Memahami Autotomi: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Hewan

Beberapa hewan ada yang mengalami proses autotomi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), autotomi adalah pemutusan bagian tubuh hewan ketika diganggu musuh atau mencoba melarikan diri pada hewan.

Mungkin teman-teman pernah melihat cicak atau kadal yang ekornya terputus. Setelah putus, ekor tersebut rupanya masih bergerak-gerak. Nah itulah yang disebut dengan autotomi.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah pembahasan selengkapnya mulai dari pengertian, cara kerja, dan contoh hewan.

Pengertian

Mengutip buku Biologi Lingkungan oleh Andi Badli Rompegading, autotomi adalah sebuah tindakan melepaskan bagian tertentu agar bobot tubuhnya menjadi lebih ringan. Dengan melepaskan sebagian organ tubuhnya, hewan tersebut akan lebih mudah untuk menyelamatkan diri dari kejaran musuh. Autotomi sendiri merupakan bagian dari adaptasi tingkah laku hewan.

Dijelaskan dalam buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Sadiman dan Tristia Ningsih, adaptasi tingkah laku ini merupakan penyesuaian atau kebiasaan hidup dari makhluk hidup terhadap lingkungannya. Biasanya, adaptasi tersebut juga merupakan respons terhadap rangsangan dari luar tubuh.

Selain autotomi, hewan juga melakukan adaptasi tingkah laku dengan mengubah warna tubuhnya atau mimikri. Tujuannya sama, yaitu untuk melindungi dirinya dari hewan yang ingin memangsanya.

Cara Kerja

Mengutip jurnal dengan judul Proses Regenerasi Ekor Kadal oleh Nyoman Puniawati Soesilo, salah satu contoh autotomi yaitu autotomi ekor. Cara kerja dari autotomi ini yaitu apabila hewan seperti kadal atau cicak dikejar dan ditangkap ekornya.

Nah, bagian ekor yang terputus ini akan bergerak beberapa saat sehingga menarik perhatian musuh. Sedangkan hewan yang bersangkutan melarikan diri.

Dijelaskan dalam jurnal tersebut bahwa terputusnya ekor dari tubuh hewan ini diikuti oleh proses regenerasi. Sehingga ekor baru nantinya akan tumbuh sesuai dengan ukuran dan bentuk dari ekor yang semula. Proses regenerasinya sendiri terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

- Fase penyembuhan luka dari sel epitel kulit yang melakukan gerakan ameboid.

- Fase pembentukan blastema

- Dan fase diferensiasi serta pertumbuhan ekor.

Contoh Hewan

Berikut ini adalah contoh hewan yang memiliki adaptasi tingkah laku autotomi, dilansir dari sumber-sumber di atas:

1. Kadal

Kadal biasanya melindungi dirinya dengan memutuskan ekornya saat merasa terancam atau saat dikejar oleh pemangsa atau predator. Ekor yang terputus akan bergerak-gerak untuk mengelabui pemangsa, sehingga kadal bisa melarikan diri.

2. Cicak

Mirip dengan kadal tadi, cicak juga memutuskan ekornya saat ia merasa terancam atau dalam bahaya. Ia memutuskan ekornya agar pemangsa mengira ekor tersebut merupakan tubuh yang diincarnya.

3. Tokek

Konsep tokek dalam melindungi dirinya juga sama dengan cicak dan kadal, yaitu memutuskan ekornya untuk mengalihkan perhatian predator yang mengejarnya.

4. Salamander

Salamander juga memiliki cara yang sama dengan contoh sebelumnya yaitu memutuskan ekornya untuk menyelamatkan diri.

5. Kepiting

Mengutip buku Budidaya dan Bisnis Kepiting Lunak oleh Yushinta Fujaya dkk, autotomi juga sering terjadi pada kepiting. Biasanya hal ini terjadi saat mereka tertangkap. Kepiting akan menanggalkan kaki-kakinya guna melepaskan diri. Uniknya, apabila sebagian kaki kepiting tanggal sebelum molting, maka setelah molting kaki tersebut akan kembali utuh.

Nah itu tadi pembahasan mengenai autotomi baik dari pengertian, cara kerja, dan contoh hewan yang mengalaminya. Semoga artikel ini bermanfaat ya teman-teman detikers semua.