Contoh makanan fungsional dalam kehidupan sehari cukup berlimpah di tengah gempuran 'makanan sampah' alias junk food. Yuk selektif memilih demi kesehatan jiwa dan raga kita!
Dalam kehidupan modern ini, makanan fungsional makin dikenal luas oleh masyarakat. Makanan fungsional atau yang disebut juga nutraceutical adalah makanan yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan tubuh di samping fungsi zat gizi dasarnya, seperti dikutip di buku Merevolusi Revolusi Hijau oleh Guru Besar IPB
Untuk mengetahui informasi selengkapnya seputar makanan fungsional, berikut simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Makanan Fungsional
Dilansir dari situs Universitas Gadjah Mada, istilah makanan fungsional pertama kali digunakan pada tahun 1980 di Jepang dengan istilah Foods for Specified of Health Use (FOSHU). Sementara di Indonesia, makanan fungsional ditetapkan pada tahun 2005 melalui Peraturan Kepala Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Nomor: HK.00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional.
Dalam peraturan tersebut tentang definisi pangan fungsional, yaitu pangan olahan yang mengandung satu, atau lebih komponen fungsional, yang berdasarkan kajian ilmiah, yaitu pembuktian uji klinis, benar-benar mempunyai fungsi fisiologis yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dikutip di buku Gizi Kesehatan Masyarakat oleh Almira Sitasari, makanan fungsional adalah makanan yang dapat disajikan, serta dikonsumsi sehari-hari sebagai menu atau diet yang memenuhi standar mutu, persyaratan keamanan, standar persyaratan lain, dan memiliki karakteristik sensoris yang sama seperti makanan pada umumnya, seperti penampakan, meliputi warna, tekstur, ukuran, konsistensi, serta cita rasa, yang dapat diterima konsumen. Selain itu, tidak memberikan kontra indikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.
Jenis Makanan Fungsional dan Contohnya
Secara umum, jenis-jenis makanan fungsional terbagi menjadi dua kelompok, yaitu berdasarkan sumber makanan dan cara pengolahannya. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis makanan fungsional beserta contohnya, sebagaimana dikutip di buku Dasar-Dasar Ilmu Gizi oleh Wardawati:
A. Berdasarkan Sumber Makanan
Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Makanan Fungsional Nabati
Makanan fungsional yang bersumber dari bahan tumbuhan. Contohnya: buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, legume (seperti kacang hitam, buncis, dan lentil), biji-bijian utuh (seperti beras merah, oat, barley, dll).
2. Makanan Fungsional Hewani
Merupakan makanan fungsional yang bersumber dari bahan hewan. Contohnya: ikan, daging sapi, daging ayam, serta susu dan produk-produk olahannya.
B. Berdasarkan Cara Pengolahannya
Berdasarkan cara pengolahannya, makanan fungsional digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu alami, tradisional, dan modern.
1. Makanan Fungsional Alami
Merupakan pangan fungsional yang sudah tersedia di alam tanpa perlu pengolahan sama sekali. Contohnya, sayur-sayuran dan buah-buahan
2. Makanan Fungsional Tradisional
Makanan fungsional yang diolah secara tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Beberapa contoh makanan tradisional yang memenuhi persyaratan makanan fungsional adalah minuman beras kencur, dadih (fermentasi susu khas Sumatra Barat), dali (fermentasi susu kerbau khas Sumatra Utara), sekoteng atau bandrek, tempe, tape, dan jamu.
3. Makanan Fungsional Modern
Makanan fungsional modern adalah makanan yang telah diolah dan diperkaya dengan nutrisi tambahan untuk menambah manfaat makanan tersebut bagi kesehatan.
Contoh makanan fungsional modern:
- Yoghurt yang mengandung kultur Acidophilus
- Air minum dengan penambahan mineral seperti magnesium dan kalsium
- Minuman fermentasi yang mengandung bakteri baik, seperti lactobacilli
- Serealia dan granola diperkaya dengan vitamin B12
- Roti dan pasta yang diperkaya dengan zat besi
- Garam dapur dengan penambahan yodium, kalium, dan magnesium
- Jus kemasan yang diperkaya dengan vitamin
- Susu almond atau susu kacang mete diperkaya dengan vitamin D dan kalsium
Manfaat Makanan Fungsional
Berikut beberapa manfaat dari mengonsumsi makanan fungsional, seperti dikutip di buku Gizi Kesehatan Masyarakat oleh Almira Sitasari:
- Memperkuat mekanisme pertahanan tubuh
- Mencegah timbulnya penyakit degeneratif (kanker, kardiovaskuler, jantung koroner, pencernaan/usus, osteoporosis, diabetes)
- Membantu untuk pemulihan kondisi tubuh setelah sakit
- Menjaga kondisi fisik dan mental
- Memperlambat proses penuaan
- Mengoptimalkan proses metabolisme dan aktivitas fisiologis organ tubuh
- Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak
- Mengoptimalkan perkembangan janin di masa kehamilan
Jadi makin selektif memilih makanan fungsional (https://www.detik.com/tag/makanan-fungsional) yang baik bagi tubuh kan detikers...
Simak Video "Dokter Sarankan Masyarakat Hijrah Konsumsi ke Makanan Rebus-rebusan"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)