Tari Kipas: Sejarah, Properti, dan Makna Tariannya

Tari Kipas: Sejarah, Properti, dan Makna Tariannya

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 18 Des 2022 10:00 WIB
Luci berfoto dengan sejumlah penari Tari Pakarena.
Penari tari Kipas Pakarena Foto: Hermawan Mappiwali/detikcom
Jakarta -

Tari Kipas atau tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional khas Sulawesi Selatan khususnya Makassar. Tarian dengan properti utama kipas ini kerap dipertunjukkan di acara-acara besar seperti perayaan adat.

Pakarena berasal dari bahasa Makassar yang artinya main. Seperti kebudayaan Indonesia lainnya, tari Kipas memiliki sejarah yang cukup panjang bahkan sejak Raja Gowa ke-16.

Sejarah Tari Kipas

Melansir Peta Budaya Belajar Kemdikbud, sejarah tari Kipas dikaitkan dengan mitologi To Manurung (orang yang turun dari langit) masyarakat Makassar yang memiliki dua versi.

Versi pertama adalah pada saat kerajaan Gowa Purba mengalami chaos hingga terdengar kabar kedatangan putri yang turun dari langit dengan kemampuan menyelesaikan persoalan Gowa.

Ia berjanji menyatukan negeri dan mendatangkan kesejahteraan hingga diangkat menjadi raja. Sang putri mengajarkan berbagai adat termasuk gerakan Tari Kipas.

Sedangkan versi kedua menceritakan bila tari Kipas berhubungan dengan mitos perpisahan To Manurung. Setelah To Manurung meninggalkan masyarakat di bumi, dibuatlah tarian untuk mengenangnya.

Namun ada satu versi lain dimana disebutkan tari Kipas Pakarena berasal dari tarian istana yang bernama sere. Tarian tersebut berfungsi sebagai bagian upacara ritual khusus sebelum menanam padi dan usia menanam padi.

Tari Kipas hanya dibawakan oleh putri-putri dan diiringi tabuhan gendang sebagai simbol penghargaan kepada nenek moyang dan leluhur. Sehingga pelaksanaan tari Kipas tidak boleh asal-asalan.

Sejumlah kalangan masih percaya akan ada gangguan dari arwah leluhur yang merasa tidak mendapat penghormatan jika tarian ini dibawakan dengan serampangan.

Properti Tari Kipas

Tari Kipas dilakukan dengan menggunakan properti sebagai berikut:

1. Baju Bodo
Baju Bodo adalah pakaian tradisional masyarakat Bugis Makassar. Biasanya tari Kipas menggunakan warna merah dan hijau.

2. Sarung
Sarung yang dipakai dalam tari Kipas dulunya tidak memiliki corak. Namun sekarang sudah dikenakan sarung yang memiliki motif beragam.

3. Selendang
Selendang yang digunakan dalam tari Kipas diselempangkan di pundak sebelah kiri dan dimainkan dengan tangan kiri. Warnanya diselaraskan dengan warna baju Bodo.

4. Kipas
Kipas yang dipakai adalah kipas yang biasa dan tak ada model khusus. Nantinya dimainkan dengan tangan kanan.

Makna Tari Kipas

Gerakan dalam tari Kipas sangat lembut dan gemulai,kadang naik kadang turun, kadang meliuk dengan anggun lantaran diiringi tabuhan gendang yang bertalu-talu.

Tari Kipas mencerminkan sikap teduh, hening dan kontemplatif karena tari Kipas mengungkapkan hubungan manusia dengan Tuhannya. Pola-pola dalam tarian ini memiliki makna khusus seperti:

- Gerakan pada posisi tegak berdiri dengan badan membusung ke depan merefleksikan bahwa sebagai manusia kita harus selalu tegak berdiri, tegar dan tidak gampang roboh.
- Gerakan pada posisi duduk menjadi pertanda awal dan akhir dalam tari Kipas Pakarena.
- Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam menunjukkan kehidupan manusia.
- Gerakan naik turun dalam tarian mencerminkan irama kehidupan.
- Alunan lagu dengan nada e..e..e yang mendayu-dayu menggambarkan irama perempuan Makassar yang lemah lembut dan menjadi meredam ego lelaki.

Nah itulah sedikit tentang tari Kipas. Jadi makin tahu kan detikers? Selamat belajar!



Simak Video "Diikuti 65.945 Pelajar, Tari Remo di Surabaya Cetak Rekor MURI"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia