Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan (sedimentasi). Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air.
Butir-butiran hasil pelapukan atau pengikisan tersebut mengendap secara berlapis yang semakin lama semakin tebal dan padat. Padatnya lapisan itu disebabkan adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang terlalu lama membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi itulah endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen.
Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Diagenesis merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan bentuk (transformasi) dari bahan deposit menjadi batuan endapan, demikian dikutip dari buku Geografi oleh Yusman Hestiyanto.
Secara umum, batuan sedimen dapat dikelompokkan berdasarkan atas cara pengendapan, tenaga yang mengendapkan, dan tempat pengendapannya. Adapun penjelasan lengkap tentang jeni-jenis batuan sedimen serta contohnya, sebagaimana dipaparkan di buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia oleh Bambang Utoyo; buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono; buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer oleh Ahmad Yani; dan Geografi SMA/MA Kelas X (Diknas) oleh Amir Khosim, yaitu sebagai berikut:
A. Cara Pengendapan
Menurut cara pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Batuan Sedimen Klastik
Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pecahan batuan dan mineral hasil pelapukan atau erosi. Klasifikasi sedimen klastik dibedakan atas dasar ukuran butirannya, yaitu antara lain:
a. Ludit (psepit) termasuk berbutir kasar mulai dari gravel (kerikil) halus hingga bongkah (boulder) dengan ukuran diameter 2-256 mm.
b. Arenit (samit) termasuk berbutir sedang, ukuran diameternya 0,06-2 mm, mulai dari pasir halus hingga pasir kasar.
c. Lutit (pelit) termasuk berbutir halus, ukuran diameternya 0,04 - 0,06 mm, mulai dari lempung hingga debu kasar.
Contoh batuan sedimen klastik, antara lain breksi, konglomerat, batu pasir, lempung, serpih, dan kaolin.
2. Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan sedimen yang terbentuk jika dalam proses pengendapan tersebut terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan (evaporasi), dan dehidrasi. Contohnya hujan yang terjadi di gunung kapur. Air hujan yang mengandung CO2 meresap ke dalam retakan halus pada batu gamping (CaCO3).
Air ini melarutkan gamping yang dilaluinya menjadi larutan air kapur atau Ca (CHO3)2. Aliran laurat kapur itu akhirnya sampai ke atas gua kapur. Tetesan air kapur membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua.
![]() |
Di samping batu stalagmit dan stalaktit, contoh lain dari batuan sedimen kimiawi antara lain gips, anhidrit, dan batu garam.
3. Batuan Sedimen Organis
Batuan sedimen organis atau disebut juga batuan hidrokarbon (gabungan antara karbon, hidrogen, dan oksigen) merupakan batuan yang terbentuk dari sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang mati. Satu-satunya jenis batuan sedimen organis, yaitu batu bara.
Batu bara terbentuk atas unsur-unsur organik berupa sisa tumbuhan terutama sejenis tanaman pakis. Pada saat tumbuhan mati, tetumbuhan tidak langsung cepat berubah menjadi lapuk. Namun, akibat suhu dan tekanan tinggi dalam waktu yang sangat lama, sisa tumbuhan berubah menjadi endapan batu bara.
B. Tenaga Pengendapan
Berdasarkan pengendapannya, batuan sedimen dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Endapan Aeolis (Aeris)
Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dari tenaga angin, contohnya barchan.
2. Endapan Aquatis
Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan bantuan tenaga air, contohnya delta.
3. Endapan Glasial
Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan bantuan tenaga es. Proses ini hanya terjadi pada wilayah pegunungan tinggi, salah satu contohnya adalah gletser. Gletser bergerak sangat lambat karena dipengaruhi oleh oleh gaya beratnya sehingga menimbulkan kekuatan yang maha besar untuk menggerus sebuah bentang lahan.
![]() |
Hasil pengikisan gletser dapat terlihat dari alur gerakannya, antara lain jalur yang dilaluinya sangat besar, membentuk V, dan membentuk lubang yang sangat dalam disebut cirques, serta mengiris seluruh lahan yang dilaluinya.
Gletser juga membawa reruntuhan batuan yang besar yang dipecahkan oleh es dari pegunungan dan mengendapkan material tersebut menjadi bentuk-bentuk besar disebut morains.
C. Tempat Pengendapan
Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibagi ke dalam lima jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Sedimen Teristris
Jenis batuan sedimen yang diendapkan di daratan yang dipengaruhi oleh tenaga air, es, dan angin. Hasil dari proses ini akan menghasilkan sebuah bentukan lahan baru.
2. Sedimen Marine
Merupakan jenis batuan sedimen yang diendapkan laut, pada umumnya banyak mengandung mineral karbonat (kapur). Bantuan ini terbentuk dari sisa-sisa cangkang hewan laut, seperti moluska, alga dan foraminifera. Batuan karbonat terbentuk di lingkungan laut dangkal. Contoh sedimen karbonat antara lain batu gamping, dolomit, dan kalkarenit.
3. Sedimen Limnis
Batuan yang diendapkan di danau atau rawa yang banyak mengandung unsur-unsur organic.
4. Sedimen Fluvial
Batuan sedimen yang diendapkan di sekitar wilayah sungai dan merupakan akumulasi dari berbagai pengerjaan air sungai. Sedimen fluvial banyak ditemukan di wilayah hilir atau muara sungai, di mana aliran sungai melambat, contohnya delta.
![]() |
5. Sedimen Glasial
Batuan sedimen yang diendapkan di ujung pengerjaan sebuah massa es. Contohnya iceberg atau gunung es. Iceberg merupakan bongkahan es yang besar di ujung sebuah gletser dan mengapung di laut.
![]() |
Es yang pecah tersebut disebut pemahatan. Fenomena ini sering terjadi ketika ombak atau gelombang menggerakkan lapisan es naik atau turun, khususnya pada musim panas, ketika bongkahan es melemah.
Itulah penjelasan seputar jenis-jenis batuan sedimen beserta contoh-contohnya. Semoga bisa menambah wawasan ya detikers...
Simak Video "Momen Gubernur Jambi Marahi Sopir Truk Batu Bara yang Melintas Siang Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)