Apakah detikers tahu, kenapa tulisan aksara zaman dahulu terlihat indah?
Menurut Perpustakaan Nasional RI, kegiatan menulis aksara pada zaman dahulu dikerjakan oleh orang yang berbakat. Oleh sebab itulah, setiap goresannya mempunyai kekhasan dan keunikan sendiri.
Tradisi tulis yang menyebar di Nusantara juga menghasilkan beragam naskah kuno. Simak apa saja aksara yang digunakan dalam naskah-naskah kuno Nusantara koleksi Perpustakaan Nasional RI!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis Aksara dalam Naskah Kuno Nusantara
1. Aksara Arab, Arab Jawi, Arab Pegon
Aksara Arab dalam naskah kuno biasanya menggunakan bahasa Arab. Sementara, Arab Jawi adalah tulisan Arab yang memakai bahasa Melayu.
Di samping itu, ada pula Arab Pegon, yakni aksara Arab yang berbahasa Jawa atau Sunda.
2. Aksara Jawa
Aksara Jawa disebut juga dengan Hanacaraka, Carakan, dan Dentawyanjana. Mengutip laman Instagram Perpusnas RI, dalam aksara Jawa ada 20 huruf pokok serta sandangan dan pasangan yang fungsinya untuk mengubah bunyi.
3. Aksara Bali
Naskah kuno beraksara Bali dituliskan di atas media daun lontar. Tak hanya berbahasa Bali, naskah dengan aksara Bali juga menggunakan bahasa Sansekerta, Kawi, Jawa Kuno, hingga Sasak.
4. Aksara Batak
Aksara Batak terdiri atas 5 jenis, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, dan Batak Pakpak/Dairi. Aksara Batak ditulis dari kiri ke kanan dan tidak ada spasi antarkata.
5. Aksara Sunda
Ada variasi lain dari aksara Sunda, yaitu aksara Sunda Kuno. Aksara Sunda adalah penyesuaian dari aksara Sunda Kuno untuk mengadaptasi perkembangan bahasa yang terjadi di Sunda.
6. Aksara Lontaraq
Sudah pernah mendengar tentang aksara Lontaraq? Aksara ini adalah aksara tradisional yang dipakai penduduk Bugis dan Makassar.
Aksara Lontaraq terdiri atas 23 aksara dasar. Arah penulisan sistem aksara tersebut dari kiri ke kanan dan secara tradisional ditulis tanpa spasi antarkata.
7. Aksara Kaganga
Aksara Kaganga adalah kumpulan beberapa aksara yang berkerabat di Sumatra Selatan dan Bengkulu. Aksara-aksara yang tercakup di dalamnya antara lain aksara Ulu, Rejang, Lampung, Rencong, dan lainnya.
(nah/nah)