Indonesia, negara yang memiliki keragaman hayati yang tidak perlu diragukan, khususnya flora. Kondisi Indonesia yang beriklim tropis membuat tanahnya subur memunculkan beragam tanaman endemik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Sayangnya tidak semua tumbuhan di Indonesia lestari. Ada beberapa tumbuhan yang telah masuk sebagai daftar tanaman langka sebab populasinya semakin sedikit. Alasan tumbuhan yang dilindungi ini punya populasi sedikit karena daerah persebarannya yang terbatas dan habitatnya yang spesifik.
6 Tumbuhan Langka di Indonesia
Ada sebanyak 127 jenis tanaman yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan Satwa yang Dilindungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip jurnal Tumbuhan Langka di Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2017, ada beberapa jenis tumbuhan dilindungi Indonesia yang berstatus kritis. Berikut di antaranya:
1. Gedeper
Tumbuhan dengan nama ilmiah Manifera gedepe ini sejenis mangga-manggaan. Tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 30 m dan diameter batang 60 cm. Gedeper dapat ditemukan di Jawa Barat, Sumatra, dan Kutai.
Gedeper berstatus rawan, sementara sebarannya terbatas di area yang relatif kecil. Tindakan pelestarian gedeper yaitu konservasi.
2. Acung Jangkung
Nama ilmiah dari tumbuhan ini adalah Amorphophallus decus-silvae. Acung jangkung yang berstatus rawan merupakan tumbuhan endemik karena hanya bisa ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Jumlah keberadaan Acung Jangkung diperkirakan 10.000 saja di alam liar. Sebab, kawasan tumbuhnya Acung Jangkung beralih fungsi menjadi perumahan.
3. Rotan Inun
Jenis tumbuhan palem-paleman ini bisa tumbuh setinggi hingga 20 m. Nama ilmiah rotan inun adalah Calamus scabridulus Becc.
Keberadaan rotan inun masuk dalam status genting karena hutan alami sudah berubah menjadi pemukiman dan hanya bisa ditemukan di Bangka Belitung.
4. Orchidaceae
Jenis tanaman anggrek-anggrekan ini punya daerah persebaran terbatas, yaitu Halimun dan Gunung Karang di Jawa Barat. Penurun jumlah anggrek jenis ini disebabkan kerusakan hutan. Saat diteliti LIPI, jumlahnya hanya sekitar 50-100 tanaman.
5. Kantong Semar Bertaring
Nama ilmiahnya Nepenthes bicalcarata, diincar sebagai tanaman hias. Kantong semar bertaring punya pertumbuhan yang lambat sehingga mengalami penurunan jumlah signifikan. Kondisi ini diperparah kerusakan habitat. Lokasi persebaran kantong semar bertaring hanya bisa ditemukan di Kalimantan Barat.
6. Keruing Bunga
Jenis tumbuhan meranti-merantian ini berstatus terancam punah akibat pengalihan fungsi lahan dan kebakaran hutan. Akibatnya, populasinya semakin turun.
Lokasi penyebaran keruing bunga ada di Jawa, Bali, Sumbawa, dan Kalimantan. Eksploitasi berlebihan kayunya juga membuat tanaman ini kian terancam.
(twu/twu)