Ilmuwan Sebut Ada 4 Jenis Bau Semut, Seperti Apa?

Ilmuwan Sebut Ada 4 Jenis Bau Semut, Seperti Apa?

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 30 Jan 2023 18:30 WIB
Hukum menyantap makanan yang dihinggapi semut
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Pernahkah detikers penasaran bagaimana bau semut? Ya, hewan sosial tersebut ternyata memiliki beragam bau yang sangat aneh.

Bagaimana tidak dari 13.000 spesies semut, antara satu dan lainnya memiliki bau yang berbeda. Itulah mengapa semut bisa dibilang memiliki bau yang aneh.

Hal tersebut dibuktikan oleh Clint Penick, asisten profesor ekologi, evolusi, dan biologi organisme di Universitas Negeri Kennesaw di Georgia, Amerika Serikat dilansir via Live Science, Senin (30/1/2023).

Menurutnya, salah satu cara untuk membedakan spesies semut adalah dengan mencium aromanya. Namun, sayangnya tak semua spesies semut bisa dideteksi oleh hidung manusia.

Clint Penick menjelaskan ada aroma semut yang mungkin ringan hingga ada aroma yang bisa tercium setelah dihancurkan. Meski begitu, Clint telah membagi bau semut menjadi empat jenis yakni sebagai berikut:

Empat Bau Semut

1. Bau Serai

Ya, seperti yang detikers pikirkan, serai yang dimaksud sama seperti yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur. Bau ini sering ditemukan di spesies semut kuning yang lebih besar (Lasius interjectus) dan semut kuning yang lebih kecil (Lasius claviger).

Beberapa orang menggambarkan bau semut ini seperti bau lemon. Namun semut kuning menggunakan baunya sebagai alat pertahanan diri karena bau ini tidak disukai para predator.

2. Bau Cokelat

Bau cokelat biasanya ditemukan dalam spesies semut rahang perangkap (Odontomachus). Satu yang istimewa, semut jenis ini adalah sebuah predator.

Mereka akan memberikan alarm feromon di kelenjar mereka untuk memberi tahu koloni lainnya ketika dalam sebuah bahaya. Nah, alarm ini mengeluarkan aroma seperti cokelat. Sayangnya, semut ini harus dihancurkan agar baunya bisa menguar.

3. Bau Asam Format

Semut kayu (Formica) dan semut tukang kayu (Camponotus) memiliki bau yang khas seperti cuka yakni bau asam format. Mereka menggunakan bau ini untuk bertahan hidup sebagai pengganti alat penyengat.

Sayangnya selama penelitian Clint Penick menyatakan beberapa orang tak bisa mencium bau ini. Kemampuan untuk menciumnya mungkin bersifat genetik.

4. Bau yang Kontroversial

Terakhir adalah bau semut yang ternyata kontroversial karena berubah-ubah. Bahkan bau ini diperdebatkan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal American Entomologist pada tahun 2015.

Objek penelitian yang dilakukan adalah semut rumah (Tapinoma sessile). Awalnya bau semut jenis ini dianggap seperti berbagai kelapa. Namun terkadang berbau seperti mentega busuk.

Ketika melakukan penelitiannya, Clint Penick menganggap baunya seperti keju biru. Penasaran, ia membawa sampel semut ke lab temannya.

Menggunakan alat yang dinamakan sebagai kromatografi gas Clint menganalisis senyawa volatil yang dilepaskan ke udara. Lalu mereka membandingkan senyawa itu dengan bau makanan yang sebelumnya disebutkan.

Hasilnya, tim menemukan kecocokan antara bau semut dan keju biru. Tak puas sampai di situ, Clint meminta sejumlah orang untuk menilai bau semut tersebut.

Kebanyakan mereka mengatakan bau keju biru namun ada juga yang mengira bau kelapa busuk. Bau yang baru.

Akhirnya, Clint membusukkan sebuah kelapa di halaman belakang rumahnya dan menemukan jamur yang tumbuh di atasnya. Jamur tersebut adalah Penicillium roqueforti yakni jamur yang sama untuk menghasilkan keju biru.

Dengan demikian, bisa dikatakan bau semut rumah (Tapinoma sessile) berbau seperti keju biru dan misteri terpecahkan.

Nah itu selengkapnya tentang bau semut yang dikatakan aneh karena bisa berbeda setiap satu sama lain sesuai jenisnya. Jadi makin tahu kan detikers? Semoga informasi ini bermanfaat ya!



Simak Video "Studi Terbaru Ungkap Perkiraan Jumlah Semut di Bumi"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia