Kisah Hidup Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Begini Jasanya

ADVERTISEMENT

Kisah Hidup Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Begini Jasanya

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 08 Okt 2022 16:15 WIB
AH Nasution dari buku Jenderal Tanpa Pasukan Politisi Tanpa Partai
Foto: Dok. Buku Jenderal Tanpa Pasukan Politisi Tanpa Partai (grafitipers)

Jenderal Sudirman

Panglima Besar Jenderal Sudirman memimpin perjuangan gerilya di Agresi Militer II Belanda dalam kondisi terjangkit tuberkulosis (TBC) dan terpaksa harus ditandu.

Kelahiran Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga pada 24 Januari 1916 ini tercatat memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dalam mengusir sekutu dari Ambarawa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari pengaruh sekutu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, di awal proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sudirman pun memimpin pasukan PETA (Pembela Tanah Air) dalam merebut senjata dari tentara Jepang yang ada di Indonesia.

Di masa kecil, putra Karsid Kartawiuraji dan Siyem ini semula tinggal bersama pamannya, Raden Cokrosunaryo setelah diadopsi. Ia lalu sekolah dengan rajin dan aktif di bidang kegiatan ekstrakurikuler.

ADVERTISEMENT

Kemampuan memimpin, berorganisasi, dan taat agama menjadikannya dihormati masyarakat dan lingkungan pergaulannya. Ia pun menjadi seorang jenderal di usia 31 tahun.

Jenderal Sudirman meninggal dunia pada 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun.

Jenderal Soeharto

Soeharto resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Di kemiliteran, ia sempat menjadi sersan tentara KNIL, komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan Komandan Batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Sebelumnya pada 1941, Soeharto menjalani pendidikan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah. Di sana, proa kelahiran Yogyakarta, 8 Juni 1921 ini terpilih sebagai prajurit teladan, seperti dikutip dari laman Perpustakaan Nasional.

Soeharto kelak ditunjuk menjadi presiden setelah peristiwa G30S PKI. MPRS melakukan sidang istimewa pada 1967 dan menunjuk Soeharto sebagai pejabat Presiden.

Soeharto resmi menjadi Presiden RI kedua pada Maret 1968. Soeharto menjadi presiden dengan pemerintahan terlama di Indonesia, yakni selama 32 tahun melalui 6 kali pemilu.

Kepemimpinannya sempat dianggap berhasil menjaga stabilitas negara dan dijuluki sebagai Bapak Pembangunan. Namun, pada krisis ekonomi dan kerusuhan 1998, Soeharto dituntut untuk lengser dari jabatannya dan diadakan reformasi pemerintahan.

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan dirinya melepaskan jabatan sebagai presiden. Kemudian Soeharto meninggal pada 27 Januari 2008.

Demikian sekilas kisah hidup tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia. Semoga menambah wawasan detikers, ya!



Simak Video "Video Prabowo: TNI Selalu Dituduh Mau Jadi Diktator"
[Gambas:Video 20detik]

(twu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads