Kultur Jaringan: Pengertian, Tahapan serta Kelebihan dan Kekurangan

ADVERTISEMENT

Kultur Jaringan: Pengertian, Tahapan serta Kelebihan dan Kekurangan

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 14 Okt 2022 07:00 WIB
Pekerja melakukan pembibitan varietas unggul dari jenis tanaman lokal yang salah satunya adalah Akasia dan Meranti di laboratorium kultur jaringan, Lab Nursery R&D PT Arara Abadi Sinar Mas Forestry, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (11/8/2015). Penyungkupan dilakukan selama 3 bulan di dalam laboratorium dengan media tanam ager-ager di dalam botol kecil yang sudah di sterilkan yang kemudian dicampur dengan beberapa zat dengan dibantu teknologi yang mutakhir agar bibit-bibit tanaman tersebut bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan induknya, bibit unggul. Rachman Haryanto/detikcom.
Proses pembibitan pohon kayu di laboratorium kultur jaringan (Foto: Rachman Haryanto)
Jakarta -

Kultur jaringan adalah salah satu teknik perbanyakan atau propagasi tanaman. Teknik ini cukup populer dan banyak digunakan petani untuk mengembangkan usaha pertaniannya.

Sejarah perkembangan awal teknik kultur jaringan berdasarkan teori totipotensi yang dikemukakan dua ilmuwan asal Jerman, Matthias Jacob Schleiden dan Theodor Schwann pada 1838 seperti dikutip dari buku Kultur Jaringan karya Dr. Prasetyorini, MS.

Keduanya mengungkapkan, pada prinsipnya sel tumbuhan memiliki potensi otonomi untuk tumbuh dan beregenerasi menjadi suatu tanaman lengkap bila ditumbuhkan dalam kondisi yang cocok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, Gottlieb Haberlandt seorang botanis dari Austria bereksperimen dengan mengisolasi dan mengkulturkan sel sejak 1902. Berkat riset-risetnya itu, Haberlandt dikenal sebagai Bapak Kultur Jaringan.

Penemuan-penemuan penting dalam teknologi tersebut dimulai beberapa dekade kemudian. Pada 1939, botanis asal Prancis Roger Jean Gautheret dan Pierre NobΓ©court serta Philip Rodney White dari Amerika Serikat berhasil membuat kultur kalus yang berkesinambungan.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, teknologi kultur jaringan menunjukkan kemajuannya seiring dengan perkembangan waktu. Namun, media yang digunakan hingga kini merupakan modifikasi media yang dipakai Gautheret, NobΓ©court, dan White.

Pengertian Kultur Jaringan

Mengutip buku Dasar Teknik Kultur Jaringan Tanaman, tissue culture atau kultur jaringan adalah sebuah teknik menumbuhkan dan memperbanyak sel, jaringan dan organ pada media pertumbuhan secara aseptik dalam lingkungan yang terkontrol secara in vitro.

Tujuan utama dari teknik kultur jaringan adalah untuk memperbanyak tanaman dengan memanfaatkan bagian vegetatif tanaman.

Perbedaan teknik kultur jaringan dengan teknik konvensional adalah dilakukan dalam kondisi aseptik dalam sebuah botol dengan medium dan waktu tertentu.

Dalam teknik ini, sel, protoplasma, jaringan, dan organ tumbuhan diisolasi untuk menumbuhkan bagian yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman dalam kondisi aseptik.

Tahapan Kultur Jaringan

Melansir dari situs Kemendikbud, kultur jaringan melalui beberapa tahap di bawah ini:

  • Pembuatan Media

Siapkan media seperti garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, siapkan juga bahan tambahan seperti agar dan gula.

  • Inisiasi

Proses inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang nantinya akan dikulturkan. Biasanya yang diambil sebagai eksplan adalah bagian tunas.

  • Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan di tempat yang steril, guna memaksimalkan proses kultur jaringan ini. Selain medium harus steril, teknisi pun harus dalam kondisi steril.

  • Multiplikasi

Proses multiplikasi dilakukan dengan memperbanyak calon tanaman dengan cara menanam eksplan ke dalam media. Hasil dari multiplikasi ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

  • Pengakaran

Proses pengakaran menunjukkan apakah eksplan menghasilkan akar atau tidak. Jika akar muncul, artinya proses kultur jaringan ini berjalan baik.

  • Aklimatisasi

Pada tahapan ini eksplan akan dipindahkan keluar yakni ditanamkan ke medium tanah. Setelahnya, tanaman akan tumbuh seperti pada umumnya.

Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan

Dengan banyaknya orang yang melakukan teknik kultur jaringan ini, artinya banyak keuntungan yang didapat.

Kelebihan dari teknik kultur jaringan adalah:

  • Bisa mengembang biakkan tanaman dalam jumlah banyak namun waktu yang singkat
  • Tanaman baru bisa bersifat unggul
  • Hasil dari kultur jaringan tidak terbatas
  • Bibit terhindar dari hama
  • Pengadaan bibit tidak bergantung pada musim

Meskipun begitu, teknologi tersebut pun memiliki beberapa kelemahan.

Kekurangan dari teknik kultur jaringan adalah:

  • Biaya cukup besar
  • Teknik kultur jaringan termasuk sulit
  • Harus ada keahlian untuk melakukannya
  • Produk yang dihasilkan lemah di bagian akar

Contoh tanaman yang biasanya menggunakan teknik kultur jaringan ini adalah anggrek, pisang, kelapa sawit, kecambah tanaman hiasa, tebu atau krisan.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads