Apakah Kucing Seharusnya Minum Susu? Begini Penjelasannya

Apakah Kucing Seharusnya Minum Susu? Begini Penjelasannya

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 27 Jan 2023 10:30 WIB
Kyoto, Japan - March, 3 2015: Man feeding stray cats in a park in Kyoto, Japan.
Apakah kucing sebaiknya minum susu? Foto: iStock
Jakarta -

Bila melihat serial animasi Tom and Jerry, detikers pasti pernah menonton adegan Tom si kucing yang sangat menyukai susu.

Tidak heran, kesimpulan bahwa kucing minum susu bisa tertanam dalam pikiran orang. Karena itu, selain makanan kucing, orang kadang juga memberi susu untuk bayi kucing di jalanan.

Namun, apakah benar kucing harus minum susu?

Alasan Kucing Minum Susu

Pada dasarnya, kucing memang minum susu. Terlebih, kucing termasuk hewan mamalia. Setiap mamalia yang tumbuh di dunia memperoleh nutrisi dari susu induknya, dikutip dari laman Science ABC, Rabu (25/1/2023).

Aturan mamalia menyusui ini tidak berlaku bagi hewan monotremata seperti platipus dan echidna. Sebab, keduanya tidak melahirkan dan tidak memiliki puting, melainkan merupakan mamalia bertelur.

Sementara itu, kucing memang minum susu, tetapi hanya susu ibu mereka dan bukan susu mamalia lain. Setidaknya, kucing akan minum susu induknya setelah mereka lahir hingga usia 12 minggu.

Kenapa Hanya sampai 12 Minggu?

Alasan utama kucing hanya minum susu dari induknya dan hanya hingga usia sekitar 12 minggu karena pada periode ini, kucing tak dapat berburu makanan sendiri. Demi bertahan hidup, bayi kucing pun minum susu induknya.

Tubuh bayi kucing di periode ini juga dapat menghasilkan cukup enzim laktase untuk mencerna susu.

Komponen utama susu adalah laktosa, yakni karbohidrat yang terbuat dari galaktosa dan glukosa monosakarida. Dalam proses pencernaan, laktosa akan dipecah menjadi dua unit monosakarida. Proses pencernaan ini dimediasi oleh enzim yang disebut laktase.

Akibat jika Kucing Dewasa Minum Susu

Pada dasarnya, kucing adalah hewan karnivora. Karena itu, kucing tumbuh dan berkembang untuk berburu dan memakan daging.

Makanan kucing yang ideal adalah makanan yang lebih kaya protein ketimbang karbohidrat. Di samping itu, semakin tumbuh dan berat, kemampuan kucing untuk mencerna karbohidrat seperti laktosa pada susu akan menurun.

Lebih jauh, kucing yang memiliki pola makan tinggi karbohidrat berakhir memiliki kadar glukosa yang tinggi dalam darahnya. Kadar glukosa bisa menumpuk karena sistem tubuh kucing tak pandai mengubah glukosa menjadi glikogen, bentuk penyimpanan glukosa pada hewan.

Akibatnya, kucing bisa menderita berbagai penyakit, termasuk diabetes mellitus. Kondisi tersebut terjadi karena kucing tidak dapat memproduksi atau merespons hormon insulin dengan baik.

Ketika kondisinya semakin memburuk, kucing bisa menderita kelelahan, penurunan berat badan, peningkatan rasa haus, dan sering buang air kecil.

Dengan demikian, saat kucing minum banyak susu, mereka tidak mampu mencerna dan memproses laktosa secara efisien. Kondisi ini dikenal sebagai intoleransi laktosa.

Namun, kondisi intoleransi laktosa tak hanya bisa terjadi pada kucing. Sebab, banyak mamalia dewasa juga merasakannya, termasuk manusia.

Pada keadaan intoleran laktosa, pasokan susu terus menerus akan membuat tubuh menolak dan semakin memperburuk gejala yang muncul, seperti diare.

Terakhir, kucing juga sebaiknya tidak makan makanan yang kaya akan lemak. Susu adalah produk yang tinggi akan lemak dan dapat memperburuk kondisi pencernaan.

Semakin tinggi kandungan lemak susu, semakin cepat pula gejala dan proses degeneratif kucing berkembang. Akibatnya gejala intoleransi laktosa dapat timbul lebih buruk. Contohnya seperti kondisi peradangan usus, terutama usus besar.

Jaga Asupan Kucing

Kesimpulannya, kucing adalah pemakan daging dan butuh makanan kaya protein untuk kelangsungan hidupnya. Namun untuk diingat kucing memang suka susu.

Alasannya karena kaya akan lemak dan rasanya enak. Jika kucing detikers kelebihan mengonsumsi susu dan timbul banyak penyakit, ada baiknya untuk mengkonsultasikan kepada dokter hewan. Sebagian besar dokter hewan akan menyarankan diet kucing sebagai tindakan pencegahan.

Di sisi lain, sejumlah ilmuwan berpendapat bahwa kucing bisa minum susu maksimal sebulan sekali. Sebab, susu mengandung taurin yang dinilai baik untuk diintegrasikan dalam pola makan kucing.

Taurin adalah asam amino esensial yang banyak ditemukan di susu sapi. Kurangnya taurin dapat mengakibatkan penurunan kesehatan kucing, seperti degradasi retina.

Untuk itu, tak masalah bila detikers ingin memanjakan anak bulu atau anabul dengan semangkuk susu. Namun, lebih baik menggunakan susu yang diformulasikan khusus kucing.

Bila ingin melakukan pencegahan lebih lanjut, semangkuk air akan menjadi pilihan yang paling baik di antara semuanya. Semoga bermanfaat ya, detikers!



Simak Video "Problem Kucing Tetangga BAB Sembarangan"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia