Kalimat Emotif: Pengertian, Penggunaan Serta Contohnya

ADVERTISEMENT

Kalimat Emotif: Pengertian, Penggunaan Serta Contohnya

Putri Tiah Hadi Kusuma - detikEdu
Rabu, 16 Nov 2022 07:30 WIB
Ilustrasi contoh kalimat sumbang.
Foto: Kenny Eliason/Unsplash
Jakarta -

Kalimat emotif atau sekumpulan kata emotif adalah ragam kalimat dengan kata yang mengandung pikiran dan perasaan positif atau negatif yang bersifat subjektif. Seperti apa penggunaan dan contohnya?

Kata emotif menghasilkan gambaran dalam imajinasi disebut dengan imajinatif. Kata tersebut merangsang pancaindra (penglihatan, sentuhan rasa, pendengaran dan aroma). Biasanya, kalimat emotif disebut juga konotatif. Demikian dikutip dari buku Bahasa Indonesia Jilid 1 oleh Agus Trianto.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konotasi berarti tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna kata denotasi (makna kiasan/tersirat).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan Kalimat Emotif

Mengutip buku Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi oleh Widjo HS, kalimat emotif atau konotatif berarti makna kias. Sebuah kata yang dapat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna kalimat emotif dapat berubah dari waktu ke waktu.

ADVERTISEMENT

Pemakaian kalimat emotif baik digunakan dalam bahasa tulisan maupun lisan serta bisa disesuaikan dengan emosi dan pesan yang hendak disampaikan.

Kalimat emotif mempunyai pengaruh besar terhadap emosi pembaca maupun pendengarnya. Sebab kalimat emotif membuat seseorang akan berimajinasi tentang perasaan menggunakan panca indera.

Contoh penggunaan kalimat emotif dikutip dari Buku Pengantar Logika oleh Rafael Raga, ada perbedaan antara arti literal dan arti emotif dalam suatu kata. Misalnya, kata-kata birokrat, pejabat pemerintah dan pelayan publik. Dalam arti literal hampir sama namun dalam arti emotif setiap kata memiliki makna yang berbeda.

Kata birokrat cenderung mengekspresikan kekesalan. Sementara pelayan publik merupakan kata terhormat cenderung mengekspresikan hubungan dan persetujuan. Ungkapan pejabat pemerintah lebih netral daripada kedua kata tersebut.

Dengan contoh dari kata ini penulis bisa bebas mengekspresikan emosinya secara subjektif, dengan konotasi yang positif atau dengan kalimat emotif yang berkonotasi negatif. Menggunakan kalimat emotif yang berkonotasi negatif bisa digunakan menjadi sarkasme atau sindiran tertentu.

Contoh Kalimat Emotif

Berikut contoh kalimat emotif dikutip dari buku Cendekia Berbahasa oleh Erwan Juhara,dkk; buku Bahasa Indonesia Kelas X oleh Ahmad Iskak, SPd,MPd; dan buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas 9 oleh Heriyanto, SPd, MPd:

1. Seluruh pemuda mengagumi bunga desa yang cantik itu.

2. Cut Nyak Dien gugur ketika berjuang melawan penjajah.

3. Perampok itu mampus ditembak polisi.

4. Wahai pemuda, singkirkan lengan bajumu untuk mengisi kemerdekaan.

5. Awasilah anak itu karena ia panjang tangan.

6. Sungguh, binar wajahmu bagaikan rembulan yang bersinar.

7. Ayo, kobarkan semangat kita yang sempat padam di dada kita.

8. Mari kita jaga lingkungan kita dari tindak tanduk sampah masyarakat.

Selamat belajar soal kalimat emotif ya detikers!




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads