan sayapnya. Satu sayap jangkrik biasa disebut scraper dan sayap lainnya disebut kikir.
Scraper biasanya memiliki tekstur yang kasar sehingga ketika digosokkan dengan kikir akan menghasilkan suara.
Satu fakta lain tentang jangkrik adalah mereka tidak mendengar dengan telinga loh, melainkan dengan timpani. Organ ini terletak di setiap kaki depan jangkrik.
Pada kaki depan jangkrik ada sebuah celah atau lubang yang memungkinkan gelombang suara masuk yang menyebabkan organ bergetar. Dengan demikian timpani dapat menafsirkan arti suara.
Tujuan Lain Suara Jangkrik
Tak hanya untuk berkembang biak, suara kicauan jangkrik ternyata juga berguna sebagai termometer hidup dan alami.
Semakin hangat suhunya, jangkrik akan semakin cepat bersuara. Dengan demikian, suara jangkrik dapat digunakan untuk membuat perkiraan umum suhu di satu wilayah geografis.
Laman Wonderpolis menambahkan jika suhu turun hingga di bawah 55° F (12° C) jangkrik akan berhenti bersuara karena terlalu dingin. Ada beberapa cara yang digunakan untuk melakukan perhitungan suhu melalui jangkrik.
Pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menghitung jumlah bunyi jangkrik selama 14 detik. Bila sudah, tambahkan dengan angka 40 dan itulah perkiraan suhunya.
Misalnya, detikers mendengar 30 kicauan suara jangkrik dalam 14 detik. Kemudian tambahkan 40 sehingga suhu diperkirakan yakni 70°F (21°C).
Jadi begitulah penjelasan terkait bagaimana jangkrik mengeluarkan suara. Semoga informasi ini bermanfaat ya detikers!
(nah/nah)
