Sebanyak lima siswa Indonesia berhasil memboyong medali pada ajang 19th International Junior Science Olympiad (IJSO) 2022 yang diadakan di Bogota, Kolombia, pada 2-12 Desember 2022.
Prestasi membanggakan ini diukir oleh Novin Raushan dari SMP Kesatuan Bangsa Bantul DI Yogyakarta, Gusti Komang Abhika Atmaja dari SMP Negeri 4 Depok Sleman DI Yogyakarta, Cindy Rotan dari SMP Methodist 3 Medan, Bagasmora Andreo Sibarani dari SMP Darma Yudha Pekanbaru, dan Muhammad Arya dari SMP Islam Terpadu Nurul Fikri Boarding School Serang.
Peroleh Medali Perak dan Perunggu
Adapun, rincian medali yang diperoleh ialah dua medali perak dan tiga medali perunggu. Pelaksana tugas (Plt.) kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi turut memberi apresiasi terhadap prestasi yang telah mereka torehkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pusat Prestasi Nasional mengucapkan selamat atas torehan dua medali perak dan tiga perunggu di IJSO 2022. Prestasi yang sungguh membanggakan dari adik-adik kita di penghujung tahun," katanya dikutip dari laman Puspresnas pada Jumat (16/12/2022).
International Junior Science Olympiad atau IJSO adalah ajang olimpiade sains yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertaraf internasional.
Rincian Kemampuan yang Diujikan pada IJSO 2022
Olimpiade Sains tersebut mencakup kemampuan sains siswa SMP yang meliputi kemampuan teoritis bersifat individual, serta kemampuan eksperimental sains yang bersifat kelompok atau tim dengan anggota 3 orang.
Kemampuan teoritis meliputi keterpaduan mata pelajaran Biologi, Fisika dan Kimia. Sementara itu, kemampuan eksperimental meliputi kemampuan eksperimental Biologi, Fisika dan Kimia dan keterpaduan ketiga mata pelajaran tersebut.
IJSO tahun 2022 berlokasi di Kolombia dengan diikuti 240 peserta dari 40 negara. Ajang ini berlangsung dalam tiga tahapan tes, yaitu tes tertulis pilihan ganda, dengan total 30 soal (10 soal Biologi, 10 soal Kimia dan 10 soal Fisika) dalam waktu 3 jam.
Kemudian, tahap kedua berupa tes tertulis soal teori yang terdiri dari soal teori Biologi, Kimia dan Fisika dengan waktu 4 jam.
Tim Indonesia Dipecah ke dalam Dua Kelompok
Sementara itu, tahap ketiga berupa tes eksperimen yang bersifat kelompok di mana para peserta dikelompokkan menjadi dua grup
Kedua grup tersebut mengerjakan 5 soal eksperimen dalam waktu 3 jam 10 menit yang meliputi model elektronik dari neuron sensor pencium, mengukur resistivitas, viskositas dari fluida cerebrospinal, efek pH pada anthocyanins dan menentukan spesies kopi.
Pertanyaan yang diujikan telah sesuai dengan silabus IJSO dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Pada ajang tersebut, siswa Indonesia didampingi oleh sejumlah dosen dari Universitas Indonesia, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, dan Institut Teknologi Bandung.
(aeb/faz)