Ilmuwan Temukan Asteroid 'Planet Killer', Berisiko Tabrak Bumi?

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Asteroid 'Planet Killer', Berisiko Tabrak Bumi?

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Selasa, 01 Nov 2022 18:30 WIB
Asteroid yang bersembunyi di balik silau cahaya Matahari
Foto: Asteroid yang tersembunyi karena silau matahari (Image credit: DOE/FNAL/DECam/CTIO/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva/Spaceengine)
Jakarta - Para astronom menemukan asteroid raksasa yang tersembunyi di balik silau cahaya Matahari. Bagaimana kemungkinannya berpapasan dengan Bumi?

Asteroid, yang diberi nama, 2022 AP7 itu termasuk dalam kelompok yang ditemukan dalam orbit Bumi dan Venus, tetapi sangat sulit untuk diamati karena tertutup kilauan sinar Matahari dari pengamatan teleskop, demikian dilansir dari space.com & cnn.com, Selasa (1/11/2022).

Asteroid ini memiliki lebar 1,5 km, asteroid terbesar yang dinilai berpotensi berbahaya bagi Bumi dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Karena itu para astronom menjuluki asteroid ini 'planet killer' alias pembunuh planet.

Untuk menghindari silau matahari, para astronom melakukan pengamatan mereka selama senja. Para astronom yang merupakan tim internasional di beberapa negara mengamati batuan ruang angkasa menggunakan Dark Energy Camera yang terletak di Teleskop VΓ­ctor M Blanco di Observatorium Inter-Amerika Cerro Tololo di Chile.

Asteroid ini dinilai bisa memasuki jalur orbit Bumi di masa depan, tetapi sulit bagi para ilmuwan untuk mengetahui kapan hal itu akan terjadi.

"Survei senja kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid. Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang lebarnya sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut pembunuh planet," kata penulis utama riset ini Scott S Sheppard, astronom di Laboratorium Bumi & Planet dari Carnegie Institution for Science di Washington, DC.

Temuan para astronom tentang asteroid 'planet killer' ini sudah dipublikasikan di The Astronomical Journal pada Senin (31/10/2022) kemarin.

Para astronom menentukan bahwa asteroid bisa melintasi orbit Bumi, tetapi itu terjadi ketika Bumi berada di sisi berlawanan dari Matahari - pola ini akan berlanjut selama berabad-abad karena asteroid membutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikan orbit mengelilingi Matahari. Namun seiring berjalannya waktu, pergerakan orbit asteroid akan semakin sinkron dengan Bumi.

Para astronom tidak mengetahui orbit asteroid dengan cukup presisi untuk mengatakan betapa berbahayanya itu di masa depan, tetapi untuk saat ini, "Akan tetap jauh dari Bumi," kata Sheppard.


(nwk/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads