Pernahkan detikers memperhatikan, mengapa tumbuhan bisa berdiri dengan tegak? Hal itu, disebabkan karena dalam sistem kehidupan tumbuhan terdapat jaringan yang berperan sebagai penyokong atau penguat disebut dengan jaringan sklerenkim.
Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan jaringan sklerenkim bagi tumbuhan? Berikut simak penjelasan lengkapnya beserta ciri, struktur, dan fungsinya
Pengertian Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong yang tersusun atas sel-sel sudah mati dengan dinding sekunder tebal mengandung zat lignin secara melingkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaringan sklerenkim berfungsi menopang dan menguatkan pada bagian tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua seperti dikutip dari buku Biologi SMA/MA Kls XI oleh Gunawan Susilowarno, dkk.
Jaringan sklerenkim terdapat pada organ-organ tumbuhan yang telah dewasa pada bagian akar, daun, dan batang.
Ciri-ciri Jaringan Sklerenkim
Mengutip dari buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTS Kelas VIII oleh Dewi Nur Halimah. Ciri-ciri jaringan sklerenkim adalah:
- Seluruh dinding sel mengalami penebalan
- Penebalan yang berupa lignin
- Berupa sel mati
- Umumnya ditemukan pada tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan
- Terletak pada perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem
- Sel-selnya kaku dan tidak dapat diregangkan
Struktur Jaringan Sklerenkim
Sel-sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut), berikut penjelasannya.
1. Sklereid
Sklereid mempunyai dinding sel yang keras, sehingga disebut sel batu. Sklereid memiliki bentuk yang bervariatif. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi brakisklereid atau sel batu, bentuk isodiametris, makrosklereid yang seperti batang, osteosklereid menyerupai tulang, dan asterosklereid mirip bintang seperti dikutip dari Direktori File Universitas Pendidikan Indonesia.
Dikutip dari Biologi SMA/MA Kls XI oleh Gunawan Susilowarno, dkk, pada tumbuhan, sklereid terdapat pada berkas pengangkut, sel-sel parenkim, korteks batang, tangkai daun, akar, buah dan biji (biasa disebut dengan kulit biji).
Contoh, pada tempurung kelapa hampir seluruhnya tersusun atas sklereid fungsinya untuk melindungi embrio buah kelapa jika jatuh ke tanah atau terapung di air. Serta penyusun kulit kacang dan kulit biji seperti pasir pada buah pir.
2. Serat (Serabut)
Serabut sklerenkim memiliki panjang 20 mm - 250 nm. Serabut kebanyakan merupakan elemen yang panjang dengan ujung runcing, umumnya berbentuk untaian atau anyaman. Serabut terdapat pada akar, batang, daun dan bunga. Serat sklerenkim juga memiliki dinding yang tipis sehingga bersifat elastis seperti dikutip dari buku Biologi: Sains dalam Kehidupan oleh Bagot Sudjadi
Sifat elastis itu demikian berguna untuk reorientasi atau kembali ke posisi semula ketika tumbuhan tersebut tertiup angin.
Adapun dikutip dari buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Sadiman, serabut sklerenkim pada beberapa jenis tumbuhan memiliki manfaat bagi manusia karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti.
Contoh, serat rami dan serat abaka untuk bahan baku tekstil, serta serat jute untuk bahan baku tali. Serta, Agave sisalana yaitu tanaman dengan serat keras dan tanaman yang memiliki serat lunak misalnya serat kapas dan randu.
Fungsi Jaringan Sklerenkim
Mengutip dari Buku Master RPAL Super Komplet oleh Desy Wijaya, jaringan sklerenkim memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa
2. Sebagai alat bertahan terhadap tekanan dari luar
3. Melindungi sel dan menguatkan bagian dalam sel
4. Sebagai alat penyokong.
(pal/pal)